oleh: Aldian aris (@J19-Aldian)
ABSTRAK
Indonesia mempunyai sumber yang
potensial untuk pengembangan industri petrokimia yang terkait dengan pemenuhan
kebutuhan dasar manusia seperti sandang, papan dan pangan. Produk-produk
petrokimia merupakan produk strategis karena merupakan bahan baku bagi industri
hilirnya (industri tekstil, plastik, karet sintetik, kosmetik,
pestisida, bahan pembersih, bahan farmasi, bahan peledak, bahan bakar, kulit
imitasi, dll).
Agar industri petrokimia tumbuh menjadi
industri yang kompetitif dalam persaingan internasional dengan mendapat pasokan
yang stabil dan kompetitif, maka diperlukan kerjasama semua pemangku
kepentingan dan keterkaitan yang harmonis terutama antara pihak industri primer
(refinery/migas) dengan industri petrokimia hulu, dan industri petrokimia hulu
dengan industri petrokimia antara maupun hilirnya.
KATA KUNCI : Industri, Petrokimia, Produk Petrokimia
Apa
yang dimaksud dengan petrokimia?
Industri
petrokimia secara umum dapat
didefinisikan sebagai industri yang berbahan baku utama produk migas (naphta,
kondensat yang merupakan produk samping eksploitasi gas bumi dan gas alam),
batubara, gas metana batubara, serta biomassa yang mengandung senyawa-senyawa
olefin, aromatik, n-parrafin, gas sintesa, asetilena dan menghasilkan beragam
senyawa organik yang dapat diturunkan dari bahan-bahan baku utama tersebut,
untuk menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi
daripada bahan bakunya
Secara umum industri
petrokimia dikelompokkan menjadi
dua kelompok besar yaitu industri hulu yang produknya masih berupa bahan
dasar dan setengah
jadi dan industri hilir yang produknya berupa barang jadi. Industri petrokimia menghasilkan berbagai
macam jenis produk yang memiliki manfaat beragam. Berdasarkan proses pembentukan dan
pemanfaatannya, produk petrokimia dibagi menjadi empat jenis,yaitu :
1.
Produk
Dasar: gas CO dan H2 sintetik, etilena,
propilena, butadiene, benzene, toluene,xilena dan n-parafin.
2.
Produk
Antara : ammonia, methanol, carbon black,
urea, etanol, etil klorida, cumene,propilen oksida, butyl alkohol, isobutilen,
nitrobenzene, nitrotoluena, PTA (PurifiedTerepthalic Acid), TPA (Terepthalic
Acid), DMT (Dimethyl terepthalate), kaprolaktam,LAB (Linear Alkyl Benzene),
dll.
3.
Produk
Akhir : urea, carbon black,
formaldehida, asetilena, polietilena, polipropilena,poli vinil klorida,
polistirena, TNT (Trinitrotoluena), polyester, nilon, poliuretan, LABsulfonat,
dll.
4.
Produk
Jadi: barang-barang yang banyak dipakai
sehari-hari di rumah tangga.
Dalam pembuatan produk petrokimia
terdapat tiga jalur utama, yaitu jalur gas sintetik, ammonia dan carbon black, jalur
olefin, dan jalur aromatik. Jalur pertama (gas sintetik,ammonia dan carbon black) meliputi
proses pembuatan ammonia dengan gas sintetik,pembuatan metanol dengan steam reforming, dan pembuatancarbon
black menggunakan thermal
process. Jalur pertama
ini berperan dalam proses
pembentukan produk hilirdiantaranya proses pembentukan pupuk urea,
formaldehid dan DMT.
Jalur aromatik merupakan jalur
yang sangat reaktif sehingga sangat mudah terpolimerisasi. Jalur ketiga ini
menghasilkan Benzena, Toluena dan Xilena (BTX) sebagai hasil utama, serta
sikloheksana (CHX) sebagai produk samping. Produk hilir yang dihasilkan
melaluiproses ini adalah deterjen, fenol dan sikloheksana. Produk petrokimia ini
memiliki banyak manfaat dan kegunaan dalam sektor industri,yaitu pada industri
pupuk dan pestisida, industri serat sintetik, industri bahan plastik,
industriresin adhesive, industri bahan baku cat, industri deterjen,
elastomer dan industri kimia khusus.Saat ini sedang dikembangkan produk plastik
kualitas tinggi. Produk plastik berkualitas tinggi dapat dihasilkan dengan
penambahan bahan aditif (ingredient ) ke bahan baku seperti filler (bahan pengisi), plastisizer (membuat
plastik elastis), colorant (bahan
pewarna), dan miscellaneous (stabilizer, inhibitor,
katalis, dll). Salah satu metode yang digunakan untuk mengkonversi plastik
menjadi barang jadi adalah metode
extrusion.
