Teknologi
Ramah Lingkungan
oleh
: hizrafazly *)
Proyek
@G09
Pendahuluan
Perkembangan teknologi negara-negara di dunia
semakin meningkat. Hal ini ditunjukkandengan diproduksinya berbagai macam
peralatan yang dapat mempermudah manusia dalammenunjang kehidupannya, baik
dalam sektor industri maupun transportasi, Namun,terkadang kemajuan
teknologi tersebut tidak diiringi dengan kepedulian kita sebagaipengguna
teknologi untuk peduli terhadap lingkungan sekitar. Salah satu dampak
tidak langsung yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi adalah masalah
pencemaran udara dan kemacetan
Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalahnya
yaitu sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan teknologi ramah
lingkungan dan apa saja prinsipnya?
2. Apa saja aplikasi teknologi ramah
lingkungan?
3. Bagaimana cara menghemat energi?
Pembahasan
Pengertian dan Prinsip Teknologi Ramah Lingkungan
Perubahan zaman yang makin moderen rupanya diikuti
oleh menyusutnya kesadaran manusia untuk perduli kepada lingkungan. Walau
sebenarnya, lingkungan atau alam sekitar kita yaitu salah satu faktor
terpenting buat kehidupan. Atas dasar inilah manusia lalu terasa butuh untuk
membuat teknologi ramah lingkungan.
Apa yang disebut dengan teknologi ramah lingkungan? Teknologi yaitu
semua hal yang di ciptakan secara sengaja oleh manusia melalui akal serta
pengetahuannya untuk memberikan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, ramah lingkungan artinya tidak
mengakibatkan kerusakan pada lingkungan sebagai tempat tinggal manusia. Maka
dengan cara yang sederhana, teknologi ramah lingkungan yaitu
teknologi yang di ciptakan untuk mempermudah kehidupan manusia namun tidak mengakibatkan
kerusakan atau memberikan dampak negatif pada lingkungan di sekelilingnya.
Teknologi seperti ini mesti mampu melindungi
lingkungan. Caranya dapat beraneka ragam, contohnya kurangi polutan yang
umumnya timbul dari alat-alat teknologi, memakai sumber daya alam dengan
berimbang serta berkepanjangan, dan memberikan penanganan yang pas pada
limbah-limbah yang barangkali dihasilkan dari teknologi tersebut .
Prinsip dari teknologi yang ramah lingkungan ini ada
enam, yakni Recycle, Recovery, Reduce, Reuse,Refine, serta Retrieve Energy.
a. Refine artinya memakai bahan yang ramah
lingkungan dan lewat sistem yang lebih aman dari teknologi sebelumnya
b. Reduce artinya mengurangi jumlah limbah dengan cra memaksimalkan pemakaian bahan
c. Reuse yaitu menggunakan kembali beberapa bahan yg tidak terpakai atau telah berbentuk limbah serta diolah dengan cara yang berbeda.
b. Reduce artinya mengurangi jumlah limbah dengan cra memaksimalkan pemakaian bahan
c. Reuse yaitu menggunakan kembali beberapa bahan yg tidak terpakai atau telah berbentuk limbah serta diolah dengan cara yang berbeda.
d. Recycle nyaris sama juga dengan reuse, hanya
saja recycle memakai kembali bahan-bahan atau limbah dengan sistem
yang sama.
e. Recovery artinya pemakaian material khusus dari limbah untuk diolah demi kepentingan yang lain.
f. Retrieve Energy yaitu penghematan daya dalam satu sistem produksi.
e. Recovery artinya pemakaian material khusus dari limbah untuk diolah demi kepentingan yang lain.
f. Retrieve Energy yaitu penghematan daya dalam satu sistem produksi.
Aplikasi
Teknologi Ramah Lingkungan
1. Bidang Energi
1. Bidang Energi
a. Biofuel
Biofuel, berasal dari bahan-bahan organik, biofuel
dapat diolah langsung dari bahan organik seperti tumbuh-tumbuhan. Ada dua jenis
biofuel yaitu dalam bentuk etanol dan biodiesel. Etanol merupakan salah satu
jenis alkohol yang dapat dibuat dengan fermentasi karbohidrat atau reaksi kimia
gas alam. Beberapa tumbuhan yang mengandung karbohidrat tinggi seperti jagung,
sorgum, atau singkong biasanya digunakan untuk menghasilkan etanol. Sedangkan
biodiesel merupakan bahan bakar alami yang biasanya diperoleh dari lemak
nabati. Penggunaan bahan bakar dengan sumber alam yang dapat diperbaharui akan
menjamin kelestarian lingkungan dan ketergantungan pada ketersediaan minyak
bumi yang semakin menipis. Selain itu sisa pembakaran dari biofuel juga lebih
ramah lingkungan.
b. Biogas
Biogas diperoleh dari proses fermentasi bahan-bahan
organik oleh bakteri anaerob (bakteri yang hidup di lingkungan tanpa oksigen).
