Oleh:(@J10Faishal,@ProyekJ03)
Kemajuan teknologi dan industri kimia yang berkembang pesat disadari menimbulkan berbagai masalah lingkungan. Dalam beberapa proses, reaksi kimia memegang peranan penting sehingga faktor produktivitas proses industri kimia diarahkan untuk mendapatkan hasil sintesis sebanyak-banyaknya tanpa mempertimbangkan efek yang ditimbulkan seperti dihasilkannya residu bahan kimia serta konsumsi energi yang sangat tinggi yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan oleh karena itu diperlukan atau dibuatlah kimia hijau untuk proses yang lebih efisien, ramah lingkungan dan hemat energi.
PENGERTIAN KIMIA HIJAU
Green chemistry atau “kimia hijau” merupakan bidang kimia yang berfokus pada pencegahan polusi. Pada awal 1990-an, green chemistry mulai dikenal secara global setelah Environmental Protection Agency (EPA) mengeluarkan Pollution Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional untuk mencegah atau mengurangi polusi. Green chemistry merupakan pendekatan untuk mengatasi masalah lingkungan baik itu dari segi bahan kimia yang dihasilkan, proses ataupun tahapan reaksi yang digunakan. Konsep ini menegaskan tentang suatu metode yang didasarkan pada pengurangan penggunaan dan pembuatan bahan kimia berbahaya baik itu dari sisi perancangan maupun proses. Bahaya bahan kimia yang dimaksudkan dalam konsep green chemistry ini meliputi berbagai ancaman terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, termasuk toksisitas, bahaya fisik, perubahan iklim global, dan penipisan sumber daya alam.
12 prinsip kimia hijau oleh Paul Anastas dan John C. Warner
1.Mencegah terbentuknya sampah sisa proses kimia dengan cara merancang sintesa kimia yang mencegah terbentuknya sampah atau polutan.
2. Merancang bahan kimia dan produk turunannya yang aman yang menghasilkan produk kimia yang efektif tapi tanpa atau rendah efek racunnya.
3. Merancang sintesa kimia yang jauh berkurang efek bahayanya, berarti merancang proses dengan menggunakan dan menghasilkan senyawa yang memiliki sedikit atau tanpa efek beracun terhadap manusia dan lingkungan
4. Memanfaatkan asupan proses kimia dari material terbaharukan. Bahan baku dari produk agrikultur atau aquakultur bisa dikatakan sebagai bahan baku terbaharukan, sedangkan hasil pertambangan dikatakan sebagai bahan tak dapat diperbaharui.
5. Menggunakan katalis. Reaksi yang memanfaatkan katalis memiliki keunggulan karena hanya menggunakan sedikit material katalis untuk mempercepat dan menaikkan produktifitas dan proses daur reaksi.
6. Menghindari proses derivatisasi tehadap senyawa kimia. Artinya menghindari tahapan pembentukan senyawa antara atau derivat ketika melakukan reaksi, karena agen derivat tersebut menambah hasil samping atau hanya terbuang percuma sebagai sampah.
7. Memaksimalkan ekonomi atom dengan jalan merancang proses sehingga hasil akhir mengandung proporsi maksimum terhadap asupan awal proses sehingga tidak menghasilkan sampah atom.
8. Penggunaan pelarut dan kondisi reaksi yang lebih aman dengan cara mencoba menghindari penggunaan pelarut, agen pemisah, atau bahan kimia pembantu lainnya. Pelarut digunakan seminimal mungkin dan tidak menimbulkan masalah pencemaran atau kerusakan terhadap lingkungan dan atmosfer. Air adalah contoh pelarut segala (universal solvent) yang ramah lingkungan.
9. Meningkatkan efisiensi energi yaitu melakukan reaksi pada kondisi mendekati atau sama dengan kondisi alamiah, misalnya suhu ruang dan tekanan atmosfer.
10. Merancang bahan kimia dan produknya yang dapat terdegradasi setelah digunakan menjadi material tidak berbahaya atau tidak terakumulasi setelah digunakan.
11. Analisis pada waktu bersamaan dengan proses produksi untuk mencegah polusi. Dalam sebuah proses, dimasukkan tahapan pengawasan dan pengendalian bersamaan dengan dan sepanjang proses sintesis untuk mengurangi pembentukan produk samping.
12. Memperkecil potensi kecelakaan yaitu merancang bahan kimia dan wujud fisiknya yang dapat meminimalkan potensi kecelakaan kimia misalnya ledakan, kebakaran, atau pelepasan racun ke lingkungan
CONTOH PEMANFAATAN KIMIA HIJAU
CONTOH YANG SEDANG DIKEMBANGKAN adalah penggunaan protein dari bakteri yang termodifikasi secara genetik ke daun tanaman sebagai pengganti pestisida dan herbisida dalam memproteksi tanaman, pakaian yang saat ini digunakan dapat dibuat dari bahan spandek jenis terbaru, dimana 70 persen terbuat dari glukosa yang berasal dari jagung
CONTOH YANG SUDAH DI TERAPKAN adalah busa pemadam kebakaran yang dahulu menggunakan surfaktan terflorinasi yang memiliki efek toksik yang tinggi sehingga mengakibatkan akumulasi pada pencemaran lingkungan, hal ini tentunya tanpa disadari akan mengancam kesehatan seseorang. Saat ini bentuk pengembangan green chemistry yang digunakan adalah busa pemadam kebakaran yang dibuat dari beberapa komponen campuran (surfaktan hidrokarbon, gula, air, dan pelarut) yang dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan dan menghambat korosi.
MASYARAKAT HARUS IKUT ANDIL DALAM KIMIA HIJAU
Seorang konsumen tentunya memiliki peran penting dalam menekan perusahaan untuk melakukan reformulasi produk menjadi lebih ramah lingkungan. Adanya tekanan dari konsumen merupakan cara yang efektif dalam menghasilkan perubahan. Jika harga, kualitas dan fungsi yang selama ini menjadi fokus utama masyarakat, maka perusahaan akan kurang tertarik dalam mereformulasikan produk yang dihasilkan.
dari paparan diatas seharusnya para pelaku industri kimia lebih menyadarai akan bahaya dari pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah industri.maka skearang saatnya memulai untuk menggunakan slogan kimia hijau dan tidak hanya memikirkan keuntungan dan kepentingan individu atau kelompok terntentu.
DAFTAR PUSTAKA:
Azhwin,farhan.2017 Konsep green chemistry yang elusif. dalam https://www.kompasiana.com/farhanazhwin/5a00010d1774da3c69406bc2/konsep-green-chemistry-yang-elusif
Anwar,muslih.2015 Kimia hijau/Green chemistry. dalam http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?lang=id&u=blog-single&p=343
Fatimah,is.2017 Kimia hijau. dalam https://www.researchgate.net/publication/325655181_Kimia_Hijau
Gun,grianna.2013 Kimia hijau makin ngetren. dalamhttps://www.dw.com/id/kimia-hijau-makin-ngetren/a-16929898
magisterkimia.2008 12 prinsip kimia hijau. dalamhttp://magisterkimia.blogspot.com/2008/11/12-prinsip-kimia-hijau.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.