Ilmu
Kimia sering disebut ilmu pengetahuan pusat karena merupakan ilmu yang
menjembatani ilmu-ilmu pengetahuan alam. Ilmu Kimia mempelajari tentang susunan
struktur,sifat dan perubahan materi. Selain itu, Ilmu Kimia sangat luas
cakupannya, diantaranya ialah kimia analisis, biokimia, kimia anorganik dan
kimia organik. Pada artikel kali ini akan menjelaskan tentang materi kimia
analisis salah satunya adalah sifat koligatif larutan.
sumber :
Sebelumnya
pernahkah kalian memperhatikan proses pemberian cairan infus kepada pasien di
rumah sakit ? Atau sekedar penasaran kenapa jika kita berenang di laut mati kita
tidak akan tenggelam ? . Beberapa peristiwa diatas merupakan salah satu contoh
kegunaan sifat koligatif larutan pada kehidupan sehari-hari. Pada ilmu kimia,
sifat koligatif larutan adalah suatu sifat larutan yang tergantung pada jumlah
partikel zat terlarut dan tidak tergantung pada jenis zat terlarutnya. Istilah
koligatif berasal dari bahasa latin yaitu colligarae yang
artinya bergabung bersama.
Sebelum
mengetahui macam-macam sifat larutan. Tentunya harus lebih dulu memahami
pengertian dari larutan. Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut
(solute) dan zat pelarut (solven). Zat terlarut adalah zat yang jumlahnya lebih
sedikit sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak dari zat-zat lainnya disebut
zat pelarut. Contohnya seperti larutan air gula, yang bertindak sebagai zat
terlarut adalah gula dan yang bertindak sebagai zat pelarut adalah air murni.
Maka dari itu, air murni tidak bisa dikatakan sebagai larutan karena tidak
mengandung zat terlarut dan zat pelarut.
Jika
sudah paham tentang definisi larutan, maka selanjutnya adalah mengetahui
besaran konsentrasi zat terlarut dalam stokiometri larutan. Terdapat empat
besaran yang perlu diketahui yaitu, molaritas (M), molalitas (m) dan fraksi mol
(x). Sifat koligatif larutan sendiri terbagi menjadi dua diantaranya, larutan
nonelektrolit dan larutan elektrolit. Jika zat elektrolit, saat dilarutkan akan
terionisasi menjadi ion-ion yang merupakan partikel partikel didalam larutan.
Hal ini menyebabkan jumlah partikel pada suatu mol larutan elektrolit lebih
besar daripada larutan nonelektrolit. Contoh dari elektrolit diantaranya MgCl₂, FeCl₃, H₂SO₄ dan masih banyak lagi. Macam-macam sifat koligatif
larutan dibagi menjadi empat, yaitu :
- Penurunan Tekanan Uap Jenuh (ΔP)
- Kenaikan Titik Didih (ΔTb)
- Penurunan Titik Beku (ΔTf)
- Tekanan Osmotik (π)
Semua
yang ada di dunia ini pastinya memiliki kegunaannya masing-masing, tentunya
sifat koligatif larutan memiliki kegunaan tersendiri dalam kehidupan
sehari-hari. Salah satunya ialah pada penurunan titik beku larutan. Di Negara
yang mengalami empat musim tentu akan merasakan musim dingin. Pada saat musim
dingin, masyarakat disana menggunakan etilen glikol (C₂H₆O₂) sebagai agen anti beku yang dipakai untuk radiator mobil,
sehingga air radiator tidak beku saat musim dingin dan juga mencegah kerusakan
saat musim dingin. Selain itu konsep kerja mesin cuci darah juga merupakan
contoh kegunaan sifat koligatif larutan pada tekanan osmotik, yaitu proses
perpindahan molekul-molekul kecil melalui membran semipermeabel dan masuk ke
cairan lain kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar
seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah.
Tanpa
disadari dalam kegiatan sehari-hari melibatkan proses kimia yang berlangsung
secara cepat atau pun lambat. Dengan memperdalam dan mempelajari ilmu kimia
tentu kita bisa memanfaatkannya dan mengetahui kegunaan dari proses kimia yang
tentunya memberikan keuntungan untuk manusia.
Rahayu Agustina Dwi. 2017. Step Up Kupas Tuntas Soal Kimia SMA/MA. Jakarta: Pustaka Widyatama
https://id.m.wikibooks.org/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.