Bakteri anaerob tersebut akan mengubah zat organik menjadi gas metana
(CH4) sebesar 75%, dan gas lainnya seperti korbondioksida, hidrogen, dan
hidrogen sulfida. Gas yang digunakan sebagai sumber bahan bakar adalah gas
metana. Bahan organik yang paling sesuai untuk produksi biogas adalah bahan
organik yang berbentuk padat, cair, dan homogen seperti kotoran dan urin hewan
ternak. Teknologi ini tidak hanya bermanfaat karena mampu menghasilkan sumber
energi alternatif, namun juga dapat menjaga kebersihan lingkungan dengan
pemanfaatan limbah organik dari hewan ternak dan industri pembuatan makanan.
c. Sel Surya (Solar Cell)
Energi matahari dapat diubah menjadi energi listrik
dengan menggunakanPhotovoltaic (PV) cell atau sering disebut solar cell
atau sel surya. Pada umumnya sel surya ini terbuat dari silikon (Si) yang
dimurnikan atau polikristalin silikon dengan beberapa logam yang mampu
menghasilkan listrik. Ketika cahaya matahari melalui panel surya, cahaya
menghasilkan emisi elektron pada komponen panel. Elektron ini kemudian
dihubungkan dengan sistem tertentu sehingga dihasilkan listrik yang selanjutnya
dialirkan dan disimpan pada baterai sehingga dapat digunakan pada saat mendung
atau malam hari.
Panel surya memiliki beberapa keunggulan, di
antaranya tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, mampu menghasilkan energi
cukup besar, dan mudah dipasang atau dipindahkan atau dikembangkan. Beberapa
kekurangan panel surya adalah membutuhkan sistem penyimpanan listrik dan
komponen pada panel surya ini termasuk jenis sampah yang berbahaya sehingga
harus didaur ulang dengan benar setelah pemakaian selama 20-25 tahun.
d. Pembangkit Listrik Tenaga Air (Hydropower)
Tenaga air atau hydropower menggunakan
energi gerak dari aliran air untuk menghasilkan listrik. Cara yang paling umum
untuk memanfaatkanhydropower ini yaitu dengan membangun bendungan untuk
membentuk tempat penampungan air. Air yang dibendung dialirkan melalui suatu
pipa besar dengan debit atau laju tertentu untuk memutar turbin yang akan
menghasilkan listrik. Cara kerja pembangkit listrik tenaga air ini mengubah
energi gerak dari turbin menjadi energi listrik yang dihasilkan melalui generator.
Teknologi ini memiliki beberapa keunggulan, antara
lain; dapat menghasilkan energi yang besar, membutuhkan biaya yang sedikit, dan
sedikit menghasilkan emisi CO2. Namun, teknologi hydropower ini
memiliki beberapa kelemahan, antara lain banyaknya tanah yang terganggu dan
pengalihan tempat tinggal penduduk, menyumbang emisi metana (CH4) yang
dilepaskan di udara akibat terurainya organisme yang mati dalam air, dan
mengganggu ekosistem air di daerah muara.
e. Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Air Laut
dan Ombak (Ocean Power)
Energi listrik dapat dihasilkan dari aliran
air yang berasal dari pasang surut air laut dan ombak. Saat ini masih sedikit
negara yang menerapkan teknologi ini. Salah satu negara yang sudah menerapkan
yaitu di kota La Rance, Prancis. Hal ini disebabkan pembangunan teknologi ini
membutuhkan biaya yang sangat besar, alat mudah rusak akibat korosi oleh air
laut dan badai, serta di dunia hanya sedikit daerah yang cocok untuk dibangun
teknologi ini.
f. Pembangkit Listrik Tenaga Angin (Wind Power)
Kita dapat menangkap bentuk tidak langsung dari
energi matahari ini dengan turbin angin yang dapat mengubahnya menjadi energi
listrik. Ada dua jenis pembangkit listrik tenaga angin yang saat ini
dikembangkan, yaitu: pembangkit listrik tenaga angin yang dibangun di daratan
dan di daerah pantai. Pembangkit listrik tenaga angin yang dibangun di daratan
harus terletak di daerah yang jauh dan sedikit populasi penduduk. Meskipun
pembangkit yang dibangun di pantai membutuhkan biaya yang lebih besar,
tetapi pembangkit ini memiliki potensi yang besar. Hal-hal yang perlu
dipertimbangkan dalam pembangunan pembangkit listrik jenis ini adalah
keberadaan angin yang harus cukup besar dan stabil.
