ABSTRAK
Degradasi
lingkungan dapat diartikan sebagai penurunan kualitas lingkungan yang
diakibatkan oleh kegiatan pembangunan yang dicirikan oleh tidak berfungsinya
secara baik komponen-komponen lingkungan sebagaimana mestinya. Degradasi
lingkungan pada dasarnya disebabkan oleh adanya intervensi atau campur tangan
manusia yang berlebihan terhadap keberadaan lingkungan secara alamiah.
Degradasi
lingkungan dapat terjadi akibat pemanfaatan lahan dan masuknya bahan-bahan
pencemar berbentuk padat dan cair ke lingkungan yang mana bahan-bahan ini bukan
merupakan bagian dari komponen lingkungan asli. Degradasi lingkungan dapat pula
terjadi akibat proses eksploitasi terhadap lahan dan tanah, seperti yang
terjadi pada proses penambangan timah, emas, batu bara, dan lain sebagainya.
Secara alami tanah hanya akan mengalami pencemaran apabila terjadi erosi, namun
pencemaran alami ini selalu diimbangi oleh proses pelapukan produk alami dan
pembentukan tanah yang baru.
ISI
Degradasi atau penurunan kualitas
lingkungan hidup merugikan kehidupan manusia. Degradasi lingkungan hidup
disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu alam dan manusia. Faktor alam yang
menyebabkan degradasi lingkungan tidak dapat diprediksi dan dihindarkan oleh
manusia sepenuhnya. Faktor alam ini misalnya gempa bumi, gunung meletus,
tsunami, angin topan, wabah penyakit, kekeringan, dan kebakaran. Sedang faktor
manusia yang menyebabkan degradasi lingkungan sepenuhnya tergantung usaha
manusia dalam mengendalikan kegiatannya, termasuk dalam mengelola lingkungan
hidup.
Secara
umum, degradasi lingkungan ini mengakibatkan banyak kerugian seperti kerusakan
fisik, korban jiwa, timbulnya penyakit, perubahan iklim, dan kelaparan.
Degradasi
Lingkungan yang disebabkan oleh:
1.
Degradasi
Lingkungan Hidup Akibat Tanah Longsor
Tanah
longsor merupakan pergerakan massa tanah dan bebatuan ke daerah bawah yang
disebabkan oleh peningkatan kandungan air dalam tanah, hilangnya perekat agregat
tanah, pertambahan beban tanah, erosi air, daya gravitasi dan perubahan
kemiringan lereng oleh kegiatan manusia.
·
Kerusakan Fisik
·
Korban Jiwa
2.
Degradasi
Lingkungan Hidup Akibat Banjir
Fenomena
banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, luapan air sungai, dan pasang
naik air laut. Sering kali kejadian banjir dipengaruhi oleh kegiatan manusia
seperti penggundulan hutan, pembangunan permukiman dan gedung, serta pembuangan
sampah di saluran-saluran air.
·
Kerusakan Fisik
·
Korban Jiwa dan Penyakit
·
Persediaan Air Bersih
·
Persediaan Pangan
3.
Degradasi Lingkungan Hidup Akibat Pencemaran Lingkungan
Fenomena
pencemaran lingkungan menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan kualitas
lingkungan hidup sehingga lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya. Pencemaran lingkungan terjadi karena masuknya zat, energi,
organisme, dan komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia.
Beberapa jenis pencemaran dan penyebabnya sebagai berikut.
·
Pencemaran Udara
Zat
pencemar atau polutan penyebab pencemaran udara antara lain sulfur dioksida
(SO2), nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), dan timbal (Pb) yang
berasal dari industri dan alat transportasi kendaraan bermotor.
·
Pencemaran Laut
Pencemaran laut disebabkan
oleh zat pencemar antara lain tumpahan minyak, limbah cair industri, sampah
rumah tangga, sampah laut, dan zat radioaktif yang tercecer di laut.
·
Pencemaran Air Tawar
Pencemaran
air tawar disebabkan oleh zat pencemar antara lain limbah manusia dan rumah
tangga, limbah cair industri, pestisida, pupuk kimia, serta sedimen hasil
erosi.
·
Pemanasan Global
Pemanasan
global disebabkan oleh zat pencemar antara lain karbon dioksida (CO2) dari
hasil pembakaran bahan bakar fosil dan kebakaran hutan, serta gas metana (CH4)
dari kotoran ternak
·
Penipisan Ozon
Penipisan
lapisan ozon disebabkan oleh zat pencemar antara lain Klorofluorokarbon/KFK
(Chlorofluorocarbon/CFC). Gas ini akan menipiskan lapisan ozon bila lepas ke
atmosfer. Penipisan ozon mengakibatkan sinar ultraviolet dari matahari mudah
mengenai permukaan Bumi.
