Menurunnya Kualitas Udara Akibat Lalu Lintas
Oleh : Gayatri Wahyu Andini (@P13-GAYATRI)
Abstrak :
Pencemaran bagi masyarakat sudah tidak
asing lagi terutama bagi mereka yang tinggal di Ibukota. Faktor pencemaran
udara yang disebabkan oleh kegiatan dari penduduk atau manusia itu sendiri
seperti bertambahnya penggunaan kendaraan bermotor, minimnya pohon-pohon di
pinggir jalan, kegiatan industri, dan ada pula disebabkan oleh faktor alam
seperti kebakaran hutan, letusan abu dari gunung berapi. Rata-rata pencemaran
memiliki dampak negatif lebih banyak bagi kelangsungan hidup manusia, tumbuhan,
dan hewan.
Kata kunci
:
pencemaran udara, O2,, CO2, CO, partikel, kendaraan
bermotor
I.
Pendahuluan
Udara
memiliki peranan penting bagi semua mahluk hidup sebab mahluk hidup mampu
bernafas. Udara adalah atmosfer yang berada disekeliling bumi. Udara itu
sendiri yaitu campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara yang berada
di permukaan bumi memiliki tiga komponen utama, yaitu udara kering, uap air,
dan aerosol. Definisi pencemaran itu sendiri yaitu bercampurnya zat-zat yang
dianggap berbahaya memasuki suatu komponen yang dianggap memiliki keuntungan
yang menyebabkan menurunnya kualitas dari komponen tersebut dan merugikan bagi
kelangsungan mahluk hidup.
Menurut Chambers definisi pencemaran udara atau
polusi udara adalah bertambahnya substrat atau bahan kimia atau fisik ke dalam
lingkungan udara mencapai jumlah tertentu, sehingga dapat dirasakan oleh
manusia atau dapat diukur dan dihitung serta memberikan dampak pada makhluk
hidup.
II.
Permasalahan
Pencemaran
udara sudah berada dimana-mana terutama ditempat daerah yang memiliki aktifitas
industri. Pencemaran udara itu sendiri disebabkan oleh ulah manusia yang tidak
bertanggung jawab dengan lingkungannya sendiri. Misalnya terjadi penebangan
pohon dihutan-hutan, minimnya penanaman pohon dipinngir kota, kegiatan industri
yang dibangun dekat dengan pemukiman.
III.
Pembahasan
Komponen
dalam udara terdiri dari udara kering yang meliputi 78,09% Nitrogen; 20,94%
Oksigen; 0,93% Argon; 0,032% Karbon
Dioksida; 0,003% Neon, Helium, Metana, Kripton, Hidrogen, Xenon, Ozon, Radon.
Beberapa gas sangat penting seperti Oksigen untuk bernafas, Karbon Dioksida
untuk proses fotosintesis oleh klorofil daun, dan Ozon untuk menahan sinar
ultraviolet dari matahari agar tidak langsung ke atmosfer bumi. Uap air yang
berada diudara berasal dari evaporasi (penguapan) dari laut, sungai, danau
sedangkan aerosol adalah benda berukuran kecil seperti garam, karbon, sulfat,
nitrat, kalium, kalsium, dan partikel dari gunung berapi.
Menurut
Kurniawati dkk (2017) menyatakan bahwa salah satu penyebab pencemaran udara
adalah meningkatnya jumlah kendaraan di Indonesia. Jumlah kendaraan di Indonesia
tahun 2016 mencapai 124.215 juta unit, naik 10-15 %. World Health Organization
(WHO) menyatakan bahwa pencemaran udara merupakan faktor risiko gangguan
kesehatan terbesar di dunia, diperkirakan data tahun 2016 sekitar 6,5 juta
orang meninggal tiap tahun akibat paparan polusi udara. Faktor yang berhubungan
dengan konsentrasi pencemar udara adalah jumlah kendaraan, suhu udara,
kelembaban udara, kecepatan angin, hujan, dan topografi.
Setiap tahun jumlah kendaraan yang ada di
Indonesia selalu bertambah, tetapi apa Anda tahu berapa total jumlahnya.
Menurut Kepala Korps Polisi Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agung
Budi Maryoto, populasi kendaraan yang ada di seluruh bagian Nusantara mencapai
124.348.224 unit. Data itu didapat dari pendaftaran registrasi kendaraan
terhitung sampai Juli 2016. Setiap tahun dikatakan pertumbuhan kendaraan enam
juta unit per tahun. Sebesar 10 – 15 persen kontribusinya datang dari mobil.
Sejak 2012, penjualan mobil di Indonesia selalu di atas satu juta unit per
tahun menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor. Puncak tertinggi
sepanjang sejarah terjadi pada 2013 yaitu 1.229.902 unit. Kendati telah masuk
dalam jajaran negara dengan penualan 1 juta unit, Indonesia terancam keluar
dari jalur sebab setelah 2013 penjualan selalu turun hingga diprediksi terjadi
juga pada tahun ini.
