Abstrak
Industri
petrokimia merupakan industri yang memproduksi bahan-bahan kimia yang berasal
dari minyak bumi dan gas alam. Secara umum, industri petrokimia dikelompokkan
menjadi dua kelompok besar yaitu industri hulu yang produknya masih berupa
bahan dasar dan setengah jadi dan industri hilir yang produknya berupa barang
jadi. Industri petrokimia menghasilkan berbagai macam jenis produk yang
memiliki manfaat beragam.
Kata Kunci : Industri Petrokimia
Apa yang dimaksud dengan Petrokimia?
Petrokimia
adalah suatu industri yang bergerak pada pengolahan bahan kimia dengan
menggunakan bahan baku dari hasil dari proses pengolahan minyak bumi dan gas
bumi, dari pengertian tersebut jelas kita telah mengerti mengapa kedua industri
tersebut memiliki hubungan yaang erat. Pola perkembangan industri petrokimia
bergantung pada produk-produk hasil pengolahan minyak dan gas bumi yang
tersedia.
Pohon
industri yang disusun oleh Kemenperin (2012) mengelompokan Industri Petrokimia
menjadi tiga kelompok, yaitu berbasis Aromatik, Olefein, dan C1. Dalam hal ini
Industri Petrokimia dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu Industri Petrokimia
Hulu, (upstream petrochemical),masih
berupa produk dasar (produk primer) dan produk antara, Industri Petrokimia
Hilir (downstream Petrochemical),berupa
produk akhir atau produk jadi.
Contoh Produk Dasar : gas CO dan H2 sintetik, etilena,
propilena, butadiena, benzena, toluena, xilena, dan n-parafin. Contoh Produk Antara : ammonia, methanol,
carbon black, urea, etanol, etil klorida, cumene, propilen oksida, butyl
alkohol, isobutilen, nitrobensene, nitrotoluena, PTA (Purified Terepthalic
acid), TPA (Terepthalic acid), DMT (Dimethyl Terepthalic Acid). Contoh Produk Akhir
: carbon black, urea, formahdehida, asetilena, polipropilena, TNT
(Trinitrotoluena), polyester, nilon. Contoh Produk Jadi
: barang yang banyak dipakai sehari-hari di rumah tangga.
Bahan Dasar Petrokimia
Bahan baku terbagi kedalam dua jenis, yaitu bahan baku yang berasal dari kilang minyak dan bahan baku yang berasal dari lapangan gas bumi. Bahan baku yang
berasal dari kiliang minyak diantaranya adalah :
a.
Fuel gas
b.
Gas propana dan butana
c.
Mogas
d.
Nafta
e.
Kerosin / minyak tanah
f.
Gas oil
g.
Fuel oil
h.
Short residue / waxy residue
Bahan baku yang berasal dari lapangan gas bumi
diantara adalah:
a.
Metana ( CH4 )
b.
Etana ( C2H6 )
c.
Propana ( C3H8 )
d.
Butana ( C4H10 )
e.
Kondensat (C5H12 – C11H24)
Bahan baku yang berasal dari kilang minyak
diperoleh dari Kilang Minyak Cilacap, Balongan, Dumai, Musi,
Balikpapan dan lain sebagainya.
Sedangkan bahan baku yang berasal dari lapangan gas bumi diperoleh dari Lapangan Gas
Arun, Lapangan Gas
Badak/ Bontang, dan Lapangan gas Natuna.
Tapi secara umum, ada tiga bahan dasar yang
digunakan dalam industri petrokimia yaitu:
1.
Oelofin
Oelofin adalah bahan dasar petrokimia yang paling utama. Produksi oelofin
diseluruh dunia mencapai milayaran kg pertahun.. Olefin yang paling banyak
diproduksi adalah:
a.
Etilena
1.
Polietilena,
merupakan plastic yang banyak dioproduksi yang banyak digunakan sebagai kantong
plastik dan plastik pembungkus (sampul). Dalam industri plastik
polietilena digunakan sebagai bahan dasar, tapi ditambahankan bahan tambahan
lainnya seperti bahan pengisi, plasticer, dan pewarna.
