.

Sabtu, 10 Agustus 2019

PENCEMARAN LINGKUNGAN











ABSTRAK

Menurut Hidayat dan Kholil (2018), bahwa “pencemaran lingkungan (Environmental Pollution) merupakan efek dari perubahan yang tidak diinginkan dalam lingkungan, yang secara langsung berpengaruh buruk terhadap kondisi tumbuhan, hewan dan manusia. Substansi yang menyebabkan pencemaran lingkungan dikenal sebagai polutan, dapat berbentuk padat, cair dan gas.”.


PENDAHULUAN

Peningkatan kualitas hidup manusia untuk meningkatkan kenyamanan manusia sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Manusia selalu berupaya untuk meningkatkan kenyamanan mereka agar hidup mereka lebih dapat dinikmati dan juga berguna untuk orang lain. Peningkatan kualitas hidup manusia tidak akan berhenti hingga akhir zaman karena manusia tidak pernah puas. Usaha peningkatan kualitas hidup manusia di mulai sejak revolusi industri yang terjadi di benua Eropa dan kemudian menyebar ke Amerika. Pada saat itu hampir semua manusia mulai menciptakan mesin-mesin baru guna untuk dapat membantu pekerjaan manusia. Dengan bantuan mesin-mesin yang di ciptakan manusia dapat lebih cepat menyelesaikan pekerjaannya. Sumber daya alam juga di gunakan manusia guna memenuhi kebutuhan manusia, akan tetapi manusia kurang bertanggung jawab dalam pengambilan sumber daya alam ini manusia mengeksplor tanpa memperhatikan kelangsungan dari sumber daya alam, manusia juga memanfaatkan teknologi umtuk mengeruk sumber daya alam sebanyak- banyaknya, tanpa memikirkan dampak jangka panjangnya.

Kekhawatiran manusia atas masalah lingkungan ini sudah mulai tampak pada akhir pertengahan abad ke 20 ini. Pencemaran telah terjadi di beberapa wilayah, khususnya di wilayah perkotaan. Kenyataan di lapangan menunjukan bahwa kebanyakan kota-kota besar berkembang dengan mengabaikan kepentingan sosial budaya masyarakat dan sekaligus juga merusak keseimbangan ekosistem. Keadaan ekosistemnya tidak seimbang akibat masuknya polutan ke dalam lingkungan tersebut. Sedangkan lingkungan alami memiliki ekosistem yang seimbang. Seperti contoh, udara di desa terasa segar karena banyak ditumbuhi pepohonan hijau. Hal ini menunjukkan di desa itu udaranya belum tercemar. Adapun di kota yang padat penduduknya, udara akan terasa panas dan pernapasan menjadi tidak nyaman. Hal ini menunjukkan udara sudah tercemar. Maka dari itu manusia harus sadar bahwa pencemaran sudah merebak hampir di setiap daerah, manusia harus melakukan upaya untuk mengurangi pencemaran yang terjadi dan di dasari oleh keinginan sendiri bukan karena paksaan dari orang lain..(jurnal ilmiah oleh Arrum Dian Widyawati dalam tentang Pencemaran Lingkungan, bab pendahuluan).

PEMBAHASAN

1. Penyebab pencemaran lingkungan

1. Pencemaran Udara

        Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan- bahan atau zat-zat  asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang bandinganya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan sekitarnya. Udara juga adalah atmosfir yang berada di sekeliling  bumi yang fungsinya sangat penting bagi kehidupan. Dalam udara terdapat oksigen untuk bernafas, karbondioksida untuk proses fotosintesis oleh khlorofil daun dan ozon untuk menahan sinar ultra violet. Komposisi udara bersih dan kering, kira-kira tersusun oleh:     Nitrogen: 78,09% volume, Oksigen: 21,94%, Argon: 0,93%, Karbondioksida: 0,032%. Gas-gas lain yang terdapat dalam udara antara lain gas-gas mulia, nitrogen oksida, hydrogen, methane, belerang dioksida, ammonia dan lain lain.
· Komponen-komponen pencemar udara

       Komponen yang paling berpengaruh dalam zat pencemar yaitu karbon monoksida, nitrogen oksida, belerang oksida, hidro karbon dan partikel.
·         Penyebab pencemaran udara, secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam : Yang pertama karena faktor internal (secara alamiah) yaitu (1) debu yang bertebangan akibat tiupan angin. (2) abu yang di keluarakan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas vulkanik. (3) proses pembusukkan sampah organik dan lain-lain. Yang kedua karena faktor eksternal (karena ulah manusia) yaitu:  (1) hasil pembakaran bahan bakar fosil. (2) debu/serbuk dari kegiatan industri. (3) pemakaian zat-zat kimia yang di semprotkan ke udara.  Contoh: Pencemaran udara di Amerika Serikat 1968.
· Faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran udara
1.      Meterologi dan iklim
a.       Temperature
Pergerakan mendadak lapisan udara dingin ke suatu kawasan industri dapat menimbulkan temperature inversi. Dengan kata lain, udara dingin akan terperangkap dan tidak dapat keluar dari kawasan tersebut dan cenderung menahan polutan tetap berada di lapisan permukaan bumi sehingga konsentrasi polutan di kawasan tersebut semakin lama semakin tinggi. Contoh : kota Tokyo pada tahun 1970 diselimuti kabut tebal penuh dengan polutan sampai beberapa minggu sehingga lebih dari 8000 penduduknya menderita infeksi saluran pernafasan atas, sakit mata, dan lain-lain.

