MENGENAL KATALIS
Reaksi-reaksi yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup bekerja secara optimal pada suhu 30 derajat celcius atau “suhu ruang”, misalnya pada suhu tubuh tumbuhan.
Sedangkan di dalam tubuh hewan homoitermis berlangsung pada suhu 37 derjat celcius. Pada suhu tersebut proses oksidasi akan berjalan lambat. Agar reaksi-reaksi berjalan lebih cepat diperlukan katalisator.
Substansi atau zat yang bukan reaktan dan juga bukan produk, tetapi dapat dan bahkan sangat mempengaruhi kecepatan reaksinya. Substansi inilah yang dinamakan katalis (atau katalisator). Berzellius pada tahun 1835 merupakan orang (ilmuwan) yang pertama kali menggunakan istilah “katalis”.
Isi
1. Pengertian katalis:
Katalis merupakan suatu zat atau substansi yang dapat mempercepat reaksi (dan mengarahkan atau mengendalikannya), tanpa terkonsumsi oleh reaksi, namun bukannya tanpa bereaksi. Katalis bersifat mempengaruhi kecepatan reaksi, tanpa mengalami perubahan secara kimiawi pada akhir reaksi. Peristiwa / fenomena / proses yang dilakukan oleh katalis ini disebut katalisis.
Istilah negative catalyst (atau inhibitor) merujuk kepada zat yang berperan menghambat atau memperlambat berlangsungnya reaksi.
2. Sifat - sifat katalis
- Katalis tidak mengalami perubahan yang kekal saat reaksi,
namun mungkin saja terlibat pada mekanisme reaksi
- Katalis mempercepat laju reaksi, tetapi tidak merubah jenis
dan jumlah hasil reaksi
- Katalis menurunkan energy aktifasi reaksi, namun tidak
merubah perubahan entalpi reaksi
- Katalis merubah mekanisme reaksi dengan menyediakan tahapan
reaksi yang mempunyai energi aktivasi lebih rendah
- Katalis mempunyai aksi spesifik, artinya hanya dapat
mengkatalis satu reaksi tertentu
- Katalis hanya diperlukan dalam jumlah terbatas
- Katalis dapat diracuni oleh zat tertentu, sehingga menjadi
tidak aktif sebagai katalis lagi
3. Jenis-jenis katalis
Berdasarkan wujudnya, katalis dapat dibedakan menjadi katalis homogen dan katalis heterogen (James E. Brady, 1990).
3.1. Katalis Homogen
Katalis homogen adalah katalis yang dapat bercampur secara homogen dengan zat pereaksinya karena mempunyai wujud yang sama.
Contoh Katalis Homogen :
a. Katalis dan pereaksi berwujud gas.
b. Katalis dan pereaksi berwujud cair.
3.2. Katalis Heterogen
Katalis heterogen adalah katalis yang tidak dapat bercampur secara homogen dengan pereaksinya karena wujudnya berbeda.
Contoh Katalis Heterogen : Katalis dengan wujud padat, sedang pereaksi berwujud gas.
3.3. Autokatalis
Autokatalis adalah zat hasil reaksi yang bertindak sebagai katalis.
Contoh Autokatalis : CH3COOH yang dihasilkan dari reaksi metil asetat dengan air merupakan autokatalis reaksi tersebut. Dengan terbentuknya CH3COOH, reaksi menjadi bertambah cepat.
3.4. Biokatalis
Biokatalis adalah katalis yang bekerja pada proses metabolisme, yaitu enzim.
Contoh Biokatalis : Enzim hidrolase mempercepat pemecahan bahan makanan melalui reaksi hidrolisis.
3.5. Inhibitor
Inhibitor adalah zat atau senyawa yang kerjanya memperlambat reaksi atau menghentikan reaksi.
Contoh Inhibitor :
I2 atau CO bersifat inhibitor bagi reaksi:
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l)
3.6. Racun KatalisRacun katalis adalah inhibitor yang dalam jumlah sangat sedikit dapat mengurangi atau menghambat kerja katalis.
Contoh Racun Katalis :
CO2, CS2, atau H2S merupakan racun katalis pada reaksi :
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l)
Daftar Pustaka
https://ardra.biz/sain-teknologi/ilmu-kimia/katalis-reaksi-kimia-fungsi-sifat-jenis/ (diakses 9 Agustus 2018 pkl 20.56)
http://majalah1000guru.net/2011/09/berkencan-dengan-katalis/ (diakses 4 Agustus 2018 pkl 11.30)
http://www.gurupendidikan.co.id/katalis-katalisator-pengertian-fungsi-contoh-serta-sifat-enzim-sebagai-biokatalisator/ (diakses 4 Agustus 2018 pkl 11.30)
http://www.nafiun.com/2013/06/pengertian-dan-fungsi-katalis-jenis-jenis-contoh.html?m=1 (diakses 4 Agustus 2018 pkl 11.30)
Purnami, Wardana, ING, Veronika. 2015. Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 51-59.
Utami, B. A. Nugroho C. Saputro, L. Mahardiani, S. Yamtinah, dan B. Mulyani. 2009. Kimia 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI, Program Ilmu Alam. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 274.
Oleh : @H23-DEANDRA @ProyekH01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.