2.
PVC atau
polivinilklorida : plastik yang digunakan untuk pembuatan pipa paralon dan
pelapis lantai
3.
Etanol
(alkohol) : digunakan senagai bahan bakar atau bahan setengah jadi untuk
pembuatan produk lain, misalnya pembuatan asam asetat
4.
Etilena glikol
: digunakan sebagai bahan antibeku dalam radiator mobil didaerah beriklim
dingin
b.
Propilena
1.
Polipropilena,
digunakan sebagai tali dan karung plastik. Bahan ini lebih kuat dari
polietilena.
2.
Gliserol,
digunakan sebagai bahan kosmerik (pelembab), industri makanan, dan bahan untuk
membuat peledak (nitrogliserin)
3.
Isopropyl
alcohol, digunakan sebagai bahan-bahan produk petrokimia yang lain misalnya
membuat aseton
c.
Butadiena
Beberapa produk petrokimia
yang menggunakan bahan dasar butadiene adalah karet sintetis dan nilon.
2. Aromatik
Bahan aromatik memiliki rantai rangkap selang seling dalam ikatan
senyawanya. Pada industri petrokimia bahan aromatik terpenting adalah:
a.
Benzena
Adalah senyawa kimia organik yang
berupa cairan tak berwarna dan mudah terbakar serta
mempunyai bau yang manis. Benzena ditemukan pada tahun 1825 oleh
seorang ilmuwan Inggris, Michael Faraday, yang mengisolasikannya dari
gas minyak dan menamakannya bikarburet dari hidrogen.
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan
bahan dasar benzena adalah:
1. stirena : untuk membuat karet sintetis
2. kumena : untuk membuat fenol
3. sikloheksana : untuk membuat nilon
a. Toulena
Toluena, dikenal juga
sebagai metilbenzena ataupun fenilmetana, adalah cairan bening
tak berwarna yang tak larut dalam air dengan aroma seperti pengencer cat dan berbau harum seperti benzena. Toluena
adalah hidrokarbon aromatik yang digunakan secara luas dalam stok umpan
industri dan juga sebagai pelarut. Seperti pelarut-pelarut lainnya,
toluena juga digunakan sebagai obat inhalan karena sifatnya yang
memabukkan.
b.
Xilena
Produk petrokimia yang menggunakan bahan
dasar xilena adalah asam tereftalat untuk bahan dasar pembuatan serat.
3. Syn-Gas (gas sintetis)
Gas sintetis merupakan campuran dari karbon monoksida (CO) dan hydrogen
(H2). Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar gas sintetis
adalah:
a.
Amonia
Ammonia dibuat dari gas nitrogen dan hydrogen. Pada industri petrokimia gas
nitrogen diperoleh dari udara, sedangkan gas hydrogen diperoleh dari gas
sintetis.
b.
Urea
Dibuat dari amonia dan gas karbon dioksida. Selain sebagai pupuk urea juga
digunakan pada industri perekat, plastik, dan resin.
c.
Methanol
Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus,
Dibuat dari gas sintetis melalui pemanasan pada suhu dan tekanan tinggi dengan
bantuan katalis. Digunakan untuk pembuatan formaldehida, untuk membuat serat
dan campuran bahan bakar.
d.
Formaldehida
Formaldehida merupakan aldehida yang
berbentuknya gas. Dalam bentuk cair dikenal sebagai formalin,
dalam bentuk padatan yang dikenal paraformaldehyde atau trioxane.
Manfaat Petrokimia
1. Aspal
Salah satu
produk petrokimia misalnya aspal. Kegunaan lain aspal digunakan untuk pelapis tanggul, pelapis tahan air,
sebagai bahan isolasi, pelapis anti korosi pada logam dan juga sebagai bahan
campuran pada pembuatan briket batubara.
2. Lilin
Hampir
disetiap rumah tangga mengenal adanya lilin, yang digunakan sebagai cadangan
bila lampu dari PLN padam. Lilin jenis ini oleh pertamina diproduksi dengan
nama Hard Semi White Wax dan Fully Refined White Wax. Tapi selain untuk
penerangan, kedua jenis lilin tersebut juga dapat digunakan sebagai kertas
lilin pembungkus, bahan baku semir serta pengkilap lantai dan mebel.
