Abstrak
Fenomena hujan asam memiliki berbagai keterkaitan dengan
Kimia Kontekstual. Menurut ELC (2008), hujan secara alami bersifat asam (pH
hujan normal 5,6) karena hujan merupakan hasil dari reaksi uap air, karbon
dioksida, dan nitrogen di atmosfer. Tingkat keasaman air hujan dapat meningkat secara
drastis karena masuknya sulfur dioksida dan nitrogen oksida ke atmosfer,
sehingga terjadilah hujan asam.
Isi
Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari
gunung berapi dan proses biologis serta biokimia di tanah, rawa, dan laut.
Tetapi hujan asam kebanyakan disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri,
pembangkit tenaga listrik dan kendaraan bermotor yang menghasilkan gas sulfur
dioksida dan nitrogen oksida (Lapan, 2015). Berbagai kasus pencemaran udara
erat kaitannya dengan terjadinya hujan asam, terutama di kota-kota besar.
Karakteristik Hujan Asam
Seperti jenis hujan lainnya, hujan asam ini juga mempunyai karakteristik
khusus yang akan menjadi ciri khasnya dan membedakannya dengan jenis hujan yang
lainnya. Karakteristik atau ciri- ciri yang dimiliki oleh hujan asam ini hanya
dapat kita temukan di hujan asam saja dan tidak di hujan yang lainnya. Beberapa
ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh hujan asam ini antara lain adalah
sebagai berikut:
· - Memiliki pH dibawah kadar normal, yakni dibawah 5,7
· - Terjadi karena adanya peningkatan kadar asam nitrat dan sulfat yang ada di
dalam polusi udara.
· - Awal terjadinya karena disebabkan oleh peningkatan emisi sulfur dioksida
dan nitrogen oksida yang ada di atmosfer
· - Meningkatkan seseorang terserang gangguan jantung dan juga paru- paru
· - Membuat kulit menjadi gatal- gatal dan memerah
· - Beresiko menyebabkan pusing bagi orang yang memiliki kekabalan tubuh yang
rendah
Itulah beberapa ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh hujan asam.
Karakteristik yang disebutkan di atas hanyalah sedikit karena merupakan
karakteristik yang dimiliki oleh hujan asam semata dan tidak dimiliki oleh
hujan lain. Sedangkan karaktersitik yang lainnya, yakni yang meliputi warna dan
juga rasa, hujan asam ini tidak ada bedanya dengan hujan yang lainnya. Sehingga
kita akan mengetahui terjadinya hujan asam ini dari kandungan yang dimiliki
oleh hujan asam tersebut dan juga dampak yang mugkin ditimbulkan dari hujan
asam tersebut.
Penyebab Terjadinya Hujan Asam
Adapun penyebab dari hujan asam adalah sebagai
berikut :
· 1. Karbondioksida (CO₂) dan karbon monoksida (CO).
Karbondioksida dan karbon monoksida ini merupakan suatu gas hasil proses
pembakaran yang bertemu dengan uap air atau H₂O. kedua gas ini
apabila bertemu akan membentuk asam karbonat atau H2CO3 yang termasuk ke dalam
kategori asam lemah.
· 2. Hidrogen sulfida (H2S), sulfur oksida (SO2) yang
bertemu dengan uap air (H2O) akan membentuk asam sulfat (H2SO4)
yang meurapakan kategori asam kuat.
Itulah penyebab terjadinya hujan asam secara alami. Kemudian sebab-sebab
tersebut dapat ditimbulkan oleh karena adanya beragam aktivitas manusia maupun
fenomena alam. Beberapa aktivitas manusia dan juga fenomena alam yang dapat
menimbulkan terjadinya hujan asam diantaranya adalah pembakaran BBF, letusan gunung
berapi, kebakaran hutan, peleburan logam, aktivitas pabrik, dan pembangkit
listrik.
Selain fenomena alam maupun beragam aktivitas manusia yang dapat
menimbulkan hujan asam, kita juga perlu mengetahui tenang apa saja gas- gas
yang terlibat dalam proses terjadinya hujan asam ini. Beberapa gas yang
terlihat dalam proses terjadinya hujan asam ini antara lain adalah:
1. Karbondioksida atau CO₂. Karbondioksida ini merupakan suatu gas hasil proses pembakaran. Hal- hal
yang dapat menyebakan karbondioksida ini antara lain adalah pernafasan makhluk
hidup, hasil pembakaran, polusi kendaraan bermotor, dan lain sebagainya.
2. 2. Karbon monoksida atau
CO. Karbon monoksida ini juga merupakan satu gas yang diperoleh dari berbagai
proses pembakaran. Seperti halnya karbondioksida, karbon monoksida ini juga
dapat diproduksi melalui beberapa aktivitas sebagai berikut: pernafasan makhluk
hidup, hasil pembakaran, polusi kendaraan bermotor, dan lain sebagainya.
3. Uap air atau H2O.
uap air juga merupakan elemen yang berperan dalam proses terjadinya hujan asam.
Uap air ini dapat disebabkan karena adanya penguapan dari sumber- sumber air
yang ada di Bumi ketika sedang dipanasi oleh sinar matahari.
