Bayu Anggara (@K04-Bayu)
Risza Kurniawan (@K05-Risza)
Faisal Rafi (K06-Faisal)
PENGERTIAN
TERMODINAMIKA
Termodinamika
berasal dari bahasa Yunani dimana Thermos yang artinya panas dan Dynamic yang
artinya perubahan. Termodinamika adalah suatu ilmu yang menggambarkan
usaha untuk mengubah kalor (perpindahan energi yang disebabkan perbedaan
suhu) menjadi energi serta sifat-sifat pendukungnya. Termodinamika berhubungan
erat dengan fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.
PRINSIP
TERMODINAMIKA
Prinsip
termodinamika sebenarnya yaitu hal alami yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, termodinamika
direkayasa sedemikian rupa sehingga menjadi suatu bentuk mekanisme yang bisa
membantu manusia dalam kegiatannya. Pengembangan ilmu termodinamika dimulai
dengan pendekatan makroskopik yakni perilaku umum partikel zat yang
menjadi media pembawa energi.
HUKUM 1
TERMODINAMIKA
Hukum I
termodinamika menyatakan bahwa "Jumlah kalor pada suatu sistem adalah sama
dengan perubahan energi di dalam sistem tersebut ditambah dengan usaha yang
dilakukan oleh sistem.". Energi dalam sistem adalah jumlah total semua
energi molekul yang ada di dalam sistem. Apabila sistem melakukan usaha atau
sistem memperoleh kalor dari lingkungan, maka energi dalam sistem akan naik,
ataupun Sebaliknya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perubahan energi
dalam pada sistem tertutup merupakan selisih kalor yang diterima dengan usaha
yang dilakukan sistem.
Hukum
kedua Termodinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan
entropi. Tidak ada bunyi untuk hukum kedua termodinamika yang ada hanyalah
pernyataan kenyataan eksperimental yang dikeluarkan oleh kelvin-plank dan
clausius. Pernyataan clausius: tidak mungkin suatu sistem apapun bekerja
sedemikian rupa sehingga hasil satu-satunya adalah perpindahan energi sebagai
panas dari sistem dengan temperatur tertentu ke sistem dengan temperatur yang
lebih tinggi. Pernyataan kelvin-planck: tidak mungkin suatu sistem beroperasi
dalam siklus termodinamika dan memberikan sejumlah netto kerja kesekeliling
sambil menerima energi panas dari satu reservoir termal.(sumber Fundamentals of
engineering thermodynamics (Moran J., Shapiro N.M. - 6th ed. - 2007 - Wiley)
Bab5). "total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung
untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya
hal ini disebut dengan prinsip kenaikan entropi" merupakan korolari dari
kedua pernyataan diatas (analisis Hukum kedua termodinamika untuk proses dengan
menggunakan sifat entropi)(sumber Fundamentals of engineering thermodynamics
(Moran J., Shapiro N.M. - 6th ed. - 2007 - Wiley) Bab6).
Hukum
ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait
dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada
saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti
dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan
bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut
bernilai nol.
RUMUS
TERMODINAMIKA
Secara matematis hukum I
termodinamika dapat dirumuskan sebagai berikut:
Q = ∆U+W
Keterangan :
ΔU = perubahan
energi dalam (joule)
Q = kalor (joule)
W = usaha (joule)
Q = kalor (joule)
W = usaha (joule)
PROSES – PROSES
Isobaris →
tekanan tetap
Isotermis → suhu tetap → ΔU = 0
Isokhoris → volume tetap (atau isovolumis atau isometric) → W = 0
Adiabatis → tidak terjadi pertukaran kalor → Q = 0
Siklus → daur → ΔU = 0
Isotermis → suhu tetap → ΔU = 0
Isokhoris → volume tetap (atau isovolumis atau isometric) → W = 0
Adiabatis → tidak terjadi pertukaran kalor → Q = 0
Siklus → daur → ΔU = 0
PERJANJIAN PADA
HUKUM 1 TERMODINAMIKA
Rumus hukum I
Termodinamika digunakan dengan perjanjian sebagai berikut :
1. Usaha (W) bernilai positif (+) jika sistem melakukan usaha
2. Usaha (W) bernilai negatif (-) jika sistem menerima usaha
3. Q bernilai negatif jika sistem melepas kalor
4. Q bernilai positif jika sistem menerima kalor
1. Usaha (W) bernilai positif (+) jika sistem melakukan usaha
2. Usaha (W) bernilai negatif (-) jika sistem menerima usaha
3. Q bernilai negatif jika sistem melepas kalor
4. Q bernilai positif jika sistem menerima kalor
Kesimpulan:
1.
Termodinamika adalah kajian
tentang kalor yang berpindah.
2.
Sistem termodinamika adalah
bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan yang nyata tau imajinsai memisahkan sistem dengan jagat raya
yang disebut lingkungan
3.
Proses-proses yang terjadi yaitu:
isohorik, isothermal, adiabaric
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Dengan artikel “Hukum I
Termodinamika” dan http://www.informasi-pendidikan.com/2015/02/hukum-i-termodinamika.html
. Diakses pada 1 oktober 2018.
Sary, Nurdiana Fiska. Dengan artikel “Hukum
I Termodinamika dan Penerapannya” dan http://fiskadiana.blogspot.com/2015/04/hukum-i-termodinamika-dan-penerapannya.html
. Diakses pada 10 oktober 2018.
Anonim. 2014. Dengan artikel “Termodinamika
: Pengertian, Prinsip, Sistem, Hukum, Dan Rumus Beserta Contoh Soalnya Lengkap”
dan https://www.gurupendidikan.co.id/termodinamika-pengertian-prinsip-sistem-hukum-dan-rumus-beserta-contoh-soalnya-lengkap/
. Diakses pada 1 oktober 2018.
Wikipedia. 2018. Termodinamika dan https://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamika
(diakses pada 1 oktober 2018)
Pujiwati, Windi. 2017. Pengantar hukum
termodinamika dan hukum termodinamika 1 dan https://www.academia.edu/29185572/PENGANTAR_HUKUM_TERMODINAMIKA_DAN_HUKUM_PERTAMA_TERMODINAMIKA.docx
(diakses pada 1 oktober 2018)
@K01-Irvin, @K02-Erlangga, @K03-Syaiful, @KelK01
BalasHapusKalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada sistem dan lingkungan melakukan usaha 2500 Joule pada sistem. Perubahan energi dalam sistem adalah…
Kalor (Q) = +2000 Joule
HapusUsaha (W) = -2500 Joule
Ditanya : perubahan energi dalam sistem
Jawab :
∆U= Q - W
∆U= 2000-(-2500)
∆U= 2000+2500
∆U= 4500 Joule
Energi dalam sistem bertambah 4500 Joule.