g. Geotermal
Energi geotermal merupakan panas yang tersimpan
dalam tanah, lapisan dasar bumi, dan cairan dalam kerak bumi. Kita dapat
menggunakan energi yang tersimpan ini untuk memanaskan dan mendinginkan
bangunan serta menghasilkan listrik. Salah satu cara untuk mengambil energi
geotermal ini dengan menggunakan sistem pompa panas geotermal "geothermal
heat pump system”. Sistem ini dapat memanaskan dan mendinginkan sebuah rumah
dengan memanfaatkan perbedaan temperatur.
Kita juga dapat mengambil energi dari lapisan bumi
yang lebih dalam dengan sistem yang disebut hydrothermal reservoir. Beberapa
batuan di dalam bumi memiliki suhu sangat tinggi yang disebabkan oleh adanya
pemecahan material radioaktif yang terkandung dalam batuan tersebut. Air dalam
tanah bertemu dengan batuan panas sehingga terbentuk uap yang kemudian terakumulasi
di antara bebatuan tersebut. Uap air yang terkumpul dalam jumlah besar akan
menimbulkan tekanan yang tinggi. Jika kita mengebor bagian tersebut dengan
bantuan pipa khusus maka uap air akan keluar dengan kecepatan yang besar.
Aliran uap inilah yang dapat digunakan untuk menggerakkan turbin sehingga dapat
menghasilkan listrik.
h. Fuel Cell dan Hydrogen Power
Matahari menghasilkan energi yang menjaga
keberlangsungan hidup di bumi melalui penggabungan inti (fusi) atom-atom
hidrogen. Hidrogen merupakan unsur kimia paling sederhana dan paling banyak di
alam semesta. Para ilmuwan menyatakan bahwa gas hidrogen (H2) akan menjadi
bahan bakar di masa depan. Agar hal itu dapat terwujud, ilmuwan saat ini fokus
untuk mengembangkan sel bahan bakar “fuel cell” yang menggabungkan gas hidrogen
(H2) dan gas oksigen (O2). Reaksi antara gas H2 dengan O2 menghasilkan
energi panas yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai sumber listrik.
Reaksi antara keduanya dapat dituliskan sebagai berikut: 2 H2 + O2 -->
2 H2O + energi.
Ketika uap air ini dilepaskan ke atmosfer maka tidak akan berbahaya sehingga tenaga hidrogen ini ramah lingkungan. Penggunaan secara luas hidrogen sebagai bahan bakar akan menghilangkan masalah polusi udara serta dapat mengurangi kerusakan iklim karena dalam teknologi ini tidak dihasilkan CO2.
Ketika uap air ini dilepaskan ke atmosfer maka tidak akan berbahaya sehingga tenaga hidrogen ini ramah lingkungan. Penggunaan secara luas hidrogen sebagai bahan bakar akan menghilangkan masalah polusi udara serta dapat mengurangi kerusakan iklim karena dalam teknologi ini tidak dihasilkan CO2.
2. Bidang Transportasi
a. Kendaraan Hidrogen (Hydrogen Vehicle)
Kendaraan hidrogen merupakan kendaraan yang menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar penggerak mesin. Di dalam mobil ini terdapat alat yang mampu mengubah enegi kimia dari hidrogen menjadi energi mekanik dengan cara membakar hidrogen dalam mesin pembakaran internal atau dengan mereaksikan hidrogen dengan oksigen dalam fell cell untuk menggerakan motor listrik.
Kendaraan hidrogen merupakan kendaraan yang menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar penggerak mesin. Di dalam mobil ini terdapat alat yang mampu mengubah enegi kimia dari hidrogen menjadi energi mekanik dengan cara membakar hidrogen dalam mesin pembakaran internal atau dengan mereaksikan hidrogen dengan oksigen dalam fell cell untuk menggerakan motor listrik.
b. Mobil Surya (Solar Car)
Mobil surya merupakan mobil yang energi utamanya berasal dari sinar matahari. Salah satu contoh mobil surya adalah bus surya. Bus ini menggunakan sinar matahari untuk memberikan energi pada alat-alat listrik dalam bus dan energi yang digunakan sebagai penggerak pada mesin bus. Bus surya yang saat ini ada merupakan kendaraan yang menggunakan baterai sebagai tempat penyimpanan listrik yang diperoleh dari cahaya matahari atau sumber yang lain.
