.

Selasa, 04 Desember 2018

Kimia Ramah Lingkungan (Hijau)


Oleh : Erlangga Maulana Sakhi (@K02-Erlangga)









Abstrak

Saat ini sampah masih menjadi ancaman bagi kelangsungan kehidupan. Sampah yang tersebar di darat maupun dilautan membuat lingkungan rusak dan terganggunya ekosistem yang ada. Belum lagi ditambah pencemaran yang disebabkan oleh limbah dari berbagai kegiatan. Baik kegiatan industri, domestik pertanian dan peternakan. Bahan kimia yang terkandung didalamnya sangatlah berbahaya bagi kelangsungan kehidupan.

Kata Kunci : kimia, limbah, pencemaran, sampah, kehidupan, industri, domestik.

            Menurut Collins (2001) , Ilmu kimia dapat memainkan peran penting untuk mencapai peradaban yang berkelanjutan di Planet Bumi. Dari perkataan seorang ahli diatas mungkin memang benara adanya, ilmu kimia sudah membantu banyak sekali perkembangan dan berbagai penemuan yang memudahkan kehidupan manusia.

            Namun sudahkah kita memikirkan kalau semua yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan juga. Begitulah keadaan yang ada di bumi saat ini, kerusakan alam yang disebabkan pencemaran bahan kimia yang dibuang secara sengaja dan penuh ketidak tanggung jawaban.

            Setelah mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh bahan kimia yang mencemari lingkungan, para ahli mulai memikirkan bagaimana cara mengurangi dampak yang disebabkan oleh bahan kimia. Tercetuslah Kimia Hijau, Menurut EPA (2015), Kimia Hijau adalah desain produk dan proses kimia yang berupaya mengurangi atau menghilangkan  penggunaan zat berbahaya.

            Kimia hijau berlaku unuk seluruh siklus hidup  produk kimia, termasuk desain, manufaktur, penggunaan, dan penggunaan akhir. Menurut Hidayat dan Kholil (2018), kimia hijau berupaya membuat langkah-langkah kreatif dan inovatif beragam proses kimia, baik dengan menggeser, menambah (atau mengurangi), dan memperbaharui proses kimia tradisional-konvensional menjadi ramah terhadap kelangsungan hidup manusia dan lingkungan hidup.

            Kimia hijau memiliki prinsip-prinsip utama yaitu , mencegah pemborosan, memaksimalkan ekonomi, mengurangi bahaya kimia, bahan kimia dan produk yang lebih aman, reaksi yang lebih aman, meningkatkan efisiensi energi, menggunakan energi terbaharukan, melindungi grup, menggunakan katalisator, desain kimia dan produk  memuai setelah dipakai, menganalisa polusi dan meminimalkan kecelakaan.

Implementasi kimia hijau dalam pertanian, Penggunaan obat-obatan kimia dalam kurun yang panjang, akan berdampak pada kepunahan musuh alami hama dan penyakit, dan kehidupan biota tanah. Hal ini menyebabkan terjadinya ledakan hama penyakit dan   degradasi biota tanah. Bahkan saat ini residu pestisida akan menjadi faktor penentu daya saing produk-produk pertanian yang akan memasuki pasar global. Oleh karena itu perlu dicari pupuk dan obat-obatan yang ramah lingkungan, sehingga aman dan tidak menjamin kelestarian sumber daya lahan kita.

            Jadi petani mulai menggunakan pupuk alami yang dibuat dari kotoran hewan dari pertenakan, jadi zat kimia yang dihasilkan oleh kotoran hewan tidak mencemari lingkungan terutama sumber air yang menjadi penopang kehidupan sehari hari.

             Segala sesuatu memiliki perannya masing-masing, seperti halnya kimia yang berperan dalam banyak hal untuk memudahkan manusia. Namun jika ilmu kimia digunakan secara tidak bijak maka yang terjadi bukanlah kemudahan namun musibah diakibatkan hal tersebut.

 DAFTAR PUSTAKA

·         Hadi,Mochammad. 2008. Pembuatan Kertas Anti Rayap Ramah Lingkungan dengan Memanfaatkan Ekstrak Daun Kirinyuh (eupatorium odoratum), BIOMA Vol.6. No.2, Hal. 12-18. Dalam http://eprints.undip.ac.id/1936/ , diakses pada (29 November 2018).

·         Atmojo, Suntoro Wongso. 2007. Pertanian Sehat Ramah Lingkungan. Dalam http://www.academia.edu/download/43647378/28-pertanian-sehat-ramah-lingkungan.doc , diakses pada (29 November 2018).

·         Sofia, Diana. 2001. Pengaruh Pestisida Dalam Lingkungan Pertanian. Dalam http://www.academia.edu/download/31106029/fp-diana.pdf , diakses pada (29 November 2018).

·         Nunung, Martina. 2011. Pengembangan Produk Beton Aspal Ramah Lingkungan Pada Perkerasan Jalan Lentur Dengan Substitusi Agregat Limbah Industri Pengolahan Biji Besi (Steel Slag) Dan Variasi Filler Poli-Teknologi Vol. 10, No.1. Dalam http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/article/260416 , diakses pada (29 November 2018).

·         Hidayat, Atep Afia dan Kholil, Muhammad. 2018. Kimia Dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Wahana Resolusi. Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.