.

Senin, 01 Oktober 2018

Industri Bahan Pewarna




Oleh : Alif Rayhan Daryansyah (@J05-Alif)
            Adythia Batubara (@J07-Adythia)

Abstrak 
Segala macam barang, benda, makanan dan sebagainya pasti memiliki berbagai macam warna. Ada warna yang bagi kita terlihat indah dan ada juga yang terlihat jelek, mungkin sebagian besar dari kita pasti akan lebih memilih untuk menikmati barang yang terlihat indah karena menurut kita sangatlah enak untuk dipandang. Akan tetapi, tahukah anda bahwa sebagian besar bahan pewarna ada yang berbahaya bagi tubuh kita maupun ada yang menyehatkan tubuh kita. Oleh karena itu saya akan membahas tentang Industri bahan pewarna. Terutama dari sektor makanan.

Kata Kunci : Bahan Pewarna 

Secara umum, bahan pewarna terbagi atas 2 jenis yaitu bahan pewarna alami yang aman dan bahan pewarna sintetik yang sebagian besar dari jenis ini berbahaya jika dikonsumsi.

  • Bahan Pewarna Alami


Pewarna alami merupakan bahan pewarna yang bahan-bahannya banyak diambil dari tumbuh-tumbuhan. Bahan pewarna alami yang banyak digunakan antara lain sebagai berikut.

  1. Daun suji mengandung zat warna klorofil untuk memberi warna hijau menawan, misalnya pada dadar gulung, kue bika, atau kue pisang.
  2. Buah kakao merupakan penghasil cokelat dan memberikan warna cokelat pada makanan, misalnya es krim, susu cokelat, atau kue kering.
  3. Kunyit (Curcuma domestica) mengandung zat warna kurkumin untuk memberi warna kuning pada makanan, misalnya tahu, bumbu Bali, atau nasi kuning. Selain itu, kunyit dapat mengawetkan makanan.
  4. Cabai merah, selain memberi rasa pedas, juga menghasilkan zat warna kapxantin yang menjadikan warna merah pada makanan, misalnya rendang daging atau sambal goreng.
  5. Wortel, beta-karoten (provitamin-A) pada wortel menghasilkan warna kuning.


Selain contoh di atas, beberapa buah-buahan juga dapat menjadi bahan pewarna alami, misalnya anggur menghasilkan warna ungu, stroberi warna merah, dan tomat warna oranye.

  • Bahan Pewarna Buatan atau Sintetik


Bahan pewarna sintetik (Synthetic dye) merupakan pewarna buatan yang biasanya dibuat di pabrik-pabrik dan berasal dari suatu zat kimia. Pewarna ini digolongkan sebagai zat yang berbahaya jika dicampurkan kedalam makanan.


Kelarutan pewarna sintetik ada dua macam yaitu:
  1. Dyes merupakan zat warna yang larut air dan diperjual belikan dalam bentuk granula, cairan, campuran warna dan pasta. Biasanya digunakan untuk mewarnai minuman berkarbonat, minuman ringan, roti, kue-kue produk susu, pembungkus sosis, dan lain-lain.
  2. Lakes merupakan pigmen yang dibuat melalui proses pengendapan dari penyerapan dye pada bahan dasar, biasa digunakan pada pelapisan tablet, campuran adonan kue, cake dan donat.
  • Kelebihan Bahan Pewarna Sintetik


  1. Pewarna sintetis memiliki kelebihan dibandingkan dengan pewarna alami, yaitu mewarnai dengan lebih kuat meski jumlah pewarna yang digunakan hanya sedikit, lebih seragam, lebih stabil terhadap factor lingkungan seperti cahaya, pH, oksidasi dll dan biasanya lebih murah.
  2. Warna yang dihasilkan dari pewarna buatan akan tetap cerah walaupun sudah mengalami proses dan pemanasan, sedangkan pewarna alami mudah mengalami degradasi atau pemudaran pada saat diolah dan disimpan.


  • Kekurangan Bahan Pewarna Sintetik


Mungkin banyak orang lebih memilih menggunakan pewarna sintetik tanpa peduli bahaya apa yang akan dihadapi oleh mereka maupun orang lain dikemudian hari. Penyebabnya adalah karna pewarna sintetik lebih murah sehingga dapat di produksi secara massal serta lebih tahan lama.

Berikut kekurangan yang ditmbulkan oleh pewarna sintetik :

  1. Menimbulkan kondisi hiperaktif dan masalah pembelajaran pada anak-anak disebabkan oleh pewarna makanan buatan dan pengawet makanan.
  2. Menimbulkan kanker kelenjar dan kanker ginjal serta kemungkinan reaksi alergi.
  3. Menyebabkan beberapa reaksi alergi ringan, terutama pada orang yang sensitif terhadap aspirin.


  • Perbedaan Antara Bahan Pewarna Alami dan Sintetik

Pewarna alami
Pewarna buatan
Lebih aman dikonsumsi.
Kadang-kadang memiliki efek negatif tertentu.
Warna yang dihasilkan kurang stabil, mudah berubah oleh pengaruh tingkat keasaman tertentu.
Dapat mengembalikan warna asli, kestabilan warna lebih tinggi, tahan lama, dan dapat melindungi vitamin atau zat-zat makanan lain yang peka terhadap cahaya selama penyimpanan.
Untuk mendapatkan warna yang bagus diperlukan bahan pewarna dalam jumlah banyak.
Praktis dan ekonomis
Keanekaragaman warnanya terbatas
Warna yang dihasilkan lebih beraneka ragam.
Tingkat keseragaman warna kurang baik
Keseragaman warna lebih baik.
Kadang-kadang memberi rasa dan aroma yang agak mengganggu.
Biasanya tidak menghasilkan rasa dan aroma yang mengganggu.


Daftar Pustaka

Anonim. 2018. Usaha321.net dalam :
https://usaha321.net/perbedaan-pewarna-alami-dan-buatan.html

Purnama, Laboratory. 2016. Pewarna Alami vs Pewarna Sintetik. Dalam: http://purnamalab.com/pewarna-alami-vs-pewarna-sintetik-mana-yang-lebih-berbahaya/

Anonim. 2015. Pewarna Alami dan Pewarna Buatan. Dalam:
https://fhienhasidwi.wordpress.com/tugas-kuliah/mpit/pewarna-alami-dan-pewarna-sintetik/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.