4.
4. Hidrogen sulfida atau
H2S. Yakni suatu gas yang dapat timbul karena adanya pembakaran atau
pemanasan belerang.
5.
5. Sulfur dioksida, yakni
gas yang dapat timbul karena adanya pembakaran belerang pula, seperti halnya
hidrogen sulfida.
Itulah beberapa gas yang terlibat dalam pembuatan atau terjadinya hujan
asam. Hujan asam ini terjadi setelah beberapa gas tersebut akan menghasilkan
hujan asam ketika sudah bertemu antara uap air, sebagai contoh karbondioksida
dan karbondioksida dengan uap air, serta hidrogen sulfida dan sulfur
dioksida dengan uap air.
Dampak Negatif Hujan Asam
Sesuatu selain mempunyai manfaat, terkadang juga mempunyai dampak atau
kerugian. Hal ini seperti hukum alam, ada sisi positif dan ada sisi negatif.
Demikian halnya dengan hujan asam ini. Sisi positif yang dimiliki oleh hujan
asam adalah manfaatnya, dan sisi negatif adalah dampaknya. Seperti yang kita
ketahui bersama dan dijelaskan di bagian awal bahwasannya hujan asam ini bisa
membawa dampak yang bermacam- macam. Dampak- dampak tersebut apabila kita
perhatikan banyak yang bersifat negatif. Agar mengetahui secara lebih lengkap
dan lebih jelas mengenai dampak negatif dari hujan asam, berikut ini adalah
dampak negatif daru hujan asam tersebut:
1. Menyebabkan jumlah ikan yang ada dilaut
mengalami penurunan
Hujan asam mempunyai sifat yang berbeda dengan jenis hujan pada umumnya.
Meskipun dari segi warna dan juga rasa hujan ini seolah tidak bebeda dengan
hujan yang lainnya, namun hujan ini mempunyai kandungan pH yang tidak sama
dengan jenis hujan yang lainnya. Kandungan dari hujan asam ini akan menyebabkan
jumlah ikan yang ada di laut menjadi berkurang. Pengurangan jumlah ikan ini
karena ikan- ikan tersebut mati oleh kandungan yang terdapat pada hujan asam
ini. Tidak hanya ikan saja, bahkan binatang perairan yang lainnya juga bisa
terkena dampak dari hujan asam ini. Binatang- binatang perairan ini mudah untuk
mati dengan cepat karena tidak terbiasa dengan kandungan asam yang dimiliki air
hujan tersebut.
2. Merusak lapisan lilin yang ada di daun
tumbuhan
3. Hilangnya beragam nutrisi yang dimiliki oleh
tumbuhan
4. Pertumbuhan akar tanaman menjadi lambat
5. Menyebabkan manusia mudah terkena beragam
penyaki, dan penyakit kulit
6. Membuat besi menjadi mudah berkarat
Itulah beberapa dampak negatif dari hujan asam yang dapat kita peroleh.
Apabila dilihat dari jensi dampaknya, maka hujan asam ini sangat membahayakan.
Oleh karena itulah kita sebagai manusai yang menghuni Bumi ini harusnya bisa
menjaga agar hujan asam ini tidak jatu atau tidak terjadi di Bumi karena sangat
berbahaya.
Cara Mencegah Terjadinya Hujan Asam
Setelah membandingkan dampak positif dan juga dampak negatif dari hujan
asam ini, ternyata dampak negatif jauh lebih banyak daripada dampak positifnya.
Oleh karena itulah lebih baik hujan asam ini jangan dibiarkan untuk turun di
wilayah negara kita. Hal ini akan menimbulkan banyak masalah. Ada beberapa cara
untuk mencegah terjadinya hujan asam ini. beberapa cara untuk mencegah
terjadinya hujan asam adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan bahan bakar yang mengandung belerang yang rendah
Bahan bakar yang mengandung kandungan belerang yang tinggi dapat
menyebabkan terjadinya hujan asam. Minyak bumi memiliki kandungan beleranh yang
tinggi. Maka dari itulah lebih baik penggunaan minyak tanah ini dikurangi dan
diganti dengan alternatif bahan bakar yang lain seperti gas alam. Selain
penggunaan gas alam, kita juga bisa mneggunakan nahan bakan non belerang yang
lainnya seperti methanol, etanol, dan hidrogen.
2. Mengaplikasikan
prinsip reuse, recycle, dan reduce
Upaya- upaya tersebut memanglah terlihat kecil, namun apabila dilakukan
secara rutin upaya- upaya tersebut dapat mengurangi terjadinya hujan asam,
sehingga kita lebih aman dan terbebas dari resiko terkena turunnya hujan asam
yang dapat menyebabkan berbagai bahaya.
https://ilmugeografi.com/fenomena-alam/hujan-asam
http://enviroair.blogspot.com/2013/02/fenomena-hujan-asam.html
Purwantu, Sudalma. 2012. Analisis Sifat Hujan Asam di Semarang. Semarang
Yatim, Erni M. 2007. Dampak dan Pengendalian Hujan Asam di Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.