Metode ekstrusi ini terdiridari tiga
tahap yaitu :
– Dry extrusion, dimana feed bahan baku
plastik berbentuk bubuk dimasukkan ke extruderuntuk dikeringkan
– Proses pendinginan
– Plastik lunak yang sudah
ditambah aditif dimasukkan ke dalam
molding
Bahan
Baku Industri Petrokimia
·
Olefin :Senyawa ini merupakan
bahan baku utama dalam industri petrokimia sehingga diproduksi dalam jumlah
besar, jenis olefin yang paling banyak digunakan ialah:
1.
Etilena, jenis ini dapat
menghasilkan berbagai macam jenis produk seperi polietilena (plastik), PVC
(untuk membuat pipa paralon), etilena glikol (untuk bahan anti beku pada
radiator mobil).
2.
Propilena, jenis ini dapat
menghasilkan beberapa produk petrokimia seperti butadina (menghasilkan
karet sintetis), gliserol (dapat digunakan pada pembuatan bahan pelembab dan
peledak), polipropilena (digunakan untuk pembuatan tali dan karung plastik) dan
isopropyl ( dapat digunakan untuk pembuatan bahan lain seperti aseton).
·
Aromatik : Senyawa ini memiliki
ikatan rantai rangkap dalam betuk selang-seling. Berikut bahan aromatik yang
digunakan pada industri petrokimia:
1.
Benzena yang dapat menghasilkan
sikloheksana (untuk membuat nilon), kumena (untuk membuat fenol) dan stirena
(untuk pembuatan karet sintetis).
2.
Toulena dapat digunakan sebagai
bahan pembuatan produk farmasi.
3.
Xilena dapat menghasilkan asam tereftalat
untuk bahan dasar pada pembuatan serat.
·
Syn-Gas (gas sintesis)Bahan ini
merupakan campuran dari karbon monoksida (CO) dan hydrogen (H2), dalam
industri petrokimia bahan ini duganakan untuk menghasilkan berbagai macam
produk seperti:
1.
Amonia (pestisida)
2.
Urea, selain sebagai pupuk dapat
juga diolah pada industi perekat dan plastik.
3.
Methanol (alkohol dan spiritus)
4.
Formaldehida (dapat dioalah menjadi
formalin atau pengawet)
Salah satu contoh produk petrokimia yang
sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu detergen, produk ini
merupakan hasil pengolahan bahan-bahan turunan minyak bumi yang memiliki daya
cuci yang lebih baik.
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas, dapat kita
simpulkan bahwa minyak bumi dan gas bumi memiliki manfaat yang sangat signifikan
bagi kehidupan manusia baik itu sebagai bahan bakar maupun produk lain hasil
dari industri petrokimia.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/8289817/INDUSTRI_PETROKIMIA
(Diakses pada 2 Oktober pukul 20.35)
https://www.prosesindustri.com/2015/02/pengertian-dasar-industri-petrokimia.html
(Diakses pada 2 Oktober pukul 20.40)
Direktorat
Jendral Pendidikan Nasional. 2013. Pengolahan Industri Migas dan Petrokimia
dalam http://belajar.ditpsmk.net/wp-content/uploads/2014/09/PROSES-PENGOLAHAN-MIGAS-DAN-PETROKIM-XI-3-4.pdf (Diunduh pada 02 Oktober 2018 pukul 20.43)
dalam http://belajar.ditpsmk.net/wp-content/uploads/2014/09/PROSES-PENGOLAHAN-MIGAS-DAN-PETROKIM-XI-3-4.pdf (Diunduh pada 02 Oktober 2018 pukul 20.43)
Hidayat,
Atep Afia dan Muhammad Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Tenologi Hijau.
Jakarta Selatan : Pantona Media
https://rieko.wordpress.com/2009/11/26/industri-petrokimia-part-2/
(Diakses pada 2 Oktober 2018 pukul 21.01)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.