.

Senin, 19 November 2018

Green Chemistry


Lintang Gurun Cahyo
@J09-Lintang



Industri di Indonesia saat ini berkembang sangat pesat, apalagi ditambah denagn Indonesia yang menerapkan Revolusi Industri 4.0 seperti yang telah digunakan oleh negara negara maju. Tapi, itu merupakan arti yang bagus karena dunia industry Indonesia semakin baik lagi. Tapi, sebaiknya jika Indonewsia juga menerapkan industry hijau atau dengan kata lain menerapkan konsep kimia hijau dalam pengelolaan industrinya.
            Dalam menjalankan green chemistry, ada beberapa dasar atau prinsip dalam green chemistry. Anastas dan Warner (1998) mengusulkan konsep“The Twelve Principles of Green Chemistry” yang digunakan sebagai acuan oleh para peneliti untuk melakukan penelitian yang ramah lingkungan. Berikut adalah ke-12 prinsip kimia hijau yang diusulkan oleh Anastas dan Warner :
1    1.     Mencegah timbulnya limbah dalam proses
2    2.     Mendesain produk bahan kimia yang aman
3    3.     Mendesain proses sintesis yang aman
4    4.     Menggunakan bahan baku yang dapat terbarukan
5    5.     Menggunakan katalis
6    6.     Menghindari derivatisasi dan modifikasi sementara dalam reaksi kimia
7    7.     Memaksimalkan atom ekonomi
8    8.     Menggunakan pelarut yang aman
9    9.     Meningkatkan efisiensi energi dalam reaksi
1    10.   Mendesain bahan kimia yang mudah terdegradasi
1    11.   Penggunaan metode analisis secara langsung untuk mengurangi polusi
1    12.   Meminimalisasi potensi kecelakaan

Setelah mengetahui beberapa prinsip dasar green chemistry, selanjutnya dapat diterapkan dalam dunia industry yang berkonsep green industry. Berbagai program terus dikembangkan untuk mendukung terwujudnya industri hijau, diantaranya :
1.    Menyusun rencana induk pengembangan industri hijau. 
2.    Konservasi energi dan pengurangan emisi CO2 di sektor industri.
3.    Penggunaan mesin ramah lingkungan.
4.    Menyiapkan standar industri hijau.
5.    Menyiapkan lembaga sertifikasi industri hijau.
6.    Menyiapkan insentif bagi industri hijau.
7.    Penerapan produksi bersih.  
8.    Penyusunan katalog material input ramah lingkungan
Dalam sebuah industry, tentunya menghasilkan limbah. Limbah ini harus diolah sebelum dibuang. Dikutip dari Dina Mustafa, Industri kimia dapat menawarkan solusi yang kredibel untuk masalah pengolahan limbah pada kota cerdas. Pabrik pengolahan limbah dapat dibangun, contohnya pengolahan limbah cair. Air hasil perlakuan kemudian dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain seperti pendinginan AC, penyiraman toilet, hortikultura, konstruksi, dan lain-lain. Untuk pengelolaan limbah padat juga dapat diterapkan pemisahan limbah (waste segregation),yaitu dengan penyediaan empat kantong pembuangan sampah untuk jenis limbah organik, kaca atau keramik, kertas dan plastik yang akan mempermudah pengumpul limbah untuk mentransfer sampah ke tempat daur ulang. Ada pula ide membuat lokasi pembuangan sampah menjadi pembangkit energi listrik dan gas dengan system hybrid yang mengintegrasikan beberapa pembangkit seperti turbin angin, sel surya dan energi yang berasal dari gas metana yang dihasilkan dari sampah. Tempat pembuangan sampah ini dapat dijadikan lokasi wisata energi untuk pembelajaran generasi muda dan anak-anak


Daftar Pustaka
EPA. 2015a. Basic of Green Chemistry. United States Environmental Protection Agency. Dalam http://www.epa.gov/greenchemistry/basic-green-chemistry  (Diakses pada 24 Desember 2018)

Hidayat, Atep Afia. Dan Kholil, Muhammad.2018. Kimia Dan Pengetahuan Lingkungan Industri.

Anonim. 2013. Kebijakan Pengembangan Industri Hijau (Green Industry) Kementerian Perindustrian http://greenlistingindonesia.com/berita-147-kebijakan-pengembangan-industri-hijau-green-industry-kementerian-perindustrian.html (Diakses pada 24 Desember 2018)

Mustafa, Dina. 2017. PERANAN KIMIA HIJAU (GREEN CHEMISTRY) DALAM MENDUKUNG TERCAPAINYA KOTA CERDAS (SMART CITY) http://repository.ut.ac.id/7076/1/UTFMIPA2017-07-dina.pdf  (Diakses pada 24 Desember 2018)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.