3. Polytam
PP (Polipropilena Pertamina)
Kantong
plastik, karung plastik, film, produk cetakan (moulding) dan tali rafia adalah
produk yang sangat memasyarakat. Produk tersebut dibuat dengan menggunakan
bahan polytam PP. Pertamina kini memasarkan dua macam polytam PP, yaitu Fill
Grade -F600 dan Yarn Grade -F401.
4. Methanol
Methanol
dapat digunakan sebagai lem untuk industri polywood (formaldehyde/adhesive)
bahan baku untuk pembuatan dimetil-tereptalate, methylamines, methycloride,
methylmetha orylate, bahan bakar kendaraan bermotor sebagai methytertiary
buthylether, bahan bakar pesawat, bahan bakar jenis methyl fuel, bahan pelarut
jenis nitro cellulose, dyes, resin, insektisida, dehidrator gas alam, dan
sebagai bahan baku untuk industri protein sintesis dengan fermentasi berkesinambungan.
5. Petrolium
Cokes
Green coke
merupakan produk samping dari proses pengolahan residu untuk bahan dasar
minyak. Green coke bermanfaat sebagai bahan baku Calcined coke, yang berfungsi
sebagai reduktor dalam proses peleburan timah, bahan bakar padat atau bahan
penambahan kadar karbon pada industri logam. Satunya lagi adalah Calcined coke
berguna sebagai elektroda dalam proses pengolahan aluminium pada industri
Kalsium Karbida (CaC2), bahan baku industri elektroda grafit, bahan bakar padat
atau bahan penambah kadar karbon pada industri modern, dan sebagai unsur
pengisi pada industri baja (sebagai karbon).
6. Penggunaan Dalam Industri Pupuk Dan Pestisida
Produk amoniak/ urea dalam negeri sebagian besar digunakan sebagai pupuk
pertanian, Dalam industri pestisida, sebagaian bahan aktif pestisida, pelarut
dan aditifnya merupakan produk akhir petrokimia seperti senyawa carbamate,
thiocarbamate, surfaktan organik, organoklorida, alkohol, dsb.
Kesimpulan
Industri
petrokimia secara umum dapat didefinisikan sebagai ”industri yang berbahan baku
utama produk migas (naphta, kondensat yang merupakan produk samping eksploitasi
gas bumi, gas alam), batubara, gas metana batubara, serta biomassa yang
mengandung senyawa-senyawa olefin, aromatik, n-parrafin, gas sintesa, asetilena
dan menghasilkan beragam senyawa organik yang dapat diturunkan dari bahan-bahan
baku utama tersebut, untuk menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai
tambah lebih tinggi daripada bahan bakunya.” Kondisi ketersediaan bahan baku
dari produk migas yang makin terbatas dan mahal mengakibatkan mulai munculnya
pencarian-pencarian bahan baku pengganti, diantaranya gas etana, batubara, gas
dari coal bed methane, dan limbah refinery (coke).
Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia. Kholil, Muhammad. 2018. Kimia dan
Pengetahuan Lingkungan Industri. Wahana Resolusi. Yogyakarta.
Khakha, Rikha. 2013. INDUSTRI PETROKIMIA. http://ririkhakha.blogspot.com/2013/01/industri-petrokimia_9070.html
( dikses pada 30 September )
PENGERTIAN DASAR INDUSTRI PETROKIMIA. 2015. https://www.prosesindustri.com/2015/02/pengertian-dasar-industri-petrokimia.html
( dikses pada 30 September )
Ikhwan, Riky. INDUSTRI PETROKIMIA. https://www.academia.edu/8289817/INDUSTRI_PETROKIMIA
( dikses pada 30 September )
Enizan, Nur. 2017. TUGAS MAKALAH PETROKIMIA. https://www.scribd.com/document/367638158/Tugas-Makalah-Petrokimia
( dikses pada 30 September )
I still love you whatever the reason Cooky ')
BalasHapus