Lingkungan Industri
@ProyekH08
Oleh : Ryan Bagas
Saputra
ABSTRAK
Lingkungan adalah keadaan sekeliling
tempat industry/organisasi beroperasi, termasuk udara, air, tanah, sumberdaya
alam, flora, fauna, manusia dan keterkaitannya.
“Keadaan sekeliling” dalam hal ini meluas dari dalam organisasi sampai system global.
“Keadaan sekeliling” dalam hal ini meluas dari dalam organisasi sampai system global.
Industri adalah suatu usaha membuat atau
memproduksi barang-barang atau jasa. Lingkungan industri dapat kita definisikan
sebagai keadaan sekeliling tempat suatu industri beroperasi termasuk udara,
air, tanah, sumber daya alam, flora, fauna, manusia dan keterkaitannya. Dimana
keadaan ini meluas dari dalam perusahaan/ industri tersebut sampai ke sistim
global
LANDASAN TEORI
Kristanto(2001)
menuliskan bahwa industri adalah sumber kemakmuran bagi suatu bangsa.
Industrialisasi telah menempati posisi sentral dalam ekonomi dan masyarakat
saat ini dan merupakan motor penggerak yang memberikan dasar bagi peningkatan
kemakmuran umat manusia. Banyak kebutuhan manusia hanya dapat dipenuhi oleh
barang dan jasa yang disediakan dari sektor industri. Indusrti telah
meningkatkan permintaandemand akan sumber daya alam dan memaksakan
daya tampung sistem alam untuk menyerap hasil sampingannya/limbah. Bila
alam tidak mampu menampung/ menetralisisr limbah dari industry maka industri
menjadi bencana bagi lingkungan sekeliling industri bahkan meluas sampai ke
lingkungan global.
Wardhana(2004)
menyebutkan Industri juga telah memberikan dua dampak dalam kehidupan manusia
yaitu dampak langsung dan dampak tak langsung (psikososioekonomi).
Dampak tak langsung seperti urbanisasi, prilaku
individualistis, kriminalitas, environmental
desease. Sedangkan dampak langsung yaitu, terganggunya keseimbangan
ekosistem alam homeostatis,pencemaran air, udara dan tanah.
Industri memanfaatkan
sumber daya alam dan energi diolah atau ditransportasikan menjadi produk dan
ditambah dengan limbahnya, industri adalah sistem yang linier.
Sistem industri yang linier tidak bisa harmonis dengan system alam/ lingkungan
alam dimana alam adalah suatu siklus. Sistem industri yang linear perlu
dirancang ulang menjadi sistem siklus agar alam/lingkungan tidak menerima beban
limbah dari produk industri setelah barang dipakai. Demikian pula
pengeksploitasian sumber daya alam perlu dilakukan dengan hati-hati agar tidak
merusak alam juga dilakukan dengan seefisien mungkin agar tidak mudah habis.
Selain lingkungan
seperti yang disebutkan diatas pada makalah ini akan dibicarakan masalah
lingkungan industry yang berada didalam organisasi itu sendiri.
Lingkungan industry
selain dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro, perusahaan juga
dipengaruhi oleh kondisi mikro yaitu lingkungan industry.
A. Karakteristik
Industri yang mempengaruhi kinerja/hasil bisnis
Dalam buku karangan Jeff Madura
disebutkan bahwa ada 4 (empat) variable yang mempengaruhi hasil bisnis. Hasil
perusahaan sangat tergantung pada karakteristik industri yang tergambar pada
diagram berikut :
1. Industry
Demand (permintaan industry)
2. Industry
Competition (persaingan industry)
3. Labor
Enviroment (lingkungan pekerja)
4. Regulatory
environment (lingkungan regulator)
1. Industry
Demand (permintaan industry)
· Yaitu
keseluruhan permintaan terhadap produk-produk dalam industri.
· Permintaan
industri harus selalu dipantau oleh manajer, karena dapat berubah setiap saat
dan ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan atau preferensi konsumen.
· Meningkatnya
permintaan industri menguntungkan bagi perusahaan dalam industri, sebaliknya penurunan
permintaan berakibat kerugian.
2. Industry
Competition (persaingan industry)
· Setiap
industri bersaing satu sama lain untuk para konsumen yang menginginkan
produknya dan tingkat persaingan berbeda untuk setiap industri.
