.

Minggu, 08 September 2019

PERAN INDUSTRI KIMIA DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Gimawati (@P17), Proyek P01

PERAN INDUSTRI KIMIA DI ERA REVOLUSI
 INDUSTRI 4.0


ABSTRAK
       Revolusi industri merupakan sebuah perubahan cara hidup manusia dan proses kerja secara fundamental, dimana adanya kemajuan teknologi informasi dapat mengintegrasikan dalam dunia kehidupan dengan digital yang dapat memberikan dampak berbagai bidang termasuk pada  industri kimia. Dalam industri kimia, aspek yang paling dijadikan sasaran utama adalah aspek  penjaminan mutu yang baik, mulai dari bahan baku sampai menjadi kemasan, tentunya akan mendukung keberhasilan suatu produk. Setiap tahapan berhubungan satu sama lainnya. Oleh karena itu, industri kimia membutuhkan suatu teknologi canggih demi melakukan efisiensi dan menjaga kualitas suat produk agak tetap terjamin mutunya. Tujuan pembuatan artikel ini adalah memberikan suatu informasi tentang peran industri kimia di era revolusi industri 4.0.  yang pada saat ini sedang dihadapi oleh seluruh dunia. Peran tersebut tentu tidak bisa dipisahkan dari tatangan, peluang dan keuntungan, serta dampak terhadap industri kimia di era 4.0

Kata Kunci: Industri Kimia, Revolusi Industri 4.0, Making Indonesia 4.0, Teknologi

PENDAHULUAN
        Pada revolusi industri 4.0, teknologi manufaktur sudah masuk pada tren otomasi dan pertukaran data. Menurut Tjandrawinata (2016), perkembangan teknologi informasi dengan pesat saat ini terjadi otomotisasi yang terjadi diseluruh bidang, teknologi dan pendekatan baru yang menggabungkan secara nyata, digital dan secara fundamental. 
       Para pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, asosiasi industri, pelaku usaha, penyedia teknologi dan lembaga riset dan pendidikan memiliki peranan yang penting untuk menyambut datangya revolusi industri 4.0. Partisipasi aktif para pemangku kepentingan tentu memegang peranan penting yang menentukan kesuksesan dari Making Indonesia 4.0 itu sendiri. 
      Di dalam making Indonesia 4.0, terdapat lima sektor yang menjadi fokus dan 10 prioritas nasional untuk memperkuat dunia perindustrian Indonesia. Lima sektor utama di dalam Making Indonesia 4.0 meliputi Industri Makanan dan Minuman, Industri Tekstil dan Pakaian, Industri Otomotif, Industri Elektronik dan Industri Kimia.
      Industri kimia memegang peranan penting di dalam dunia perindustrian Indonesia. Industri kimia merupakan manufaktur dasar yang produknya digunakan secara luas oleh sektor lainnya seperti industri elektronika, industri farmasi dan otomotif. Peningkatan daya saing dan struktur dari industri kimia diharapkan dapat membangun industri manufaktur nasional yang kompetitif di kelas global.
PEMBAHASAN
       Industri kimia memiliki peluang yang besar dalam era industri 4.0. Diantaranya adalah produk dari berbagai industri kimia di Indonesia bisa bersaing dalam pasar global. Adanya arus informasi dalam era 4.0 memudahkan para pemilik pabrik untuk mengekspor produk yang mereka punya, produk tersebut bisa menjadi nilai tambah untuk Industri bahkan untuk devisa negara. Keuntungan lain yang diperoleh industri kimia khususnya bidang farmasi adalah berbagai penemuan obat yang bersumber dari banyak tanaman yang kemudian diolah dengan menggunakan teknologi yang canggih semakin mengalami pertumbuhan pesat, didirikannya berbagai apotek yang tersebar luas, serta alat alat canggih yang digunakan untuk menguji kelayakan suatu bahan obat juga semakin berkembang, alat-alat kesehatan yang semakin banyak demi kepentingan kesehatan suatu manusia adalah tanda bahwa  revolusi industri 4.0 berpengaruh besar terhadap bidang farmasi.
      Dari contoh peluang dan keuntungan yang diperoleh industri kimia tersebut, tentu tidak terlepas dari berbagai tantangan. Dari sisi tantangan, terdapat empat tantangan utama yang dihadapi industri kimia yaitu kapasitas produksi domestik yang terbatas, bahkan untuk bahan kimia dasar. Sebagai contoh, 50 persen ethylene dan polyethylene masih diimpor. Tantangan kedua adalah ketergantungan impor bahan mentah dasar, seperti lebih dari 90 persen naphtha masih diimpor beserta penggunaan gas alam yang terbatas untuk petrochemicals. Tantangan selanjutnya adalah zonasi industri untuk bahan kimia masih berada di bawah standar. Tantangan terakhir adalah terbatasnya  kapasitas kemampuan engineering, penelitian dan pengembangan.
       Dalam penyelenggaraan suatu Industri tentu tidak terlepas dari limbah yang dihasilkan dari proses industri. Limbah dari industri kimia mempunyai konsentrasi yang pekat sehingga sulit diuraikan oleh bakteri. Hal itulah yang menjadi momok utama yang dihadapi oleh berbagai pabrik kimia. Jika limbah tersebut terus menerus ditimbun tanpa adanya inovasi untuk membuat limbah lebih ramah lingkungan, maka pencemaran lingkungan pun akan terus terjadi.

KESIMPULAN
       Revolusi industri adalah suatu perbuahan yang tidak bisa hindari. Berbagai peluang, dan keuntungan akan diperoleh berbagai sektor industri di Indonesia, terutama pada sektor industri kimia yang diharapkan menjadi tonggak dalam kesuksesan Indonesia di era Industri 4.0. Kesuksesan tersebut tidak dapat dicapai tanpa adanya bantuan dari pemerintah, manajemen pabrik yang baik, dan masyarakat, untuk menghadapi dampak dan tantangan menuju Making Indonesia 4.0.

DAFTAR PUSTAKA
Atep, Muhammad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Yogyakarta: WR Writing.
Budiman, A. Dalam  Kolom pakar: Industri 4.0 vs Society 5.0. (7 September 2019)
Savitri, Astrid. 2018. Revolusi Industri 4.0. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.