Abstrak
Persediaan bahan bakar di muka bumi
semakin menipis. Sementara itu jumlah manusia terus bertambah. Hal ini
menyebabkan kebutuhan akan energi semakin meningkat. Bayangkan jika di dunia
ini sudah tidak ada lagi bahan bakar fosil. Apa yang akan anda gunakan untuk
menyalakan mesin kendaraan anda ? bagaimana cara anda memasak makanan sehari –
hari anda ? Apa yang membuat pembangkit listrik
dan industri dapat berjalan dengan baik ? Oleh sebab itu, kita
membutuhkan sember energi alternatif. Berbagai penelitian pun dilakukan untuk
mendapatkan sumber energi alternatif yang akan menggantikan sumber energy fosil
yang perlahan - lahan mulai habis. Salah satu jenis dari energi alternatif
tersebut adalah BIOFUEL.
Kata Kunci : Energi Alternatif,
Biofuel
Pembahasan dan Solusi
Bahan Bakar Hayati atau yang biasa dikenal
dengan Biofuel adalah salah satu
jenis sumber daya energi yang dapat diperbaharui, yang wujudnya dapat berupa
padatan, cairan atau gas yang dihasilkan dari suatu bahan-bahan organik. Biofuel sering menjadi alternatif untuk bahan bakar
konvensional yang digunakan untuk menyalakan mesin kendaraan kita. Namun
sebenarnya biofuel dapat dimanfaatkan untuk semua kebutuhan energi manusia.
Penggunaan biofuel meliputi :
1. Transportasi
2. Pembangkit listrik
3. Pemanas
Manfaat
Biofuel
1. Dianggap netral karbon oleh beberapa orang. Hal ini karena karbon dioksida saat dibakar adalah sama
dengan jumlah yang diserap tanaman keluar dari atmosfer. Oleh karena itu, tidak
memberikan kontribusi terhadap pemanasan global.
2. Lebih murah daripada
bahan bakar fosil
3. Tidak memerlukan
perubahan radikal untuk beralih ke penggunaan biofuel
4 Penggunaan biofuel
mengurangi ketergantungan pada minyak bumi serta meningkatkan keamanan energy
Jenis – jenis
Biofuel
1. Minyak Sayur
2. Biodiesel
3. Bioalkohol
4. Biogas
5. Biofuel Padat
6. Syngas
7. Cellulosic Biofuel
Cara Memperoleh
1. Dari pembakaran limbah
organik kering (seperti buangan rumah tangga, limbah industri dan pertanian).
2. Dari sebuah fermentasi
limbah basah seperti kotoran hewan, tanpa oksigen untuk menghasilkan biogas
(mengandung hingga 60 persen metana).
3. Fermentasi tebu atau
jagung untuk menghasilkan alkohol dan ester.
4. Energi dari hutan yang
menghasilkan kayu dari tanaman yang cepat tumbuh sebagai bahan bakar.
Contoh Prospek dan Pengembangan Jagung dan Jarak Pagar Sebagai
Bahan Bakar Nabati
1. Jagung
Permintaan jagung
meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan
industri. Di samping itu, kelangkaan bahan bakar minyak dari fosil mendorong
berbagai negara mencari energi alternatif dari bahan bakar nabati (biofuel), di
antaranya jagung untuk dijadikan bioetanol sebagai substitusi premium.
2. Jarak Pagar
Salah satu komoditas pertanian yang potensial
saat ini untuk dijadikan bahan bakar nabati diantaranya jarak pagar. Untuk
produksi biodiesel tanaman jarak pagar dapat dipilih karena tanaman ini tidak
bersaing dengan tanaman penghasil pangan. Menurut Wahyudi (2006)
komposisi energy mix yang timpang saat ini didominasi oleh penggunaan bahan
bakar yang tidak dapat diperbaharui. Menurut Krisnamurthi (2006) Salah satu jenis energi yang
ditargetkan dalam komposisi energy mix di Indonesia adalah bahan bakar nabati
(biofuel) dimana tahun 2025 sebesar 5%
Kesimpulan
Menurut Departemen Energi
Amerika Serikat, biofuel seperti ethanol menghasilkan karbon dioksida hingga
48 persen lebih sedikit daripada bensin konvensional sementara penggunaan
biodiesel hanya melepaskan seperempat jumlah karbon dioksida yang dikeluarkan
diesel konvensional.
Oleh karena itu, biofuel menjadi pilihan yang jauh lebih ramah lingkungan dan kita
sebagai mahasiswa harus berpikir kedepan untuk mencari energy alternatif lain agar
dapat mengimbangi ketergantungan pada energi fosil di bumi ini.
Daftar Pustaka
Syakir,
M. 2010. Prospek dan Kendala Pengembangan Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Sebagai Bahan Bakar Nabati Di Indonesia. Jurnal Perspektif. 9(2). 55-65.
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/psp/article/view/2712/2349
(diunduh pada 23 september 2018)
Hidayat, Atep Afia dan Kholil, Muhammad. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta : Pantona Media
Hidayat, Atep Afia dan Kholil, Muhammad. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta : Pantona Media
Purwanto,
Siwi. 2016. Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan
Produksi Jagung.
http://balitsereal.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2016/11/dua.pdf
(diunduh pada 23 september 2018)
Sugiyono,
Agus. 2008. Pengembangan Bahan Bakar Nabati untuk Mengurangi
Dampak Pemanasan Global
https://sugiyono.webs.com/paper/p0801.pdf
(diunduh pada 23 september 2018)
Wikipedia.
2018. Bahan Bakar Hayati
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakar_hayati
(diakses pada 23 september 2018)
Kostader,
Amira. 2016. Jenis – jenis Biofule yang Dikembangkan
http://amirakostader.blogspot.com/2016/12/jenis-jenis-biofule-yang-di-kembangkan.html
(diakses pada 23 september 2018)
Smart.Tbk.
2017. Biofuel – Sumber Energi Alternatif
https://www.smart-tbk.com/biofuel-sumber-energi-alternatif/
(diakses pada 23 september 2018)
Endah,
Alam. 2014. Sumber Energi Terbarukan di Indonesia
https://alamendah.org/2014/09/09/8-sumber-energi-terbarukan-di-indonesia/
(diakses pada 23 september 2018)
Pendidikan,
guru. 2014. Penjelasan Energi Biofuel Serta Jenis - Jenisnya
https://www.gurupendidikan.co.id/penjelasan-energi-biofuel-serta-jenis-jenisnya/
(diakses pada 23 september 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.