b.      Arah dan kecepatan angin      
Kecepatan angina yang kuat akan membawa polutan terbang kemana-mana dan dapat mencemari udara negara lain. Contoh : kebakaran hutan di Indonesia yang menyebabkan kabut asap di negara Malaysia dan Singapura.
c.       Hujan
Pembakaran batubara akan menghasilkan gas sulfur dioksida apabila bercampur dengan air hujan akan membentuk asam sulfat, sehingga air hujan menjadi asam, biasa disebut hujan asam.

2.      Pencemaran Air

Air tercemar apabila air tersebut telah menyimpang dari keadaan normalnya. Keadaan normal air masih tergantung pada faktor penentu, yaitu kegunaan air itu sendiri dan asal sumber air. Untuk menetapkan standart air yang bersih tidaklah mudah, karena tergantung pada faktor penentu, faktor penentu tersebut antara lain adalah (1) kegunaan air: air untuk minum, air untuk keperluan rumah tangga, air untuk industri, air untuk mengaliri sawah, air untuk kolam perikanan, dan lain-lain. (2) Asal sumber air: air dari mata air di pegunungan, air danau, air sungai, air sumur, air hujan, dan lain-lain (WisnuArya, 1995:72).
Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat di amati melalui: (1) Adanya perubahan suhu air, (2) Adanya perubahan pH atau konsentarsi ion Hidrogen, (3) Adanya perubahan warna,bau dan rasa air, (4) Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut, (5) Adaanya mikroorganisme, (6) Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan. Adanya tanda atau perubahan tersebut menunjukkan bahwa air sudah tercemar (Wisnu Arya, 1995:75-77.

·         Komponen pencemar air

Komponen pencemaran air di kelompokan sebagai berikut:  (1) bahan buangan padat, (2) bahan buangan organik, (3) bahan buangan anorganik, (4) bahan buangan olahan bahan makanan, (5) bahan buangan cairan berminyak, (6) bahan buangan zat kimia, (7) bahan buangan berupa panas (Wisnu Arya, 1995:78).

3.      Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah dapat terjadi karena hal-hal berikut:
Pertama, pencemaran secara langsung. Misalnya karena menggunakan pupuk secara berlebihan, pemberian pestisida atau insektisida, dan pembuangan limbah yang tidak dapat di uraikan seperti plastik. Pencemaran juga dapat melalui air. Air yang mengandung bahan pencemar (polutan) akan mengubah susunan kimia tanah sehingga menggangu jasad yang hidup di dalam atau di permukaan tanah. Pencemaran juga dapat melalui udara, udara yang tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemar ini, akibatnya tanah akan tercemar juga.

·         Penyebab pencemaran tanah

Secara garis besar pencemaran daratan dapat disebabkan oleh: (1) Faktor internal, yaitu pencemaran yang disebabkan oleh peristiwa alam, seperti letusan gunung berapi yang memuntahkan debu, pasir, batu dan bahan vulkanik lainya yang menutupi dan merusakan daratan sehingga daratan menjadi tercemar. Pencemaran karena faktor internal ini tidak terlalu menjadi beban pemikiran dalam masalah lingkungan karena dianggap sebagai musibah bencana alam. (2) Faktor internal, yaitu pencemaran daratan karena ulah manusia. Pencemaran daratan karena faktor eksternal merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh agar daratan tetap dapat memberikan daya dukung alamnya bagi maunusia.
Pencemaran daratan pada umumnya berasal dari limbah padat yang di kumpulkan di suatu tempat yang di sebut dengan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) atau Dump Station. Bahan pembuangan terdiri dari beberapa macam komponen baik bersifat organic maupun anorganik. Bahan buangan padat kota besar di Negara industry padat akan berbeda dengan bahan buangan yang di hasilkan oleh kota kecil yang tidak ada kota industrinya. Susunan komponen pencemar daratan yang berasal dari bahan buangan atau limbah kota besar di Negara industri menurut (Wisnu, 1995:101) yaitu:
Komponen
Presentase
Kertas
41%
Limbah bahan makanan
21%
Gelas
12%
Logam (besi)
10%
Plastik
5%
Kayu
5%
Karet dan kulit
3%
Kain (serat tekstil)
2%
Logam lainya (alumunium)
1%

Tabel 1 : Komponen pencemar udara

Daftar Pustaka

Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Penerbit WR. Yogyakarta


Nugraini, Revy Randa 2008. Dalam literature Kajian Risiko Pencemaran Program Pascasarjana http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/117253-T%2024962-Kajian%20Risiko-Literatur.pdf (diakses pada tanggal 10 Agustus 2019)

Widyawati, Arum Dian 2013. Dalam jurnal ilmiah Pencemaran Lingkungan https://jurnalilmiahtp2013.blogspot.com/2013/12/pencemaran-lingkungan.html (diakses pada tanggal 10 Agustus 2019)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.