Oleh: Moh. Nurul Huda (@H06-HUDA)
Bahan penyedap atau flavoring adalah zat atau komponen yang dapat memberikan rasa dan aroma tertentu pada bahan makanan sehingga sering ditambahka pada bahan maknan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan R.I. No.722/Menkes/Per/IX/88 tentang bahan tambahan pangan, penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa didefinisikan sebagai bahan tambahan pangan yang dapat memberikan, menambah, atau mempertegas rasa dan aroma. Bahan penyedap ada yang berasal dari bahan alami seperti bumbu, herba, adaun minyak esensial ,ekstrak tanaman atau hewan dan oleorisin. Selain itu juga terdapat bahan penyedap sintetis yang merupakan komponen atau zat yang dibuat menyerupai flavor penyedap alami. Misal untuk mendapatkan aroma kopi yang senyawa aromatisnya adalah alfa furfural merkaptan disusun formula dari alfa furfural merkaptan (10%), etil vanilin (3%) dan pelarut (87%). Contoh lain adalah aroma bawang putih dapat dihaslan oleh dialil trisulfida.
Jenis Bahan Penyedap
Bahan penyedap atau flavoring adalah zat atau komponen yang dapat memberikan rasa dan aroma tertentu pada bahan makanan sehingga sering ditambahka pada bahan maknan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan R.I. No.722/Menkes/Per/IX/88 tentang bahan tambahan pangan, penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa didefinisikan sebagai bahan tambahan pangan yang dapat memberikan, menambah, atau mempertegas rasa dan aroma. Bahan penyedap ada yang berasal dari bahan alami seperti bumbu, herba, adaun minyak esensial ,ekstrak tanaman atau hewan dan oleorisin. Selain itu juga terdapat bahan penyedap sintetis yang merupakan komponen atau zat yang dibuat menyerupai flavor penyedap alami. Misal untuk mendapatkan aroma kopi yang senyawa aromatisnya adalah alfa furfural merkaptan disusun formula dari alfa furfural merkaptan (10%), etil vanilin (3%) dan pelarut (87%). Contoh lain adalah aroma bawang putih dapat dihaslan oleh dialil trisulfida.
Jenis Bahan Penyedap
1. Penyedap Alami
- Bumbu, Herbal, dan Daun
Bahan penyedap
alami yang sering digunakan untuk menimbulkan rasa gurih pada makanan antara
lain santan kelapa, susu sapi, dan kacang-kacngan. Selain itu, bahan penyedap
lainnya juga bisa menggunakan bumbu masakan antaa lain ketumbar, acabai, kayu
manis, dan pala. Tujuan penambahan untuk meningkatkan cita rasa makanan,
mengembalikan cita rasa makanan yang mungkin hilang saat pemrosesan dan memberi
cita rasa tertentu pada makanan.
- Minyak Essensial dan Turunannya
- Oleorisin
- Isolat penyedap
- Penyedap dari Sari Buah
2. Penyedap Sintetis
Penyedap
sintetis (penyedap artifisial) adalah komponen atau zat yang dibuat menyerupai
penyedap alami. Penyedap jenis ini dibuat dari bahan – bahan penyedap aroma
baik gabungan dengan bahan alami maupun dari bahan itu sendiri. Komponen aroma
yang dipergunakan untuk penyedap sintetis dapat digolongkan menjadi empat yaitu:
- Komponen yang secara alami terdapat dalam tanaman seperti minyak cengkih, minyak kayu manis, dan minyak jeruk.
- Zat yang diisolasi dari bahan penyedap alami seperti benzaldehid dari minyak pahit almond, sinamat aldehid dari minyak cassia.
- Zat yang dibuat secara sintetis.
- Zat-zat sintetis yang terdapat secara alami, misal allyl kaproat dan etil fenil glisidat.
Beberapa senyawa sintetis tidak adapat
menimbulkan aroma tetapi dapat menimbulkan rasa enak (aroma potentiator,aroma
enhancer,aroma intensifier). Flavor
potentiator adalah bahan yang dapat meningkatkan rasa enak atau dapat
menekan rasa yang kurang enak dari suatu bahan pangan. Sebagai contoh
penambahan senyawa L-asam glutamat pada daging tau masakan akan menimbulkan
cita rasa yang lain dari cita rasa asam amino tersebut. Penggunaan dari asam
glutamat hanya efektif pada daging, sup, masakan dari ikan, ayam dan lain-lain.
