.

Kamis, 26 September 2019

Industri Bahan Baku Pemberantas Hama/Bahan Aktif

Industri Bahan Baku Pemberantas Hama/Bahan Aktif

Oleh : Gayatri Wahyu Andini (@P13-GAYATRI)
Kata Kunci : bahan baku, pestisida, hama
Abstrak : 
Dalam materi industri terdapat industri dibidang pertanian. Kalau membaca dan atau mendengar kata “pertanian” sudah pasti berhubungan dengan tanaman, tanah, dan hama. Hama dalam bidang pertanian adalah mikroorganisme yang dapat mengganggu dan memperlambat prosesnya pertumbuhan pada tanaman. Untuk menghilangkan hama pasti membutuhkan zat kimia yang dapat membunuh hama tersebut yaitu pestisida. Ada beberapa bahan baku yang dapat ditemukan dalam pestisida.

I.                    Pendahuluan
Dalam bidang pertanian pasti ada kendala masalah yang memperlambat proses kerja pertanian, bisa jadi dapat merugikan dari hasil panen tersebut. Jika melakukan pertanian sudah pasti kegiatannya diluar ruangan, tidak usah dipungkiri bahwa diluar ruangan terdapat ratusan mikroorganisme. Maka dari itu para petani menggunakan pestisida sebagai zat kimia untuk memberantas hama atau mikroorganisme.

II.                  Pembahasan
Pestisida dalam bidang pertanian yaitu substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini adalah sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan. Rusmanto; Rudiyanto, S.A; Nugraha, P.T. 2017. Apa itu pestisida. 
Perkembangan pestisida
         Bahan aktif pestisida yang merupakan derivatif atau produk turunan minyak bumi saat ini ikut terimbas naik, sehingga mendongkrak harga bahan baku produk itu.
          
         Di negara produsen glifosat, seperti China, India dan Eropa, harga komoditas tersebut sudah meningkat tinggi. Selain itu juga terjadi kelangkaan produk, sedangkan Indonesia sangat membutuhkan produk tersebut.
         Sejak Kenaikan harga minyak bumi hingga melebihi US$90 per barel menjadikan bahan aktif pestisida terutama glifosat naik dari sebelumnya US$2,9 per kilogram menjadi US$7,4.
        
         Glifosat banyak digunakan untuk memproduksi herbisida atau pembasmi rumput dan gulma yang saat ini permintaannya tinggi di sektor perkebunan     
         Harga pestisida yang menggunakan bahan aktif glifosat seperti herbisida naik sekitar 10-15 persen. Sedangkan pestisida lain sekitar 5-10 persen.
         Sekitar 90 persen kebutuhan bahan baku untuk produk pestisida masih diimpor. Sedangkan, sisanya 10 persen telah ada yang mampu memproduksi di dalam negeri.
         Kemungkinan kedepan banyak industri yang awalnya membuat bahan aktif untuk pestisida beralih menjadi pembuat bahan formulasi karena sulit didapatkan dan mahalnya bahan baku pembuatanya.
Bahan aktif yang terdapat didalam pestisida :
  1. Atraktan, zat kimia yang baunya dapat menyebabkan serangga menjadi tertarik. Sehingga dapat digunakan sebagai penarik serangga dan menangkapnya dengan perangkap.
  2. Kemosterilan, zat yang berfungsi untuk mensterilkan serangga atau hewan bertulang belakang.
  3. Defoliant, zat yang dipergunakan untuk menggugurkan daun supaya memudahkan panen, digunakan pada tanaman kapas dan kedelai.
  4. Desiccant. zat yang digunakan untuk mengeringkan daun atau bagian tanaman lainnya.
  5. Disinfektan, zat yang digunakan untuk membasmi atau menginaktifkan mikroorganisme.
  6. Zat pengatur tumbuh. Zat yang dapat memperlambat, mempercepat dan menghentikan pertumbuhan tanaman.
  7. Repellent, zat yang berfungsi sebagai penolak atau penghalau serangga atau hama yang lainnya. Contohnya kamper untuk penolak kutu, minyak sereb untuk penolak nyamuk.
  8. Sterilan tanah, zat yang berfungsi untuk mensterilkan tanah dari jasad renik atau biji gulma.
  9. Pengawet kayu, biasanya digunakan pentaclilorophenol (PCP).
  10. Stiker, zat yang berguna sebagai perekat pestisida supaya tahan terhadap angin dan hujan.
  11. Surfaktan dan agen penyebar, zat untuk meratakan pestisida pada permukaan daun.
  12. Inhibitor, zat untuk menekan pertumbuhan batang dan tunas.
  13. Stimulan tanaman, zat yang berfungsi untuk menguatkan pertumbuhan dan memastikan terjadinya buah.
Formulasi yang terdapat dalam pestisida :
1.       EC / Emulsifiable Concentrate : formulasi ini dalam bentuk pekatan cair dengan konsetrasi bahan aktif cukup tinggi, apabila dicampur dengan air akan membentuk emulsi.
2.       SC / Soluble Concentrate : formulasi ini dalam bentuk pekatan cair dengan konsetrasi bahan aktif cukup tinggi, apabila dicampur dengan air akan mebentuk larutan homogen.
3.       WP / Wettable Powder : formulasi ini berbentuk tepung, jika bercampur dengan air akan membentuk suspensi.
4.       SP / Soluble Powder : formulasi ini berbentuk tepung, jika bercampur dengan air akan membentuk larutan homogen.
5.       G / Granule : formulasi ini berbentuk butiran dengan siap pakai dengan konsetrasi rendah.
6.       WG / Water Granule : formulasi berbentuk butiran yang harus diencerkan dengan air.
Unkwon. 2018. Formulasi pestisida. Dalam https://belajartani.com/formulasi-pestisida-apa-itu/

III.             Kesimpulan
Jadi industri bahan baku pemberantas hama memiliki banyak sekali bahan-bahan aktif kimianya yang dimana fungsinya adalah memusnahkan hama dan mikroorganisme yang dianggap merugikan tanaman terutama dibidang sektor pertanian.


Daftar Pustaka
.Rusmanto; Rudiyanto, S.A; Nugraha, P.T. 2017. Apa itu pestisida. Dalam  http://www.biotis.co.id/index.php/misi-kami/82-apa-itu-pastisida
Unkwon. 2018. Formulasi pestisida. Dalam https://belajartani.com/formulasi-pestisida-apa-itu/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.