Menurut
Budi Setiawan (2019) menyatakan bahwa ada beberapa bahan yang menyebabkan bumi
ini terkena pencemaran udara, sebagai berikut :
1. Karbon Monoksidan dan Karbon Dioksida
Gas karbon monoksida (CO) timbul akibat dari proses pembakaran
yang tidak sempurna. Karbon monoksida (CO) dapat bersumber dari proses
pembakaran tidak Sempurna. Proses pembakaran tidak sempurna dapat terjadi pada
mesin kendaraan, seperti mobil, sepeda motor, mesin, industri, kereta api, dan
lain-lain. Proses pembakaran ini akan menghasilkan gas CO. Gas CO merupakan gas
yang tidak berbau, tidak berasa, dan tidak stabil. Gas karbon dioksida (CO2)
berasal dari hasil pembakaran hutan, industri, pesawat terbang, pesawat luar
angkasa, kapal dan mesin-mesin seperti motor, mobil, serta kereta api. Hasil
pembakaran tersebut akan meningkatkan kadar CO2, sehingga udara tercemar.
Apabila kadar CO2 di udara terus meningkat dan melebihi batas tolerasi yaitu
melebihi 0,0035 % serta tidak segera diubah oleh tumbuhan menjadi oksigen, maka
dapat menyebabkan terbentuknya gas rumah kaca yang efeknya akan meningkatkan
pemanasan global suhu bumi (global warming).
2. Gas SO dan SO2
Gas belerang tersebut dihasilkan oleh pembakaran minyak bumi dan
batu bara. Jika gas belerang (SO, SO2 atau SO3) bereaksi dengan gas nitrogen
oksida (NO2, NO3) dan uap air membentuk senyawa asam (asam sulfat, asam
nitrat). Jika senyawa asam bersatu dengan uap air akan membentuk awan, lalu
mengalami kondensasi dan presipitasi di udara dan akan turun sebagai hujan
asam. Senyawa asam dalam air hujan (hujan asam) dapat menyebabkan populasi
tumbuhan dan hewan akan mati sehingga dapat mengakibatkan menurunnya produksi
bahan pangan, barang-barang yang terbuat dari besi atau logam mudah berkarat,
gedung-gedung atau jembatan bahkan bangunan candi akan cepat rusak, memudarkan
warna cat, menurunkan derajat keasaman tanah, bahkan menyebabkan kematian
miroorganisme tanah.
3. Gas Kloro Fluoro Karbon (CFC)
Misalnya parfum yang berwujud aerosol, air conditioner (AC),
bahkan beberapa lemari es model lama menggunakan gas CFC pula.
Gas CFC memiliki beberapa kelebihan, antara lain tidak berbau,
tidak berasa, tidak mudah bereaksi, dan tidak berbahaya secara langsung. Dengan
beberapa kelebihan tersebut, maka manusia menggunakan gas CFC untuk keperluan
sebagai bahan pengembang seperti semprot rambut (hair spray), parfum
semprot, pengembang busa, pendingin/lemari es, dan AC (freon).
Memang gas CFC tidak berbahaya secara langsung, tetapi ketika kita
menyemprotkan hair spray atau parfum, maka gas CFC yang keluar
akan langsung terbang membubung tinggi ke angkasa dan mencapai stratosfer. Pada
stratosfer terdapat lapisan ozon (O3) dan kita kenal sebagai pelindung bumi
dari sinar ultraviolet matahari. Jika gas CFC beraksi dengan lapisan ozon (O3),
maka akan terbentuk lubang yang kita kenal sebagai lubang ozon. Karena lapisan
ozon berlubang, maka sinar ultraviolet matahari langsung menembus dan masuk ke
bumi. Sifat sinar ultraviolet memiliki radiasi tertinggi di antara spektrum
sinar-sinar yang lain, sehingga bisa mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil,
terjadinya mutasi genetik, menyebabkan terjadinya kanker kulit, terbakarnya
retina mata, serta matinya ganggang dan mikroorganisme.
Saat ini diperkirakan besarnya lubang ozon sudah hampir tiga kali
luas Benua Eropa. Apa akibatnya jika lubang ozon terus menerus bertambah
melebar? Coba pikirkan! Untuk mencegah terjadinya pelebaran lubang ozon yang
semakin luas dan parah, maka penggunaan gas CFC semakin dibatasi. Pada
negara-negara maju penggunaan mendapatkan produk barang non-CFC seperti lemari
es, AC.
4. Hidrokarbon (HC) dan Nitrogen
Oksida (NO)
HC dan NO yang dipengaruhi oleh sinar matahari akan membentuk smog yang
berupa gas yang sangat pedih jika mengenai mata dan juga sebagai penyebab
penyakit kanker.
