.

Sabtu, 18 Agustus 2018

PRINSIP KIMIA HIJAU@Proyek07


MENGURANGI KETERGANTUNGAN TERHADAP BAHAN BAKAR MINYAK BUMI
ABSTRACT
Dalam sudut pandang Neoliberalisme, hubungan kerja sama antar aktor memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan, seperti halnya dalam kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Singapura. Yang menjadi permasalahan utama dalam kerja sama tersebut adalah masalahproduksi minyak yang bertujuan untuk memajukan perekonomian kedua negara itu. Semakin tingginya laju pertumbuhan ekonomi, kebutuhan akan energi dunia semakin meningkat. Kondisi ini menimbulkan pengaruh dalam kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Singapura yang menimbulkan terjadinya interdependensi antar kedua negara itu. Namun dengan keterbatasan baik di bidang teknologi maupun sumber daya manusia, Indonesia tidak mampu memproduksi sesuai dengan kebutuhan minyak olahan yang harus dikonsumsi setiap harinya.Kondisi ini membuat Indonesia sangat bergantung terhadap impor minyak olahan dari Singapura.Dan sebaliknya, bagi Singapura sendiri tidak terlalu bergantung pada minyak mentah yang dieksplorasi dari Indonesia, sehingga terjadi interdependensi asimetris diantara kedua negara tersebut.Ketergantungan Indonesia terhadap minyak olahan produksi Singapura tersebut berpengaruh bagi Indonesia baik di bidang ekonomi maupun ketahanan nasional.
KATA KUNCI : Ketergantungan terhadap minyak Bumi
Indonesia harus segera keluar dari ketergantungan terhadap BBM, mengingat minyak bumi adalah sumber energi tidak terbarukan dan bersifat depletion. Ketergantungan kepada minyak bumi tanpa pengembangan energi subtitusi akan berdampak pada melemahnya ketahanan energi (energy supply security), dan berisiko terhadap kedaulatan Negara Indonesia. Pemerintah sendiri telah mencanangkan target bauran energi tahun 2025 di mana batubara menjadi salah satu sumber energi primer utama pengganti BBM. Akan tetapi kebijakan pemerintah tampaknya belum mendukung visi bauran energi ini. Sebagai contoh, sebesar 672 juta BOE (Barrel of Oil Eqivalent) atau hampir 70% dari produksi batubara nasional diperuntukkan untuk ekspor.
Meskipun Indonesia termasuk negara penghasil energi, namun juga  merupakan salah satu cikal bakal negara konsumen energi terbesar dunia. Saat ini, bahan bakar fosil berkontribusi sebesar 94% terhadap bauran energi nasional, yang terdiri atas 47% berbasis minyak bumi, 21% gas bumi, dan 26% batubara.
Berdasarkan data IMF, sampai dengan tahun 2035, dunia masih bergantung pada bahan bakar fosil. Banyak event-event geopolitik memperlihatkan bahwa ketahanan energi menjadi isu utama di masa depan. Minyak bumi mendominasi bauran energi primer dunia sampai tahun 2050, ujarnya.
Salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi dan untuk meningkatkan ketahanan energi nasional, adalah dengan pemanfaatan sumber energi alternatif terbarukan yang ramah lingkungan. Energi terbarukan  didefinisikan sebagai energi yang dapat diperoleh ulang (terbarukan). Sumber energi terbarukan merupakan bahan yang  dapat menghasilkan  energi  dan  bahan  tersebut  dapat  diperbaharui  secara terus  menerus sehingga keberadaannya di alam ini tidak akan habis. Selain itu sumber energi terbarukan adalah sumber energi ramah lingkungan yang tidak mencemari lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim dan pemanasan global seperti pada sumber energi tradisional  lain.
DAFTAR PUSTAKA :







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.