.

Senin, 17 Desember 2018

TEKNOLOGI HIJAU DALAM LINGKUNGAN INDUSTRI

Oleh : PUJI ANGGRAENI (K30-Puji)

Masih banyak dampak yang dapat ditimbulkan oleh lingkungan industri yang harus disadari oleh manusia, sebagian kecil dampak yang sudah terjadi saja dapat merubah pola hidup yang sudah biasa dijalani manusia apalagi dampak yang lebih besar muncul, hal ini harus segera  kita cegah. Dari upaya-upaya yang telah dilakukan oleh manusia munculah konsep Green Technology. Konsep ini terlahir dari kesadaran manusia akan kebutuhan sumber daya alam yang ada di bumi secara berkelanjutan, hal-hal yang berkaitan dengan pengurangan daya dukung bumi termasuk dampak itu sendiri berusaha dikurangi dengan melakukan upaya dan tindakan yang lebih ramah lingkungan.
Kata kunci : Teknologi hijau


Teknologi Hijau adalah teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya sehingga mengurangi limbah yang dihasilkan. Menurut Billatos dan Basaly (1997) dalam Hidayat (2018) teknologi hijau juga berkaitan dengan green engineering atau green productivity, mempunyai empat tujuan umum dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan dan ekonomi produksi ketika diimplementasikan dalam proses produksi, yaitu:
1.      Pengurangan limbah (waste reduction)
2.      Manajemen material (material management)
3.      Pencegahan polusi (pollution prevention), dan
4.      Peningkatan nilai produk (product enhancement).
Pada dasaranya teknologi mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang ramah lingkungan. Beberapa ciri Teknologi Hijau antara lain;
1.      berkelanjutan (sustainable).
2.       menggunakan sumber alam yang terbarui (reclaimed).
3.       menghasilkan produk yang bermanfaat kembali (re-used).
4.      mengurangi produk limbah dan bahan pencemar.
5.      menggunakan proses terdaur ulang (recycle).
6.      inovatif tidak berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
7.       menciptakan kegiatan dan produk yang ber-manfaat bagi lingkungan atau dapat melindungi bumi.
Penggolongan Green techology dalam berbagai tipe disesuaikan dengan penerapannya antara lain:
1.      Energi:  pembangunan energi alternatif dan ketahanan energi.
2.      Bangunan Hijau: melibatkan semua aspek termasuk penggunaan bahan / material buatan – sintetis dan lokasi bangunan, bukan merujuk kepada warna bangunan tersebut.
3.      kimia Hijau: Reka cipta, reka bentuk pemrosesan dan aplikasi kimia serta meminimumkan penggunaan bahan berbahaya.
4.      Anoteknologi Hijau: melibatkan manipulasi bahan pada skalar nanometer atau satu bilion lebih kecil berbanding ukuran satu meter, ia melibatkan aplikasi kimia hijau dan prinsip standarisasi.
Dalam mengadaptasi teknologi hijau dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan meningkatkan kualitas lingkungan yang ramah lingkungan untuk mempertahankan sumber daya alam. Penerapan teknologi hijau harus dibina secara arif dan bijak sehingga keberlangsungan makhluk hidup dan lingkungan akan terus terjaga.

DAFTAR PUSTAKA
·         Suwedi. N., 2011, Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Dampak Pemanasan Global,  Jurnal Teknologi Lingkungan, Dalam https://scholar.google.co.id/citations?user=X6l39pEAAAAJ&hl=id&oi=sra
·         Ginting. NT., 2008, Mitigasi dan Adaptasi Dampak Perubahan Iklim Melalui Penerapan Teknologi Hijau, Jurnal Permukiman, Dalam   http://jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/article/view/201/174.
·         Asriningpuri. H, F Kurniawati., 2015, Teknologi Hijau Warisan Nenek Moyang di Tanah Parahyangan, Jurnal Sains & Teknologi, Dalam  http://www.jurnal.uii.ac.id/JSTL/article/view/3507/3100
Shidqi. Muhammad., 2018, Teknologi Hijau, Dalam https://sites.google.com/site/muhammadshidqi/green-technology

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.