Oleh : PUJI ANGGRAENI (K30-Puji)
Masih
banyak dampak yang dapat ditimbulkan oleh lingkungan industri yang harus
disadari oleh manusia, sebagian kecil dampak yang sudah terjadi saja dapat
merubah pola hidup yang sudah biasa dijalani manusia apalagi dampak yang lebih
besar muncul, hal ini harus segera kita cegah.
Dari upaya-upaya yang telah dilakukan oleh manusia munculah konsep Green
Technology. Konsep ini terlahir dari kesadaran manusia akan kebutuhan sumber
daya alam yang ada di bumi secara berkelanjutan, hal-hal yang berkaitan dengan
pengurangan daya dukung bumi termasuk dampak itu sendiri berusaha dikurangi
dengan melakukan upaya dan tindakan yang lebih ramah lingkungan.
Kata kunci :
Teknologi hijau
Teknologi
Hijau adalah teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber
daya sehingga mengurangi limbah yang dihasilkan. Menurut Billatos dan Basaly
(1997) dalam Hidayat (2018) teknologi hijau juga berkaitan dengan green
engineering atau green productivity, mempunyai empat tujuan umum dalam rangka
meningkatkan kualitas lingkungan dan ekonomi produksi ketika diimplementasikan
dalam proses produksi, yaitu:
1.
Pengurangan
limbah (waste reduction)
2.
Manajemen
material (material management)
3.
Pencegahan
polusi (pollution prevention), dan
4.
Peningkatan
nilai produk (product enhancement).
Pada dasaranya teknologi mempunyai
tujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang ramah lingkungan. Beberapa
ciri Teknologi Hijau antara lain;
1.
berkelanjutan
(sustainable).
2.
menggunakan sumber alam yang terbarui
(reclaimed).
3.
menghasilkan produk yang bermanfaat kembali
(re-used).
4.
mengurangi
produk limbah dan bahan pencemar.
5.
menggunakan
proses terdaur ulang (recycle).
6.
inovatif
tidak berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
7.
menciptakan kegiatan dan produk yang
ber-manfaat bagi lingkungan atau dapat melindungi bumi.
Penggolongan Green techology dalam
berbagai tipe disesuaikan dengan penerapannya antara lain:
1.
Energi: pembangunan energi alternatif dan ketahanan
energi.
2.
Bangunan
Hijau: melibatkan semua aspek termasuk penggunaan bahan / material buatan –
sintetis dan lokasi bangunan, bukan merujuk kepada warna bangunan tersebut.
3.
kimia
Hijau: Reka cipta, reka bentuk pemrosesan dan aplikasi kimia serta meminimumkan
penggunaan bahan berbahaya.
4.
Anoteknologi
Hijau: melibatkan manipulasi bahan pada skalar nanometer atau satu bilion lebih
kecil berbanding ukuran satu meter, ia melibatkan aplikasi kimia hijau dan
prinsip standarisasi.
Dalam
mengadaptasi teknologi hijau dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan meningkatkan
kualitas lingkungan yang ramah lingkungan untuk mempertahankan sumber daya alam.
Penerapan teknologi hijau harus dibina secara arif dan bijak sehingga
keberlangsungan makhluk hidup dan lingkungan akan terus terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
·
Suwedi.
N., 2011, Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Dampak Pemanasan Global, Jurnal Teknologi Lingkungan, Dalam https://scholar.google.co.id/citations?user=X6l39pEAAAAJ&hl=id&oi=sra
·
Ginting.
NT., 2008, Mitigasi dan Adaptasi Dampak Perubahan Iklim Melalui Penerapan
Teknologi Hijau, Jurnal Permukiman, Dalam http://jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/article/view/201/174.
·
Asriningpuri.
H, F Kurniawati., 2015, Teknologi Hijau Warisan Nenek Moyang di Tanah
Parahyangan, Jurnal Sains & Teknologi, Dalam http://www.jurnal.uii.ac.id/JSTL/article/view/3507/3100
Shidqi.
Muhammad., 2018, Teknologi Hijau, Dalam https://sites.google.com/site/muhammadshidqi/green-technology
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.