4.
Degradasi
Lingkungan Hidup Akibat Penggundulan Hutan
Fenomena
penggundulan hutan (deforestation) makin marak terjadi di Indonesia beberapa
tahun terakhir. Diperkirakan hutan seluas 1,6 juta hektar hilang atau menjadi
gundul setiap tahun di negara kita. Keadaan ini tentu memengaruhi fungsi hutan
hujan tropis sebagai ”payung raksasa” dan daerah resapan air. Terjadinya penggundulan
hutan didorong oleh peningkatan kegiatan pembalakan, perluasan lahan pertanian,
pembukaan lahan baru, dan pengumpulan kayu bakar. Penggundulan hutan telah
mengancam kelestarian lingkungan hutan. Menyebabkan hasil hutan baik primer dan
sekunder hilang seperti tanaman kayu, obat-obatan, dan buahbuahan, serta
berbagai jenis hewan. Penggundulan hutan dapat menyebabkan bencana banjir,
erosi tanah, kekeringan, pencemaran lingkungan dan paling fatal adalah bencana
kelaparan dalam jangka panjang.
5. Degradasi
Lingkungan Hidup Akibat Penggersangan Lahan (Desertification)
Lahan
gersang menyebabkan penurunan produktivitas lahan, jenis hewan, dan jenis
tumbuhan yang hidup di dalamnya. Lahan gersang dapat terjadi karena kondisi
iklim yang tidak kondusif, misalnya curah hujan rendah dan temperatur udara
tinggi. Penggersangan lahan (desertification) dapat juga disebabkan oleh
pemanfaatan lahan yang buruk seperti penanaman yang kontinu sepanjang tahun,
penanaman dengan jarak tanam yang rapat, serta irigasi yang buruk. Kerugian
akibat penggersangan lahan adalah produktivitas yang menurun, kekeringan, dan
ancaman kelaparan.
6. Degradasi
Lingkungan Hidup Akibat Kecelakaan Industri dan Kimia
Fenomena
bencana yang ditimbulkan oleh kecelakaan industri dan kimia dapat berupa
ledakan pabrik atau fasilitas penyimpanan zat kimia, kecelakaan pada saat
pengiriman bahan kimia, kontaminasi makanan/minuman oleh bahan kimia,
kecerobohan pengolahan limbah beracun, serta kegagalan sistem teknologi dan
rancangan keamanan pabrik. Bencana yang disebabkan kecelakaan industri dan
kimia pernah terjadi di Chernobyl, Ukraina, Eropa. Bencana ini berupa
meledaknya pembangkit listrik tenaga nuklir dan menjadi kecelakaan nuklir
terburuk sepanjang sejarah umat manusia. Pasokan pangan ke seluruh Eropa
terkontaminasi awan radiasi yang bertiup sampai Eropa Barat, seperti Inggris.
Kecelakaan industri dan kimia dapat mengakibatkan kerugian berupa kerusakan
fisik bangunan dan infrastruktur, luka dan kematian, dan yang paling penting
adalah pencemaran lingkungan. Kecelakaan kimia akibat ledakan nuklir sangat
membahayakan karena dampaknya mencakup daerah yang luas dan berkepanjangan.
Daerah yang mengalami kecelakaan nuklir tidak dapat dihuni manusia untuk
beberapa lama. Sistem lingkungan menjadi rusak, bahkan sampai skala global
(Degradasi Lingkungan Hidup di Jakarta, 2015).
DAFTAR PUSTAKA
Triwidiastuti, Sri
Enny. Model Degradasi Kualitas Lingkungan Hidup di Perkotaan pada Waktu
Tertentu. “http://repository.ut.ac.id/7085/1/UTFMIPA2016-01-sri.pdf” (Diakses
Jam 17.00 tanggal 28 Agustus 2018)
Anonim. Degradasi
Lingkungan Hidup. “http://www.materisma.com/2015/02/degradasi-lingkungan-hidup.html”
(Diakses Jam 17.01 tanggal 28 Agustus 2018)
Setiawan, Agna.
Degradasi Lingkungan. “https://agnazgeograph.wordpress.com/2013/04/29/degradasi-lingkungan/”
(Diakses Jam 17.05 tanggal 28 Agustus 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.