5. Gas-gas lainnya
Selain gas-gas tersebut, pencemaran udara bisa juga disebabkan oleh bau dari sampah membusuk, selokan yang tersumbat, bangkai binatang, debu dan sebagainya. Oleh sebab itu, hendaknya kita menjaga kebersihan lingkungan kita agar tidak menimbulkan pencemaran udara.
Selain gas-gas tersebut, pencemaran udara bisa juga disebabkan oleh bau dari sampah membusuk, selokan yang tersumbat, bangkai binatang, debu dan sebagainya. Oleh sebab itu, hendaknya kita menjaga kebersihan lingkungan kita agar tidak menimbulkan pencemaran udara.
Ada berbagai penyebab pencemaran udara
di atmosfer bumi ini :
Udara yang tercemar
oleh zat-zat tersebut
dapat menyebabkan gangguan kesehatan
yang berbeda tingkatan dan jenisnya, tergantung dari macam,
ukuran dan komposisi kimiawinya. Gangguan tersebut
terutama terjadi pada fungsi faal dari organ tubuh seperti paru-paru dan
pembuluh darah, atau menyebabkan
iritasi pada mata
dan kulit. Biasanya, pencemaran
udara karena partikel debu dapat
menyebabkan penyakit pernapasan kronis seperti bronchitis kronis, emfiesma
paru, asma bronchial dan bahkan kanker paru-paru. Kadar timbal
yang tinggi di
udara juga dapat mengganggu pembentukan sel darah merah. Gejala
keracunan dini mulai ditunjukkan dengan
terganggunya fungsi enzim untuk
pembentukan sel darah merah, yang
pada akhirnya dapat
menyebabkan gangguan
kesehatan lainnya; seperti anemia, kerusakan ginjal dan
lain-lain, sedang keracunan Pb bersifat akumulatif. Keracunan gas
CO timbul sebagai akibat terbentuknya
karboksihemoglobin (COHb)
dalam darah. Sementara, bahan pencemar udara seperti NOx,
SOx, dan H2S dapat
merangsang pernapasan yang mengakibatkan iritasi dan peradangan.
Menurut
Sudrajad (2006) Upaya pengendalian pencemaran akibat kendaraan bermotor yang
mencakup upaya-upaya pengendalian baik langsung maupun tidak langsung, akan
menurunkan tingkat emisi dari kendaraan bermotor secara efektif antara lain :
1.
Mengurangi jumlah kendaraan pribadi dengan
cara menaiki kendaraan umum, berjalan kaki, naik sepeda atau naik kendaraan
pribadi bersama teman-teman.
2.
Selalu merawat mobil dengan saksama agar tidak
boros bahan bakar dan asapnya tidak mengotori udara.
3.
Meminimalkan pemakaian AC, dengan memakai AC
non-CFC dan hemat energi.
4.
Memakai bensin yang bebas timbal.
IV.
Kesimpulan
dan Saran
Semakin
lama semakin banyak orang yang menggunakan kendaraan bermotor untuk beraktifitas
di Ibukota yang menyebabkan memperburuk kualitas udara diatmosfer bumi. Pencemaran
udara akibat emisi gas kendaraan menyebabkan banyak masalah terutama dalam
kesehatan dan bisa terjadi kematian.
Lebih
baik kita meminimalisirkan penggunaan kendaraan pribadi, menanakan pohon-pohon
dipinggir kota dan hutan yang gundul, mengurangi penggunaan AC sepanjang hari. Solusinya dengan melakukan pembenahan
transportasi dengan tanpa mengabaikan sektor-sektor lainnya, memperbanyak
kendaraan umum seperti kereta api, bus umum. Saat ini Jakarta sudah terdapat
transjakarta, MRT, ojek online. Lebih
bagus lagi kalau diseluruh kota Indonesia pelayanan dalam angkutan umum menjadi
lebih baik seperti di Ibukota Jakarta.
Daftar Pustaka
Hidayat,
A A; kholil, Muhamad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkaran Industri.
Yogyakarta: Penerbit Wahana Resolusi.
Saragih, F.A. 2016.
Popuasi Kendaraan di Indonesia. Dalam https://otomotif.kompas.com/read/2016/08/20/103100215/Anda.Tahu.Populasi.Kendaraan.di.Indonesia.
Kurniawati,
I.D; Nurulita, Ulfa; Mifbakhuddin. 2017. Penyebab Pencemaran Udara. Dalam file:///C:/Users/Asus/Downloads/3171-6425-1-SM%20(1).pdf
Setiawan, Budi. 2019. Bahan Pencemaran Udara. Dalam https://ilmulingkungan.com/jenis-polutan-pencemar-udara-beserta-dampaknya/
Sudrajad,
Agus. 2006. Pencemaran Udara Suatu Pendahuluan. Dalam Http//kamase_ugm@yahoo.co.id (3
Januari 2013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.