Oleh : Rena Yoliati Waruhu
Udara adalah dan cahaya suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi dan komponen campuran gas tersebut tidak selalu konstan (Fardiaz, 1992). Udara adalah faktor penting dalam kehidupan, namun, di era modern, sejalan dengan perkembangan pembangunan fisik kota dan pusat industri, serta berkembangnya transportasi, telah menyebabkan kualitas udara mengalami perubahan. Menurut Hidayat dan Kholil (2018), bahwa “keberadaan udara begitu penting bagi kelangsungan hidup manusia, sehingga menjadi salah satu kajian dalam Kimia Konstekstual.
Udara itu sebenarya, campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi sebagai habitat manusia dan beragam mahluk lainnya. Dengan kata lain uadara merupakan atmosfer di sekeliling bumi. Sebenarnya udara meliputi tiga komponen utama, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol.”
Udara adalah dan cahaya suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi dan komponen campuran gas tersebut tidak selalu konstan (Fardiaz, 1992). Udara adalah faktor penting dalam kehidupan, namun, di era modern, sejalan dengan perkembangan pembangunan fisik kota dan pusat industri, serta berkembangnya transportasi, telah menyebabkan kualitas udara mengalami perubahan. Menurut Hidayat dan Kholil (2018), bahwa “keberadaan udara begitu penting bagi kelangsungan hidup manusia, sehingga menjadi salah satu kajian dalam Kimia Konstekstual.
Udara itu sebenarya, campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi sebagai habitat manusia dan beragam mahluk lainnya. Dengan kata lain uadara merupakan atmosfer di sekeliling bumi. Sebenarnya udara meliputi tiga komponen utama, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol.”
Pencemaran udara adalah kehadiran satu
atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang
dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika
dan kenyamanan, atau merusak properti. Atau dalam kata lain dapat diartikan
sebagai perusakan terhadap udara karena disebabkan oleh berbagai sumber yang
dapat merusak bagi kesahatan makhluk hidup maupun benda mati. Pencemaran udara
dapat bersumber dari berbagai macam, antara lain : asap kendaraan bermotor,
asap pabrik, limbah indutri, limbah rumah tangga dan lain-lain.
Pencemaran
udara pada saat ini sudah mencapai tingkat mengkhawatirkan, karena didukung
oleh perkembangan dunia industri, banyaknya manusia yang tinggal didunia ini
dapat menjadikan pencemaran udara semakin meningkat. Efek dari pencemaran udara
juga sudah dapat dirasakan pada saat ini, banyaknya penyakit yang bersumber
dari udara, peningkatan jumlah pengidap ispa dan juga bertambahnya jumlah orang
yang tua sebelum waktunya menjadi efek negatif dari pencemaran udara.
Jenis dan Sumber Pencemaran Udara
Secara
umum, terdapat 2 sumber pencemaran udara, yaitu pencemaran akibat sumber
alamiah (natural sources), seperti letusan gunung berapi, dan yang berasal dari
kegiatan manusia (anthropogenic sources), seperti yang berasal dari
transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain. Di dunia, dikenal 6 jenis zat
pencemar udara utama yang berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic
sources), yaitu Karbon monoksida (CO), oksida sulfur (SOx), oksida nitrogen
(NOx), partikulat, hidrokarbon (HC), dan oksida fotokimia, termask ozon.
Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi, polusi
cahaya dan limbah pabrik yang menguap dianggap sebagai polusi udara. Sifat
alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan
lokal, regional, maupun global. Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu :
a.
Pencemaran primer
Pencemar
primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber
pencemaran udara. Karbon monoksida adalah salah satu contoh pencemar udara
primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran.
b.
Pencemaran sekunder
Pencemar
sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar
primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh
dari pencemaran udara sekunder.
Atmosfer
merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini
pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global
dan hubungannya dengan pemanasan global (global warming) dan deplesi ozon di
stratosfer semakin meningkat. Di Indonesia, kurang lebih 70% pencemaran udara
disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan
zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap
kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan, seperti timbal/timah hitam (Pb),
suspended particulate matter (SPM), oksida nitrogen (NOx), hidrokarbon (HC),
karbon monoksida (CO), dan oksida fotokimia (Ox).
Pencemaran
udara yang diakibatkan oleh kegiatan manusia, sumber alami, sumber lainnya dan
jenis-jenisnya.
1)
Pencemaran udara dari kegiatan manusia
•
Transportasi
•
Industri
•
Pembangkit listrik
•
Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan
bakar)
2)
Pencemaran udara dari sumber alami
•
Gunung berapi
•
Rawa-rawa
•
Kebakaran hutan
•
Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
3)
Pencemaran udara dari sumber-sumber lain
•
Transportasi ammonia
•
Kebocoran tangki klor
•
Timbulan gas metana dari lahan uruk/tempat pembuangan akhir sampah
•
Uap pelarut organik
4)
Jenis-jenis pencemar
•
Karbon monoksida
•
Oksida nitrogen
•
Oksida sulfur
•
CFC
•
Hidrokarbon
•
Ozon 3
•
Volatile Organic Compounds
•
Partikulat
Di
kota besar sangat sulit untuk mendapat udara yang segar, diperkirakan 70 %
pencemaran yang terjadi adalah akibat adanya kendaraan bermotor. Contoh : di
Jakarta antara tahun 1993-1997 terjadi peningkatan jumlah kendaraan berupa : a.
