Proyek 02
Polimer adalah molekul rantai panjang yang dibentuk oleh gabunganmonomer secara kimiawi melalui prosesnya yang disebut polimerisasi.Panjang rantai polimer menentukan tingkatan polimerisasi. Polimer yangterbentuk dari dua atau lebih monomer disebut kopolimer. Kopolimerterkadang ditambahkan dalam struktur rantai untuk memperbaiki sifat polimer(Karmakar, 1999). Suatu polimer akan terbentuk bila ratusan sampai ribuanunit molekul kecil yang disebut monomer saling berikatan dalam suatu rantai (Powel, 2003).
Polimer adalah molekul rantai panjang yang dibentuk oleh gabunganmonomer secara kimiawi melalui prosesnya yang disebut polimerisasi.Panjang rantai polimer menentukan tingkatan polimerisasi. Polimer yangterbentuk dari dua atau lebih monomer disebut kopolimer. Kopolimerterkadang ditambahkan dalam struktur rantai untuk memperbaiki sifat polimer(Karmakar, 1999). Suatu polimer akan terbentuk bila ratusan sampai ribuanunit molekul kecil yang disebut monomer saling berikatan dalam suatu rantai (Powel, 2003).
Plastik merupakan
bahan polimer kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan manusia.Hampir setiap
produk menggunakan plastik baik sebagai kemasan atau bahan dasar karena plastik
mempunyai keunggulan seperti ringan,kuat,transparan tahan air serta harganya
relatif murah dan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat.
Polietilena
(PE) adalah salah satu jenis plastik yang paling banyak dipakai dalam kehidupan
sehari-hari.Seperti kantong plastik yang terbuat dari jenis low
density polyethylene (LDPE).LDPE merupakan salah satu jenis plastik
sintetik yang bersifat non-biodegradable atau tidak dapat terdegradasi oleh
mikroorganisme,sehingga menyebabkan masalah lingkungan.Limbah plastik biasanya
ditangani dengan penimbunan dan pembakaran.Akibatnya plastik yang tertimbun
dalam tanah akan mempengaruhi kwalitas air tanah serta dapat memusnahkan
kandungan humus yang memyebabkan tanah menjadi tidak subur.Plastik yang dibakar
akan menghasilkan gas CO2 yang dapat menimbulkan pemanasan global. plastik yang
sudah menjadi sampah akan berdampak negatif terhadap lingkungan karena tidak
dapat terurai dengan cepat dan dapat menurunkan kesuburan tanah. Sampah plastik
yang dibuang sembarangan juga dapat menyumbat saluran drainase, selokan dan
sungai sehingga bisa menyebabkan banjir. Sampah plastik yang dibakar bisa
mengeluarkan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Penanganan sampah
plastik yang populer selama ini adalah dengan 3R ( Reuse, Reduce, Recycle).
Reuse adalah memakai berulang kali barang-barang yang terbuat dari plastik.
Reduce adalah mengurangi pembelian atau penggunaan barang-barang yang terbuat
dari plastik, terutama barang-barang yang sekali pakai. Recycle adalah mendaur
ulang barang-barang yang terbuat dari plastik. Daur ulang dilakukan dengan
mengolah kembali barang-barang yang dianggap sudah tidak mempunyai nilai ekonomis
lagi melalui proses fisik maupun kimiawi atau kedua-duanya sehingga diperoleh
produk yang dapat dimanfaatkan atau diperjualbelikan lagi.
Polimer
digolongkan menjadi dua macam, yaitu polimer alam (seperti pati, selulosa, dan
sutra) dan polimer sintetik (seperti polimer vinil). Plastik yang kita kenal
sehari-hari sering dipertukarkan dengan polimer sintetik. Ini dikarenakan sifat
plastik yang mudah dibentuk (bahasa latin; plasticus = mudah dibentuk)
dikaitkan dengan polimer sintetik yang dapat dilelehkan dan diubah menjadi
bermacam-macam bentuk.
JENIS-JENIS PLASTIK
Menurut syarief
et al (1988),berdasarkan ketahanan plastik terhadap perubahan suhu,maka plastik
dibagi menjadi dua;
1,
Thermoplastic
Jenis plastik
ini meleleh pada suhu tertentu,melekat mengikuti perubahan suhu,bersifat
reversible(dapat kembali kebentuk semula atau mengeras bila di dinginkan)
contoh polietilena.
2,Thermoset
atau thermodursisabel
Jenis plastik
ini tidak dapat mengikuti perubahan suhu.Sehingga bila pengerasan telah terjadi
maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali.Pemanasan dengan suhu tinggi tidak
akan melunakkan jenis plastik ini melainkan akan membentuk arang dan
terurai.Karena sifat yang demikian maka bahan ini banyak digunakan sebagai
tutup ketel.
Kesimpulan:kurangi
penggunaan kantong plastik dikarenakan proses peleburan yang sangat lama.
Sumber;
Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil (2017). Kimia, Industri dan
Teknologi Hijau. Penerbit Pantona Media. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.