c. Mobil Listrik (Electric Car)
Mobil listrik merupakan mobil yang didorong oleh satu atau lebih motor listrik, menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai atau alat penyimpanan energi yang lain. Mobil listrik ini pertama kali dibuat pada tahun 1884 oleh seorang berkebangsaan Inggris, Thomas Parker. Keuntungan dari penggunaan mobil listrik ini antara lain mengurangi polusi udara, karena mobil ini tidak menghasilkan polutan dan mengurangi efek rumah kaca. Namun, penggunaan teknologi ini secara besar-besaran masih menjumpai beberapa hambatan, antara lain: masih tingginya biaya produksi, minimnya infrastruktur isi ulang bahan bakar listrik, dan masih takutnya pengemudi akan kehabisan listrik sebelum sampai di tujuan.
3. Bidang Lingkungan
a. Biopori
Biopori dikenal dengan istilah Teknologi Lubang Resapan (TLR), merupakan teknik untuk membuat wilayah resapan air hujan. Teknik biopori memiliki prinsip yang sama dengan sumur resapan, namun teknik ini diterapkan dengan menyediakan area yang dibuat berlubang-lubang kecil (berpori) yang nantinya akan menyerap air hujan dan kemudian disalurkan ke dalam tempat penampungan air. Biopori sangat bermanfaat bagi pelestarian keseimbangan lingkungan. Selain dapat mencegah banjir di musim hujan, biopori juga dapat menjamin ketersediaan air pada musim kemarau.
b. Fitoremediasi
Fitoremediasimerupakan salah satu bentuk bioremediasi. Fitoremediasi merupakan penggunaan tumbuhan untuk menghilangkan, memindahkan, menstabilkan, atau menghancurkan bahan pencemar baik itu senyawa penyebab polusi) seperti logam berat, pestisida, minyak, dan zat lain yang mengotori tanah, air, atau udara dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Fitoremediasi baru berkembang pada awal tahun 1990, yaitu dimulai dari kesuksesan dalam memperbaiki daerah tercemar oleh zat radioaktif sesium (Cs), stronsium (Sr), dan uranium (U) di Chernobyl, Rusia dengan menggunakan tumbuhan bunga matahari.
Keunggulan teknologi ini adalah ramah lingkungan, biaya operasional rendah, mudah untuk diaplikasikan, aman digunakan, tanah dapat menjadi lebih subur dan dapat membuat kualitas lingkungan menjadi lebih baik. Contoh tumbuhan yang dapat digunakan adalah bunga matahari, sawi, eceng gondok, padi, tembakau, dan lidah mertua.
c. Toilet Pengompos (Composting Toilet)
Composting toilet merupakan toilet kering yang menggunakan proses secara aerob untuk menghancurkan atau mendekomposisi feses yang dihasilkan manusia. Toilet pengompos dapat digunakan sebagaipengganti toilet air pada umumnya. Toilet ini biasanya ditambah dengan campuran serbuk ge rgaji, sabut kelapa, atau lumut tertentu untuk membantu proses aerob, menyerap air, dan mengurangi bau. Proses dekomposisi ini umumnya lebih cepat dari proses dekomposisi secara anaerob yang digunakan pada septic tank.
d. Teknologi Pemurnian Air (Water Purification)
Pemurnian air merupakan suatu proses penghilangan zat-zat kimia, kontaminan biologis, partikel-partikel padat, dan gas-gas dari air yang terkontaminasi atau kotor. Tujuan dari proses ini yaitu untuk menghasilkan air yang dapat digunakan untuk keperluan tertentu. Secara fisika pada proses pemurnian air ada proses penyaringan, sedimentasi/pengendapan, dan destilasi atau penyulingan. Secara biologis, ada pemberian karbon aktif. Secara kimia, ada pemberian klorin (Cl2) atau penyinaran dengan sinar ultraviolet (UV). Karbon aktif, klorin, dan sinar ultraviolet dapat berperan sebagai pembunuh kuman yang ada dalam air.
Ada banyak teknologi dalam pemurnian air, di
antaranya adalah sebagai berikut.
1. Teknologi Pemurnian Air Sederhana
Pemurnian air dapat dilakukan dengan membuat alat
yang berbentuk tabung yang didalamnya terdapat lapisan-lapisan bahan seperti
pasir, kerikil, batu, arang, ijuk atau sabut kelapa, dan dapat juga ditambah
dengan kapas atau kain katun. Pada penjernihan air dilakukan proses penyaringan
kotoran padat yang larut dalam air dengan pasir, kerikil, dan ijuk atau sabut
kelapa. Air yang tersaring kotorannya akan melewati arang yang dapat mengurangi
kuman-kuman dalam air. Air kotor dapat dituangkan ke dalam tabung melalui
bagian atas tabung, selanjutnya air mengalir pada bagian bawah tabung karena
adanya gaya gravitasi atau dibantu dengan tekanan dariluar. Selama mengalir ke
bagian bawah tabung, air akan mengalami proses penyaringan sehingga pada
bagian bawah dapat diperoleh air bersih.
