Oleh : @J21-Gusti, @ProyekJ07
Air merupakan sumber
kehidupan yang utama bagi manusia. Air sangat dibutuhkan manusia dalam semua
aspek kehidupan, mulaidari pertanian, perindustrian dan penggunaan domestik
atau penggunaan rumah tangga. Tapi, pada dewasa ini, kualitas air di bumi sudah
berkurang karena adanya pencemaran air. Yang mayoritas disebabkan oleh ulah
manusia itu sendiri.
Ciri- Ciri Air Tercemar
1.
Berwarna atau tidak jernih
2.
Berbau
3.
Berasa
Faktor- faktor Pencemaran Air
Air yang tercemar disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor penyebab
pencemaran air ini bisa berasal dari manusia maupun dari alam itu sendiri.
Faktor- faktor yang menyebabkan tercemarnya air dibagi menjadi beberapa
kelompok, faktor- faktor tersebut antara lain yaitu:
·
Sampah (Organik maupun
Non Organik)
Faktor pencemaran air yang pertama adalah sampah. Sampah adalah
bahan- bahan yang sudah diambil manfaatnya oleh manusia sehingga tersisa yang
tidak ada manfaatnya. Sampah dibedakan menjadi dua yaitu sampah organik dan non
organik. Sampah organik adalah sampah hijau yang mudah untuk diuraikan,
sementara sampah non organik biasanya berupa sampah plastik yang sulit untuk
diuraikan. Sampah jumlahnya ada banyak sekali di dunia
·
Limbah Industri
Pencemaran air tingkat besar disebabkan oleh limbah perindustrian.
Perusahaan yang mengolah atau memproduksi suatu produk biasanya juga
menghasilkan limbah. limbah cair yang diabuang ke laut atau sungai secara
langsung tanpa mengolahnya terlebih dahulu akan menyebabkan pencemaran air
sungai atau laut sehingga menyebabkan se;luruh sumber air masyarakat menjadi
tercemar. Akibatnya masyarakat akan menuai dampak dari pencemaran tersebut.
Solusi untuk hal ini adalah pengolahan limbah cair atau pengolahan limbah
industri terlebih dahulu sebelum dibuang ke sumber air.
·
Pertambangan
Pertambangan juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
pencemaran air. Bagaimanapun pengolahan berbagai barang tambang akan berdampak
bagi kualitas air baik secara langsung (ke air) meupun secara tidak langsung
(melalui udara yang kemudian akan turu ke tanah dan juga ke perairan). Salah
satu tambang yang demikian adalah pertambangan batubara.
·
Penggunaan bahan
peledak untuk menangkap ikan
Penggunaan bahan peledak atau pukat harimau untuk menangkap ikan
tidak hanya akan membuat ekosostem terumbu karang atau ekosistem laut menjadi
rusak porak poranda, namun juga akan menyumbangkan pencemaran bagi air laut.
Tidak hanya ikan besar saja yang mati, namun ikan- ikan kecil juga akan ikut
mati. Akibatnya tidak akan banyak ikan yang meneruskan perjalanan rantai
makanan di laut karena banyak ikan yang sudah mati.
Pencemaran
air dapat dapat ditanggulangi, pencemaran air adalah persoalan yang terus
berkelanjutan karena senantiasa terdapat interaksi antara manusia dengan
sumberdaya air. Terdapat tiga strategi untuk menanggulangi pencemaran air, yitu
melalui strategi pendidikan, hukum, dan ekonomi ( Woodford, 2015; Hidayat, 2011
):
1. Pendidikan
Hampir semua orang berperan dalam pengrusakan
ekosistem. Cara berfikir, kebiasaan, sikap dan karakter sebagaian besar manusia
belum bersahabat dengan ekosistem. Melalui penerapan pendidikan lingkungan,
baik secara formal maupun non formal diharapkan cara berfikir, kebiasaan, sikap
dan karakter sebagian besar manusia berubah, menjadi lebih “hijau”, lebih
peduli kepada ekosistemnya.
2. Hukum
Pencemaran air yang terjadi di lautan
yang disebabkan indsutri di sebuah negara, akan berdampak terhadap wilayah
pesisir negara lainnya. Untuk mengatur persoalan lingkungan yang mungkin timbul
lintas negara, maka dibuatlah peraturan mengenai lingkungan yang berlaku
global, mulai di Konvernsi Internasional untuk Pencegahan Pencemaran dari Kapal
( 1978 ), Konvensi PBB tentang Hukum Laut ( 1982), Konvensi Perlindungan
Lingkungan Lau Atlantik ( 1998 ), dan sebagainnya.
3. Ekonomi
Sebagian besar ahli lingkungan sudah
menyetujui bahwa cara terbaik untuk mengatasi pencemaran lingkungan, termaksuk
pencemaran air ialah dengan menerapkan prinsip pencemar membayar. Sebagaimana
contoh kasus kapal tenker Exxon Valdez yang menumpahkan minyak di Teluk
Alaska, maka pemilik perusahaan diwajibkan membayar ganti rugi
sekaligus membersihkan tumpahan minyak disepanjang wilayah yang terkontaminasi.
Lalu begitu pula dalam bidang perdagangan ritel yang ditandai dengan penggunaan
kantong plastik ( kresek ) bersifat gratis dan berlimpah, sehinga barang apa
pun yang dibeli selalu disertai dengan kantong plastik. Plastik – plastik itu sebagian
besar menimbulkan dampak buruk bagi sumberdaya perairan, baik air permukaan
maupun air tanah. Oleh sebab itu perlu ada ketentuan bahwa konsumen harus
membeli kantung plastik, supaya memiliki nilai ekonomi, dan tidak dibuang
sembarangan.
Daftar
pustaka
Hidayat, Atep Afia.
Dan Kholil, Muhammad. 2018. Pencemaran Air. Yogyakarta : Penerbit WR
Priadie, Bambang.
2012. TEKNIK BIOREMEDIASI SEBAGAI ALTERNATIF DALAM UPAYA PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/4094/pdf (diunduh
tanggal 19 November 2018)
Warlina, Lina., 6 Juni 2004,
“ PENCEMARAN AIR: SUMBER, DAMPAK DAN PENANGGULANGANNYA”, [online],
(http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/08234/lina_warlina.pdf ,diakses
17 November 2018 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.