Akan tetapi tidak efektif untuk penyedap buah,sari buah tau pangan berbumbu
manis.
Penyedap
dapat disusun oleh bahan alami maupun sintetis. Pada dasarnya , bagian penyedap
disusun oleh tiga bagian komponen flavor,
yaitu bagian flavor yang khas, bagian
pendukung atau penguat flavor dan
bagian pencampur. Peranan gabungan dari ketiga komponen tersebut adalah:
- Sebagai penyedap pangan, seperti buah, daging, bumbu, baik dari bahan alami maupun sintetis.
- Mempertahankan flavor.
- Memperkuat aseptabilitas produk.
- Sifat kelarutan dalam air,bahan pencampur harus bersifat mudah larut dalam air, seperti etanol,propilen glikol dan polisorbat 80.
- Sifat kelarutan dalam minyak, beberapa bahan pencampur brsifat larut dalam minyak, seperti lemak, lemak nabati, adan benzil alkohol.
- Bersifat sebagai pelapis seperti gula, garam, dan gum nabati.
- Mudah dipergunakan dan muda tercampur dengan komponen flavornya.
- Harga ekonomis, karena dipergunakan dalam jumlah yang lebih besar daripada komponen flavornya.
- Tahan terhadap penyimpanan
- Dapat berperan ganda, misalnya dapat dimanfaatkan sebagai pewarna atau pengawet.
Merupakan flavor yang memiliki aroma khas, dapat berupa minyak essensial, ekstrak bahan nabati, bahan kimiawi organik, dan kmbinasi dari bahan-bahan tersebut. Contoh minyak teggette menghasilkan aroma apel dan 3-metil butil asetat menghasilkan aroma pisang.
Komponen Pendukung Flavor
Merupakan komponen yang dapat membantu pembetukan flavor. Setiap bahan penyedap memmerlukan komponen ini untuk pembentukan flavor yang khas esesnsial, ekstrak bahan nabati, bahan kimiawi aromatik dan komabinasi beberapa komponen alami dan sintetis. Contoh asetaldehid dalam flavor jeruk membantu menciptakan flavor yang menyerupai flavor alami buah dan bersifat mudah berair.
Merupakan komponen yang dapat membantu pembetukan flavor. Setiap bahan penyedap memmerlukan komponen ini untuk pembentukan flavor yang khas esesnsial, ekstrak bahan nabati, bahan kimiawi aromatik dan komabinasi beberapa komponen alami dan sintetis. Contoh asetaldehid dalam flavor jeruk membantu menciptakan flavor yang menyerupai flavor alami buah dan bersifat mudah berair.
Komponen Pembeda Flavor
Yang tergolong dalam komponen ini adalah suatu bahan atau campuran bahan yang dapat memberikan kesan flavor yang khas. Apabia ditambahkan ke dalam komponen flavor dapat memberikan kesan individualitas, imajinasidan perbedaan suatu flavor. Contoh vanillan dan oksazon dalam flavor papermint
Yang tergolong dalam komponen ini adalah suatu bahan atau campuran bahan yang dapat memberikan kesan flavor yang khas. Apabia ditambahkan ke dalam komponen flavor dapat memberikan kesan individualitas, imajinasidan perbedaan suatu flavor. Contoh vanillan dan oksazon dalam flavor papermint
Pengikat Flavor
Sifat pengikat flavor terjadi secara fisika selama pross pengolahan. Apabila suatu bahn pangan dilakukan pendidihan pada suhu tinggi ntuk mengurangi jumlah air bahan, yang dapat menyebabkan komponen flavor bersifat kurang stabil terhadap panas. Contoh etil oleat dalam flavor butter selain sebagai pendukung flavor juga sebagai diluent.
Sifat pengikat flavor terjadi secara fisika selama pross pengolahan. Apabila suatu bahn pangan dilakukan pendidihan pada suhu tinggi ntuk mengurangi jumlah air bahan, yang dapat menyebabkan komponen flavor bersifat kurang stabil terhadap panas. Contoh etil oleat dalam flavor butter selain sebagai pendukung flavor juga sebagai diluent.
Daftar Pustaka
- Cahyadi, wisnu. 2006. Analisis Dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Jakarta : bumi Aksara.
- Tranggono, dkk. 1990. Bahan Tambahan Makanan Food Additives. Yogyakarta: UGM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.