Industri Bahan Baku Pemberantas Hama/Bahan Aktif
Oleh : Gayatri Wahyu Andini (@P13-GAYATRI)
Kata Kunci : bahan baku, pestisida, hama
Abstrak :
Dalam materi industri terdapat industri dibidang pertanian. Kalau
membaca dan atau mendengar kata “pertanian” sudah pasti berhubungan dengan
tanaman, tanah, dan hama. Hama dalam bidang pertanian adalah mikroorganisme
yang dapat mengganggu dan memperlambat prosesnya pertumbuhan pada tanaman. Untuk
menghilangkan hama pasti membutuhkan zat kimia yang dapat membunuh hama
tersebut yaitu pestisida. Ada beberapa bahan baku yang dapat ditemukan dalam
pestisida.
I.
Pendahuluan
Dalam bidang pertanian pasti ada kendala masalah yang memperlambat proses
kerja pertanian, bisa jadi dapat merugikan dari hasil panen tersebut. Jika melakukan
pertanian sudah pasti kegiatannya diluar ruangan, tidak usah dipungkiri bahwa
diluar ruangan terdapat ratusan mikroorganisme. Maka dari itu para petani
menggunakan pestisida sebagai zat kimia untuk memberantas hama atau
mikroorganisme.
II.
Pembahasan
Pestisida dalam bidang pertanian yaitu substansi
kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk
mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini adalah sangat luas,
yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan
oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya seperti
cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang
dianggap merugikan. Rusmanto; Rudiyanto, S.A; Nugraha, P.T. 2017. Apa itu
pestisida.
Perkembangan pestisida
Bahan
aktif pestisida yang merupakan derivatif atau produk turunan minyak bumi saat
ini ikut terimbas naik, sehingga mendongkrak harga bahan baku produk itu.
Di
negara produsen glifosat, seperti China, India dan Eropa, harga komoditas
tersebut sudah meningkat tinggi. Selain itu juga terjadi kelangkaan produk,
sedangkan Indonesia sangat membutuhkan produk tersebut.
Sejak
Kenaikan harga minyak bumi hingga melebihi US$90 per barel menjadikan bahan
aktif pestisida terutama glifosat naik dari sebelumnya US$2,9 per kilogram
menjadi US$7,4.
Glifosat
banyak digunakan untuk memproduksi herbisida atau pembasmi rumput dan gulma
yang saat ini permintaannya tinggi di sektor
perkebunan
Harga
pestisida yang menggunakan bahan aktif glifosat seperti herbisida naik sekitar
10-15 persen. Sedangkan pestisida lain sekitar 5-10 persen.
Sekitar
90 persen kebutuhan bahan baku untuk produk pestisida masih diimpor. Sedangkan,
sisanya 10 persen telah ada yang mampu memproduksi di dalam negeri.
Kemungkinan
kedepan banyak industri yang awalnya membuat bahan aktif untuk pestisida
beralih menjadi pembuat bahan formulasi karena sulit didapatkan dan mahalnya
bahan baku pembuatanya.
Bahan aktif yang terdapat didalam
pestisida :
- Atraktan, zat
kimia yang baunya dapat menyebabkan serangga menjadi tertarik. Sehingga
dapat digunakan sebagai penarik serangga dan menangkapnya dengan
perangkap.
- Kemosterilan, zat
yang berfungsi untuk mensterilkan serangga atau hewan bertulang belakang.
- Defoliant, zat
yang dipergunakan untuk menggugurkan daun supaya memudahkan panen,
digunakan pada tanaman kapas dan kedelai.
- Desiccant. zat
yang digunakan untuk mengeringkan daun atau bagian tanaman lainnya.
- Disinfektan, zat
yang digunakan untuk membasmi atau menginaktifkan mikroorganisme.
- Zat
pengatur tumbuh. Zat yang dapat memperlambat, mempercepat dan menghentikan
pertumbuhan tanaman.
- Repellent, zat
yang berfungsi sebagai penolak atau penghalau serangga atau hama yang lainnya.
Contohnya kamper untuk penolak kutu, minyak sereb untuk penolak nyamuk.
- Sterilan
tanah, zat yang berfungsi untuk mensterilkan tanah dari jasad renik
atau biji gulma.
- Pengawet
kayu, biasanya digunakan pentaclilorophenol (PCP).
- Stiker, zat
yang berguna sebagai perekat pestisida supaya tahan terhadap angin dan
hujan.
- Surfaktan
dan agen penyebar, zat untuk meratakan pestisida pada permukaan daun.
- Inhibitor, zat
untuk menekan pertumbuhan batang dan tunas.
- Stimulan tanaman, zat yang berfungsi untuk menguatkan pertumbuhan dan memastikan terjadinya buah.
Formulasi yang terdapat dalam
pestisida :
1.
EC / Emulsifiable Concentrate : formulasi ini
dalam bentuk pekatan cair dengan konsetrasi bahan aktif cukup tinggi, apabila
dicampur dengan air akan membentuk emulsi.
2.
SC / Soluble Concentrate : formulasi ini dalam
bentuk pekatan cair dengan konsetrasi bahan aktif cukup tinggi, apabila
dicampur dengan air akan mebentuk larutan homogen.
3.
WP / Wettable Powder : formulasi ini berbentuk
tepung, jika bercampur dengan air akan membentuk suspensi.
4.
SP / Soluble Powder : formulasi ini berbentuk
tepung, jika bercampur dengan air akan membentuk larutan homogen.
5.
G / Granule : formulasi ini berbentuk butiran
dengan siap pakai dengan konsetrasi rendah.
6.
WG / Water Granule : formulasi berbentuk
butiran yang harus diencerkan dengan air.
Unkwon. 2018. Formulasi pestisida. Dalam https://belajartani.com/formulasi-pestisida-apa-itu/
III. Kesimpulan
Jadi industri bahan baku pemberantas hama memiliki banyak
sekali bahan-bahan aktif kimianya yang dimana fungsinya adalah memusnahkan hama
dan mikroorganisme yang dianggap merugikan tanaman terutama dibidang sektor
pertanian.
Daftar Pustaka
.Rusmanto; Rudiyanto, S.A; Nugraha, P.T. 2017. Apa
itu pestisida. Dalam http://www.biotis.co.id/index.php/misi-kami/82-apa-itu-pastisida
Unkwon. 2012. Perkembangan
pestisida. Dalam http://industri21aini.blogspot.com/2012/12/industri-bahan-baku-pemberantas-hama_2321.html
Darmawan, Reksa. 2013. Bahan aktid
pestisida. Dalam http://industri-kimia.blogspot.com/2013/07/industri-bahan-baku-pemberantas-hama.html
Unkwon.
2018. Formulasi pestisida. Dalam https://belajartani.com/formulasi-pestisida-apa-itu/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.