· Perusahaan
yang memiliki pesaing sedikit akan lebih menguntungkan, karena :
o Penjualan perusahaan
dibandingkan dengan pasar keseluruhan (pangsa pasar) normalnya lebih tinggi.
o Perusahaan dapat
menetapkan harga tinggi tanpa kehilangan konsumen
o Seluruh penghasilan (total
revenue) tergantung pada jumlah terjual (quantity) dan harga per-unit (price)
o Perusahaan dapat
menjual dalam jumlah besar pada harga tinggi sehingga memperoleh tingkat
penghasilan yang tinggi
o Tingkat persaingan
yang tinggi mengakibatkan rendahnya penjualan dan
kemungkinan merugi.
3. Labor
Enviroment (lingkungan pekerja)
· Beberapa
industri memiliki karakteristik tenaga kerja khusus
· Biaya
tenaga kerja jauh lebih tinggi dalam industri tertentu yang memerlukan
spesialisasi (mis. pelayanan kesehatan)
· Serikat
tenaga kerja mempengaruhi biaya tenaga kerja, selain masalah pemogokan
· Memahami
lingkungan tenaga kerja dalam industri dapat menolong manajer perusahaan mengestimasi
biaya tenaga kerja yang terjadi
4. Regulatory
environment (lingkungan regulator)
· Semua
industri terkena beberapa peraturan pemerintah. Ada peraturan yang lebih ketat
dikenakan pada suatu industri dibanding industri lainnya.
· Perusahaan
mobil dan Perminyakan dikenakan lebih banyak peraturan lingkungan. Perbankan,
asuransi dan industri utilitas terkena peraturan pada jenis jasa yang
disediakan.
· Pengusaha
yang bermaksud memasuki industri manapun harus mengatahui segala peraturan
yang dikenakan pada industri tersebut
Dari empat indicator
tersebut diatas perlu dicermati dan diantisipasi secara terus- menerus, agar
bila terjadi suatu dapat ditanggulangi secara dini. Dampak terjadinya perubahan
pada salah satu indicator ini akan memaksa perusahaan mengambil keputusan bisnis.
Setiap keputusan
bisnis yang diambil karena adanya perubahan diluar perencanaan akan
mempengaruhi factor-faktor bisnis terkait lainnya.
B. Beberapa
Perusahaan dihadapkan pada kondisi-kondisi Industri
Tereksposnya sebuah perusahaan terhadap
kondisi industri tergantung pada karakteristik tertentu, ada dua karakteristik
utama yang teridentifikasi yaitu:
1. Pangsa
Pasar suatu Perusahaan
• Seberapa
besar perusahaan terpengaruh oleh kondisi industri tergantung pangsa pasar atau
pangsa penjualan keseluruhan dalam industri (pasar)
• Perusahaan
yang mampu mengontrol pasar biasanya mendapat keuntungan lebih dari
peningkatan permintaan industri, a.l perusahaan dapat meramalkan permintaan
pasar, sehingga dapat meramalkan permintaan produknya
• Perusahaan
yang memiliki pangsa pasar terbesar juga terkena dampak lebih besar dibanding
perusahaan kecil pada saat industri menurun
2. Fokus
Perusahaan pada industry utama
Perusahaan yang
memfokuskan bisnisnya pada satu industri secara umum lebih terekspos terhadap
kondisi industri, sehinggga akibat serius apabila terjadi penurunan penjualan
karena selera konsumen atau perubahan teknologi. Untuk mengantisipasi
kemungkinan kondisi buruk, perusahaan perlu mengurangi eksposurnya. Solusinya
adalah dengan mendiversifikasi-kan bisnis pada beberapa
industri.
C. Persaingan
dalam industry
Dalam situasi persaingan yang ketat
dapat dibedakan, mana perusahaan yang dikelola dengan baik dan mana yang tidak
baik. Perusahaan yang dikelola tidak baik akan mengalami kegagalan,
sebaliknya perusahaan yang dikelola dengan baik merebut pasar dari
perusahaan yang gagal, melalui akuisisi, konsolidasi atau merger
Lingkungan
industri lebih banyak dan mengarah pada persaingan diantara suatu perusahaan
penghasil produk yang sejenis dalam suatu area wilayah tertentu, Misal
lingkungan industri otomotif untuk produsen motor di Indonesia adalah : Honda,
Yamaha, Suzuki, Kawazaki, Kymko, Bajaj, dan lain-lain.
Sudah
barang tentu bisnis yang bisa bertahan dalam persaingan harus mampu mengungkap
dimensi-dimensi lingkungan industry. Apa yang semestinya diperhatikan dalam
kepentingan persaingan bisnis. Berikut akan dibahas beberapa dimensi berbasis
power.
