.

Senin, 09 September 2019

Dasar-dasar ilmu kimia


Disusun oleh: @P16-Andi, @P19-Rahmat, @P20-Adi

Pengertian ilmu kimia
Kimia adalah cabang dari ilmu fisik yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi. Ilmu kimia meliputi topik-topik seperti sifat-sifat atom, cara atom membentuk ikatan kimia untuk menghasilkan senyawa kimia, interaksi zat-zat melalui gaya antarmolekul yang menghasilkan sifat-sifat umum dari materi, dan interaksi antar zat melalui reaksi kimia untuk membentuk zat-zat yang berbeda.
Peranan Ilmu Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
Pada saat ini, ilmu kimia sudahlah berkembang pesat dan mengambil andil yang sangat besar pada kehidupan manusia. Ilmu kimia telah mengeluarkan produk-produk yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia, seperti pada urusan sandang, pangan, obat-obatan, bahan industri elektronik dan lain-lain, kini sebagian besar tidak memperolehnya langsung dari alam, tetapi pengolahan atau hasil sintesis dengan menggunakan ilmu kimia.
Peranan Kimia di bidang Industri
Penerapan ilmu Kimia di bidang industri, ilmu Kimia seringkali sangat dibutuhkan. Mesin-mesin di industri membutuhkan logam yang baik dengan sifat tertentu yang sesuai dengan kondisi dan bahan-bahan yang digunakan. Seperti semen, kayu, cat, beton, dsb. dihasilkan melalui riset yang berdasarkan ilmu Kimia. Kain sintetis yang Anda gunakan juga merupakan hasil penerapan ilmu Kimia.
Dasar-dasar ilmu kimia
Atom
Atom adalah suatu kumpulan materi yang terdiri atas inti yang bermuatan positif, yang biasanya mengandung proton dan neutron, dan beberapa elektron di sekitarnya yang mengimbangi muatan positif inti. Atom juga merupakan satuan terkecil yang dapat diuraikan dari suatu unsur dan masih mempertahankan sifatnya, terbentuk dari inti yang rapat dan bermuatan positif dikelilingi oleh suatu sistem elektron.
Unsur
Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Sebagai contoh, semua atom yang memiliki 6 proton pada intinya adalah atom dari unsur kimia karbon, dan semua atom yang memiliki 92 proton pada intinya adalah atom unsur uranium.
Senyawa
Senyawa merupakan suatu zat yang dibentuk oleh dua atau lebih unsur dengan perbandingan tetap yang menentukan susunannya. sebagai contoh, air merupakan senyawa yang mengandung hidrogen dan oksigen dengan perbandingan dua terhadap satu. Senyawa dibentuk dan diuraikan oleh reaksi kimia.
Molekul
Molekul adalah bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu senyawa kimia murni yang masih mempertahankan sifat kimia dan fisik yang unik. Suatu molekul terdiri dari dua atau lebih atom yang terikat satu sama lain.Molekul biasanya adalah seperangkat atom yang terikat bersama oleh ikatan kovalen, sehingga strukturnya netral secara kelistrikan dan semua elektron valensi berpasangan dengan elektron lain baik dalam ikatan atau dalam pasangan elektron bebas.
Zat kimia
Zat kimia adalah jenis materi dengan komposisi dan sifat yang pasti. Kumpulan zat disebut dengan campuran. Beberapa contoh campuran adalah udara dan aloy.
Mol dan jumlah zat
Mol adalah satuan pengukuran yang menunjukkan jumlah zat (juga disebut sebagai jumlah bahan kimia). Mol didefinisikan sebagai jumlah atom yang ditemukan persis 0.012 kilogram (atau 12 grams) pada karbon-12, di mana atom karbon-12 tidak terikat, diam dan berada pada keadaan dasarnya.
Ion dan garam
Suatu ion adalah spesi bermuatan, suatu atom atau molekul, yang telah kehilangan atau memperoleh satu atau lebih elektron. Ketika sebuah atom kehilangan satu elektron dan karenanya memiliki lebih banyak proton daripada elektron, atom tersebut adalah ion bermuatan positif atau kation. Ketika atom memperoleh elektron dan karenanya memiliki lebih banyak elektron daripada proton, atom adalah ion bermuatan negatif atau anion. Kation dan anion dapat membentuk kisi kristal garam netral, seperti ion Na+ dan Cl- yang membentuk natrium klorida, atau NaCl. Contoh ion poliatomik yang tidak terpecah selama reaksi asam-basa adalah hidroksida (OH−) dan fosfat (PO43−).
Keasaman dan kebasaan
Ada beberapa teori berbeda yang menjelaskan perilaku asam-basa. Teori yang paling sederhana adalah teori Arrhenius, yang menyatakan bahwa asam adalah zat yang menghasilkan ion hidronium ketika dilarutkan dalam air, dan basa adalah yang menghasilkan ion hidroksida bila dilarutkan dalam air. Menurut teori Brønsted–Lowry, asam adalah zat yang menyumbangkan ion hidrogen positif kepada zat lain dalam reaksi kimia; dengan pernyataan tersebut, karenanya, basa adalah zat yang menerima ion hidrogen tersebut.Teori asam-basa ketiga adalah teori Lewis, yang didasarkan pada pembentukan ikatan kimia baru.Teori Lewis menjelaskan bahwa asam adalah zat yang mampu menerima sepasang elektron dari zat lain selama proses pembentukan ikatan, sedangkan basa adalah zat yang dapat menyediakan sepasang elektron untuk membentuk ikatan baru. Menurut teori ini, hal-hal penting yang dipertukarkan adalah muatannya.
Daftar Pustaka
https://greenchem.co.id/news/peranan-ilmu-kimia-dalam-kehidupan-sehari-hari/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kimia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.