KRISIS ENERGI
ABSTRAK
: Ilmu kimia juga berperan dalam
menyelesaikan masalah global yaitu masalah yang dihadapi oleh seluruh dunia,
seperti yang menyangkut masalah dalam bidang lingkungan hidup, kedokteran,
geologi. Biologi dan lain-lain, ataupun untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia
(SDM). Sebagai contoh, masalah global dalam hal lingkungan hidup dan krisis
energi.
Krisis energi merupakan kekurangan (atau peningkatan harga) suatu persediaan sumber daya energi ke ekonomi. Krisis ini biasanya menunjuk ke kekurangan minyak bumi, listrik, atau sumber daya alam lainnya. Krisis ini memiliki akibat pada ekonomi, dengan banyak resesi disebabkan oleh krisis energi dalam beberapa bentuk. (tanpa energi tanpa kehidupan)
Krisis energi merupakan kekurangan (atau peningkatan harga) suatu persediaan sumber daya energi ke ekonomi. Krisis ini biasanya menunjuk ke kekurangan minyak bumi, listrik, atau sumber daya alam lainnya. Krisis ini memiliki akibat pada ekonomi, dengan banyak resesi disebabkan oleh krisis energi dalam beberapa bentuk. (tanpa energi tanpa kehidupan)
KATA KUNCI : Krisis Energi
Listrik
MENGAPA
BISA TERJADI : Sadarkah kita saat ini? Salah
satu penyebabnya adalah terlalu besarnya ketergantungan. Pemborosan konsumsi
energi secara tidak sengaja terus kita lakukan, seperti konvoi, menghidupkan
lampu disiang hari, membuang dan membakar sampah, dan sebagainya. Hal ini
berkaitan dengan meningkatnya harga dari biaya produksi akibat kekurangan
sumber energi seperti minyak bumi, atau listrik dan sumber daya energi yang
berasal dari alam. Krisis energi ini akan berpengaruh terhadap perekonomian
yang nantinya berdampak pada kemaslahatan hidup manusia.
SIAPA
YANG SALAH : Beberapa waktu lalu, pemerintah
berencana menggalakkan hemat energi sebagai langkah awal menyikapi krisis
energi global. Rencana ini tentu sangat baik jika kita menyikapinya, namun
keadaan politik dan sosial di Indonesia yang ruwet, ribet, dan berbelit-belit
membuat kita pesimistis atas pelaksanaan kebijakan tersebut. Hemat energi bukan
sekadar kebijakan saja, tetapi harus menjadi budaya masyarakat sehingga
diperlukan langkah strategis melalui teknologi, wadah, komunitas, ataupun
lainnya sehingga perluasan persuasi hemat energi dapat terlaksana dengan baik.
Energi
adalah kebutuhan pokok dan bagian dari ketahanan nasional. Sebagian masyarakat
dunia, saya juga menyadari keserakahan yang telah kita semua lakukan. Krisis
energi yang kita alami saat ini tidak lepas dari keserakahan dan
ketidaksensitivitas kita
Saya akan membahas tentang Krisis
Energi Listrik. Dalam mengatasi krisis energi di Indonesia tidak cukup bila
hanya mengandalkan satu sumber energi alternatif saja, kita harus bisa
menemukan banyak sumber energi alternatif yang terbarukan agar pasokan bahan
bakar dan listrik untuk dalam negeri bisa terjamin keberadaanya. Diantaranya
- 1. Mikrohidro Mikrohidro adalah pembangkit listrik tenaga air skala kecil Relatif kecilnya energi yang dihasilkan mikrohidro (dibandingkan dengan PLTA skala besar) berimplikasi relatif sederhananya, peralatan serta kecilnya areal tanah yang diperlukan guna instalasi dan pengoperasian mikrohidro. Mikrohidro cocok diterapkan di pedesaan yang belum terjangkau listrik dari PT PLN.
- Biogas Biogas adalah gas produk akhir pencernaan atau degradasi anaerobik bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerobik dalam lingkungan bebas oksigen atau udara (Tatang, 2006). Komponen terbesar (penyusun utama) biogas adalah metana (CH4, 54 – 80 %-vol) dan karbon dioksida (CO2, 20 – 45 %-vol). Pada prinsipnya proses produksi biogas, terjadi dua tahap yaitu penyiapan bahan baku dan proses penguraian anaerobik oleh mikroorganisme untuk menghasilkan gas metana. Hasil teknologi biogas tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi misalnya untuk lampu penerangan maupun untuk memasak.
- Sampah/Limbah untuk menghasilkan listrik menggunakan cara gasifikasi, pyrolysis, dan incinerator. Incinerator atau pembakaran, menurut Rudi Nugroho, Direktur Pusat Teknologi Lingkungan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, BPPT. Hanya menyisakan sekitar 10% dari sampah yang dibakar. Dan panas yang dihasilkan dari pembakaran akan dialirkan untuk memanaskan boiler sehingga menghasilkan uap.
- Tenagasurya Energi yang berasal dari radiasi matahari merupakan potensi energi terbesar dan terjamin keberadaannya di muka bumi. Pemanfaatan radiasi matahari sama sekali tidak menimbulkan polusi ke atmosfer. Cara ini sudah dilakukan di Indonesia, banyak kita temui di jalan tol untuk lampu penerangannya.
- TenagaAngin Untuk di Indonesia dengan estimasi kecepatan angin rata-rata sekitar 3 m/s, turbin skala kecil lebih cocok digunakan, meski tidak menutup kemungkinan bahwa pada daerah yang berkecepatan angin lebih tinggi (Sumatra Selatan, Jambi, Riau, dsb). Selain untuk pembangkitan listrik, turbin angin sangat cocok untuk mendukung kegiatan pertanian dan perikanan, seperti untuk keperluan irigasi, aerasi tambak ikan, dsb.
- TenagaAir adalah pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik atau yang sering kita sebut dengan PLTA. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. Namun, secara luas, pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak.
KESIMPULAN
: Krisis energi saat ini sekali lagi
mengajarkan kepada bangsa Indonesia untuk menggerakan simbolis Hemat energi. Hemat Energi adalah
langkah awal dan sensitivitas terhadap sebuah energi. Langkah untuk menunjang
penggalangan hemat (pengembangan Ilmu Pengetahuan, teknologi, dan sosial).
Lanjutkan dan segera terapkan secara maksimal strategi Konservasi dan
Diversifikasi Energi untuk Indonesia dan dunia. Terdapat beberapa sumber energi
terbarukan dan ramah lingkungan yang bisa diterapkan segera di tanah air,
seperti mikrohidro, biogas. Sampah/limbah, tenaga surya, tenaga angin, dan
tenaga air.
DAFTAR
ISI :
[1] . https://id.wikipedia.org/wiki/Krisis_energi [2]. https://yonopurnama.wordpress.com/sekelebat-berita/krisis-energi-salah-siapa/
[6]. http://kimiadahsyat.blogspot.com/2011/02/biogas-solusi-mengatasi-krisis-energi.htm [7].thttps://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/06/160613_majalah_sampah_sumberenergi
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus@K27-Lulu, artikel sudah bagus hanya saja kurang nama si penulis.
BalasHapusNilai 76
@k11-Musela
BalasHapusJudulnya menarik karena membahas tentang krisis energi yqng ada di bumi.
Tata tulisnya belum terlalu rapi,jadi belajar menulis lebih baik
Konten,kurang kasih tanda kutip dari penulisnya sendiri
Mind mapnya sudah berisi ide ide yang dapat dijabarkan
Nilai : 76