Ada
6 (enam) variable/power yang berpengaruh terhadap strategi bersaing dalam suatu
lingkungan industri tertentu, yaitu :
1. Hambatan
Memasuki Pasar (Barier to Entry)
2. Kekuatan
Tawar (Bargaining Power) Pembeli
3. Kekuatan
Tawar (Bargaining Power) Pemasok
4. Ketersediaan
Produk Substitusi
5. Persaingan
Sesama Perusahaan Dalam Industri
6. Pengaruh
kekuatan Stake Holder
1. Hambatan
Memasuki Pasar (barier to Entry)
Masuknya perusahaan
pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan lama yang
telah ada, misalnya terjadi perebutan pangsa pasar, sumber daya yang terbatas
dan sebagainya.
Ada beberapa faktor
dan cara yang dapat dipakai untuk dapat menghambat masuknya pendatang baru
kedalam suatu industri tertentu (barier to entry) antara lain :
a. Skala
ekonomi & Kecukupan Modal
b. Diferensiasi
Produk
c. Peraturan
Pemerintah
d. Akses
ke Pemasok & Saluran Distribusi
2. Kekuatan
Tawar Pembeli (Bargaining Power)
Pembeli yang
dikalangan dunia bisnis sering disebut buyers mampu mempengaruhi produsen untuk
memotong harga produk tertentu, meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan serta
mengadu perusahaan dengan kompetitor melalui berbagai keunggulan masing-masing.
Bagaimana hal ini bisa terjadi ?
- Jika pembeli membeli dalam jumlah yang
besar
- Sifat produk umum, banyak pemasok
mudah mencari substitusinya
3. Kekuatan
Tawar Pemasok (Bargaining Power Supplier)
Pemasok dapat
mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka untuk menaikkan harga bahan baku
atau penurunan kualitas produk/jasa.
Pemasok akan kuat apabila :
Pemasok akan kuat apabila :
- Jumlah pemasok sedikit
- Produk bahan baku & jasanya
bersifat specific
- Tidak tersedia produk
substitusi
- Pemasok memiliki kemampuan
untuk mengolah produk seperti yang dilakukan
perusahaan/produsen
4. Ketersediaan Produk Substitusi
Perusahaan dalam suatu
indsutri tertentu bersaing pula dengan munculnya produk substitusi atau
pengganti yang juga beredar dipasaran, sebab meskipun karakteristiknya berbeda
barang substitusi mampu memberikan fungsi, manfaat atau jasa yang serupa bagi
konsumen. Konsumen yang realistis akan berpedoman pada prinsip : tiada rotan
akarpun jadi.
5. Persaingan
Sesama Perusahaan dalam Industri Sejenis
Kondisi Pasar
Persaingan dalam Industri, Misal : Monopolistic, Oligopoly, Pasar Persaingan
Sempurna, akan sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat persaingan bisnis antara lain : karakteristik jenis dari masing-masing produk (special/unique, convenience, complementer, consumptions), Jumlah kompetitor dan tingkat pertumbuhan industri.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat persaingan bisnis antara lain : karakteristik jenis dari masing-masing produk (special/unique, convenience, complementer, consumptions), Jumlah kompetitor dan tingkat pertumbuhan industri.
6. Pengaruh
Stake Holder
Stake holder yang
dimaksud disini adalah pihak diluar perusahaan yang secara langsung mempunyai
pengaruh dan kepentingan terhadap perusahaan tersebut, misalnya : pemerintah,
serikat pekerja, kreditor, pemasok, asosiasi, para pemegang saham, lingkungan
masyarakat, dan lain-lain.
Setelah memahami enam
variable yang mempengaruhi power suatu industry selayaknya sebuah
industry/perusahaan melakukan dua hal yang menjadi tugas utama yaitu :
a. Menilai
Pesaing
Setiap perusahaan
hendaknya dapat mengenali dan mengukur kekuatan pesaing terutama pesaing utama,
karena setiap industri memiliki segmen, dengan cara :
· Membagi
segmen berdasarkan Jenis Bisnis dan Kualitas
· Mengantisipasi
perubahan dalam persiangan
b. Mengembangkan Keunggulan
Kompetitif
Perusahaan harus
mencari cara untuk meningkatkan atau minimal
mempertahankan pangsa pasar antara lain dengan melihat keunggulan kompetitif
yang dimiliki. Keunggulan kompetitif dapat diciptakan dengan :
- Harga produksi rendah
- Kualitas lebih baik
- Deferensasi produk
REFERENSI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.