Sepeda motor 270% b. Mobil penumpang 177% c. Mobil barang 176% d. Bus 138% Di
Indonesia sekarang ini kurang lebih 70% pencemaran udara di sebabkan emisi
kendaraan bermotor kendaraan bermotor mengeluarkan. zat-zat berbahaya yang
dapat menimbulkan dampak negative, baik terhadap kesehatan manusia maupun
terhadap lingkungan, seperti timbal/timah hitam (Pb). Kendaraan bermotor
menyumbang hampir 100% timbal.
Efek Positif dan Negatif dari Pencemaran Udara
a.
Efek Negatif
1.
Dari segi kesehatan dampak pencemaran udara oleh
debu bisa menyebabkan penyakit paru-paru (bronchitis) serta penyakit saluran
pernapasan lainnya. Sedangkan dampak pencemar udara oleh zat kimia seperti
Karbon Monoksida bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada hemoglobin
(metaloprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel darah merah).
2.
Dari segi ekonomi dampak pencemaran udara yaitu
dengan hasil kajian Bank Dunia menemukan dampak ekonomi akibat pencemaran udara
di Indonesia sebesar Rp 1,8 trilyun yang pada 2015 akan mencapai Rp 4,3
trilyun.
3.
Dari segi sosial pencemaran sangat merugikan,
orang-orang sudah tidak dapat menikmati udara sehat lagi, setiap hari harus
bertemu dengan asap, aktifitas sosial juga terhambat dan lain-lain.
4.
Dari segi pendidikan pencemaran udara dapat
mempengaruhi tingkat belajar para pelajar, mereka terhambat dalam hal berfikir
dan juga dalam menyelesaikan suatu permasalahan
5.
Dari segi
pertanian dan perkebunan pencemaran udara juga sangat perpengaruh, kurangnya
lahan hijau yang menjadi tempat pohon-pohon untuk melakukan proses fotosintesis
karena Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi
dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis,
nekrosis, dan bintik hitam menjadikan sirkulasi udara kita berkurang, dan
mejadika udara kotor dan tidak baik untuk kita hirup
6.
Hujan asam pH normal air hujan adalah 5,6 karena
adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air
hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.
7.
Efek rumah kaca Efek rumah kaca disebabkan oleh
keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap
radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi.
8.
Kerusakan lapisan ozon Lapisan ozon yang berada
di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang
berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan
penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer.
b.
Efek Positif
Ternyata
selain menimbulkan dampak yang negative terdapat pula efek positif dari
terjadinya pencemaran udara. Hal itu antara lain :
1.
Manusia mulai sadar akan kelestarian dan
kebersihan alam
2.
Munculnya banyak ide tentang gerakan peduli
linkungan
3.
Munculnya ide untuk menciptakan alat pembersih
udara (air purifier)
Solusi mengurangi pencemaran udara
Untuk
melindungi masyarakat terhadap bahaya polusi udara, maka perlu dilakukan
usaha-usaha sebagai berikut, antara lain :
· Untuk kendaraan bermotor,
digunakan bahan bakar yang sedikitnya mencemari udara, seperti bahan bakar gas
atau bahan bakar sinar matahari. Bagi kendaraan bermotor yang sisa
pembakarannya lebih banyak, sebaiknya menggunakan jalanjalan di pinggir kota.
· Melakukan penghijauan
kota, karena tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan oksigen pada siang hari di
samping menyerap karbon dioksida dari udara. Oleh alam, hujan yang turun
menyebabkan kotoran di udara berkurang dan angin akan menyebabkan kotoran di
udara tersebar luas, sehingga tidak terkonsentrasi pada daerah tertentu.
Kesimpulan
Pencemaran udara dapat berasal
dari udara itu sendiri, asap kendaraan bermotor, asap pabrik, efek rumah kaca
adalah sumber-sumber pencemaran udara. Berbagai zat kimia yang berbahaya dapat
merusak kesehatan kita, penyakit-penyakit dapat timbul karena efek pencemaran
udara. Selain penyakit, dari segi ekonomi, pendidikan dan sosial budaya
penecemaran udara dapat memberikan efek negatif, dan memberikan hal yang tidak
baik untuk masa depan negara kita. 11 Maka dari itu perlu adanya perubahan
peraturan dari pemerintah dalam hal pengaturan pengelolaan limbah pabrik dan
jumlah kendaraan bermotor. Jumlah kendaraan bermotor yang semakin banyak
diiringi oleh jumlah masyarakat yang semakin banyak dapat memperparah pencemaran
udara. Usaha yang keras juga harus juga dimiliki oleh warga negara, karena
tanpa usaha tersebut maka walaupun pemerintah berusaha yang keras tidak akan
memberikan hasil yang maksimal sehingga dapat menyegarkan bumi kita kembali
seperti dulu kala
Daftar Pustaka
Amalia ,(2016).
Pencemaran Udara.Repository Udinus. Dalam
http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/PL_08_-_PENCEMARAN_UDARA_2016.pdf
(Diakses pada tanggal 03 Agustus 2019)
http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/PL_08_-_PENCEMARAN_UDARA_2016.pdf
(Diakses pada tanggal 03 Agustus 2019)
Hidayat, Atep
Afia dan M.Kholil. 2018. Kimia dan
Pengetahuan Lingkungan Industri. Penerbit WR. Yogyakarta
Ismayati , dkk.
(2014). Pencemaran Udara Akibat Emisi Gas
Buang Kendaraan Bermotor. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik (JMTransLog) - Vol. 01 No. 03, November 2014 . Dalam https://media.neliti.com/media/publications/112707-ID-pencemaran-udara-akibat-emisi-gas-buang.pdf (Diakses pada tanggal 03 Agustus 2019)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.