2. Teknologi Osmosis Balik
Osmosis balik merupakan teknologi pemurnian air yang
menggunakan prinsip kebalikan dengan prinsip osmosis. Osmosis balik menggunakan
prinsip tekanan untuk mengatasi tekanan osmotik yang terjadi secara alami. Pada
proses osmosis, pelarut (misalnya air) secara alami berpindah dari daerah yang
memiliki konsentrasi zat terlarut (misalnya garam) rendah (encer) melalui suatu
membran menuju daerah yang memiliki konsentrasi zat terlarut tinggi (pekat).
Pergerakan alami pelarut ini bertujuan untuk menyamakan konsentrasi zat
terlarut pada kedua sisi bagian membran. Sebaliknya, pada osmosis balik,
pelarut seperti air akan bergerak dari larutan yang pekat ke larutan yang
encer. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya tekanan dari luar sehingga
dapat membalik aliran alami.
4. Bidang Industri
Dalam bidang industri dikenal teknologi ramah
lingkungan yang dikenal dengan biopulping. Biopulping adalah
teknologi yang terinspirasi dari pelapukan kayu dan sampah tanaman oleh
mikroorganisme dan jamur. Para ahli telah mulai mengembangkan proses pelapukan
kayu dengan menggunakan mikroorganisme yang mampu mengolah limbah kayu secara
alami. Contoh mikroorganisme yang digunakan adalah jamur Phlebia
subserialis dan Ceriporiopsis subvernispora.
Perilaku Hemat Energi dalam Keseharian
Perkembangan zaman yang semakin maju membuat
kebutuhan energi semakin besar untuk kehidupan yang modern ini, saat ini hampir
semua orang menggunakan kendaraan bermotor. Artinya setiap hari setiap orang
menggunakan sumber energi minyak bumi, dan minyak bumi adalah salah satu sumber
energi yang tak dapat diperbaharui. Yang artinya jika kita terus menerus
menggunakan bahan bakar tersebut maka akan habis. Maka kita harus
tahu cara menghemat energi tersebut.
Bukan hanya bahan bakar saja yang harus kita hemat
namun sumber energi yang lain juga perlu kita hemat, karena jika kita boros
dalam menggunakan sumber energi yang ada. Apalagi sumber energi yang tak dapat
diperbaharui, itu artinya kita tidak sayang akan anak cucu kita kelak. Energi
yang ada haruslah kita gunakan dengan baik dan menghematnya, kita bisa memulai
penghematan energi dari hal yang terkecil. berikut ini beberapacara menghemat
energi dalam kehidupan sehari-hari :
1. Gunakan Air secukupnya.
Dalam kehidupan air adalah sumber energi yang sangat
dibutuhkan oleh semua orang, maka gunakanlah air dengan abik serta secukupnya.
Misalnya biasakan menggunakan air saat mandi atau pun aktifitas yang
menggunakan air secara wajar jangan menghambur-hamburkan nya.
2. Matikan mesin air
Kebanyakan orang jarang mengontrol bak mandi atau
pun tempat air lainnya sat pengisian air, kini biasakan selalu mematikan mesin
air bila bak mandi atau tempat penyimpanan air yang lainnya telah terisi penuh.
3. Matikan peralatan listrik bila tidak
digunakan
Mematikan peralatan listrik di rumah bila tidak kita
gunakan, adalah salah satu cara menghemat energi.
4. Gunakan peralatan rumah tangga yang
hemat energi
Pilihlah peralatan rumah tangga saat anda membelinya
yang hemat akan energi.
5. Gunakan kendaraan secara bersama-sama
Saat anda kendaraan dalam melakukan kegiatan
sehari-hari gunakan secara bersama-sama, misalnya saat anda akan pergi kerja
berangkat lah lebih pagi serta antarkan anak-anak anda ke sekolah terlebih
dahulu.
6. Kurangi penggunaan kendaraan
Jika kegiatan sehari-hari anda memiliki jarak tempuh
yang tidak terlalu jauh maka hindari menggunakan kendaraan bermotor, gunakan
alat transpormasi yang lain misalnya bersepeda.
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.