Oleh:Muhamma Falik Muntafa
(@H15-FALIK)
ABSTRAK
Limbah merupakan buangan dari
suatu proses produksi yang tidak ada nilai ekonominya. Air limbah industri mengandung
parameter BOD, COD, TSS, minyak dan lemak. Limbah cair jika dibuang langsung ke
alam akan menimbulkan pencemaran lingkungan. Maka limbah perlu diolah terlebih
dahulu.
Proses pengolahan limbah cair ada
3 cara, yaitu dengan proses Biologi, Kimia atau Fisika.
dalam artikel ini kita
membahas pengoalah dengan proses biologi atau menggunkan bioteknologi.
Bioteknologi adalah ilmu yang mempelajari baketri, fungi, jamur, dan
mikroorganisme.Penerapan bioteknologi dalam pengolahan limbah cair terdapat
dalam proses aerasi dan UASB (. dalam aerasi menggunakan lumpur aktif prinsip
kerjanya adalah menguraikan bahan bahan yang terkandung dalam limbah dengan
mikroorganisme atau bakteri aerob.
PENDAHULUAN
Menurut Gintings, Perdana. Ir,
1992 dalam Endahwati dan Suprihatin, 2012. Limbah adalah buangan yang
kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki
lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Air limbah industri
mengandung parameter BOD, COD, TSS, minyak dan lemak. Apabila keseluruhan
parameter tersebut dibuang langsung ke badan penerima, maka akan mengakibatkan
pencemaran air. Oleh karena itu sebelum dibuang ke badan penerima air, terlebih
dahulu harus diolah sehingga dapat memenuhi standart air yang baik. Untuk
menurunkan kadar COD pada limbah industri dengan menggunakan proses
bioteknologi yaitu aerasi diharapkan dapat menghasilkan penurunan kadar COD
yang lebih baik. Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat
organik yang secara alamiah dapat diuraikan melalui proses mikroorganisme yang
ada dalam air limbah.
Salah satu teknologi pengolahan
air limbah melalui proses mikroorganisme adalah pengolahan secara aerobik
menggunakan metode biakan melekat. Proses biologis dengan attached culture
merupakan metode pengolahan limbah dengan bakteri yang dibiakkan pada suatu
media padat, sehingga bakteri tersebut melekat pada permukaan media. Teknik ini
bertujuan agar bakteri lebih tahan terhadap fluktuasi kondisi limbah dan tidak
mudah terbawa keluar dari kolam aerobik. Pada proses aerobik, suplai oksigen
memiliki peranan yang penting karena oksigen yang terlarut tersebut akan
digunakan oleh bakteri untuk melakukan aktivitasnya dalam proses degradasi
bahan organik. Penggunaan aerator untuk pengolahan limbah pada umumnya masih
memerlukan energi yang relatif besar dalam mempertahankan suplai oksigen bagi
bakteri. Oleh karena itu, mulai dikembangkan teknologi baru untuk aerasi dengan
motivasi penghematan energi dan peningkatan efisiensi pelarutan oksigen ke
dalam limbah cair.
PERMASALAHAN
Intensitas
penggunaan air yang terus meningkat dalam kehidupan dapat mempercepat proses
penurunan kualitas air secara keseluruhan di muka bumi. Melihat kondisi ini
maka perlu dilakukan tindakan untuk menjaga kelestarian ketersediaan air
bersih. Salah satu cara adalah melakukan pengolahan air limbah supaya tidak
mengotori air baku yang jumlahnya semakin terbatas dan harus mencukupi
kebutuhan populasi manusia yang jumlahnya makin meningkat. Dalam proses
pengolahan limbah, setelah pengolahan primer secara fisis dan kimiawi, masih
diperlukan pengolahan sekunder secara biologis untuk menyempurnakan kualitas
air olahan tersebut sesuai baku mutu yang diatur oleh Pemerintah.
PEMBAHASAN
1 Proses Pengolahan Limbah Cair
Proses pengolahan
limbah cair ada beberapa cara yaitu secara fisika,kimia dan biologi.
a. Pengolahan
secara Fisika : Yaitu pengolahan yang memanfaatkan gaya gravitasi,putaran,berat
jenis untuk mendapkan partikel yg lebih besar
b. Pengolahan
secara Kimia : Yaitu pengolahan yang memanfaatkan bahan- bahan kimia sebagai
pemicu atau pereaksi agar limbah bisa di olah. Untuk pengolahan secara kimia
bahan kimia yang di tambahkan tergantung oleh hasil buangan limbahnya.
c. Pengolahan
secara Biologi : Yaitu pengolahan yang memanfaatkan mahluk hidup (bakteri) sebagai
pengurai dari limbah dalam air. Bakteri berkembang dengan membelah diri.
- Secara Aerobik : Membutuhkan bantuan Oksigen
agar bakteri bisa terus hidup dan berkembang biak. Seperti : Nitrosococcus,
Nitrosomonas, Nitrobacter dan Hydrogenomonas.
- Secara Anaerobik : Bakteri
yang tidak menggunakan oksigen dalam proses berkembang biaknya. Seperti
: Streptococcus lactis, Escherichia coli, Salmonella thypose, Shigella dan Clostridium
tetani.
2 Bioteknologi dalam Pengolahan Air Limbah
a ) Proses Aerasi
Proses
Bioteknologi yang ada pada pengolahan limbah cair salah satunya adalah Aerasi.
Dalam aerasi air limbah akan di uraikan oleh bakteri aerob yang berbentuk
lumpur aktif penghilangan senyawa BOD organik. Bakteri hidup
berkembang biak dengan cara membelah diri dengan membutuhkan nutrisi Nitogen
dengan Phosphate. Ketika udara di hembuskan akan menambah Nitrogen karena di
udara terdapat 79 % Nitrogen dan Oksigen 21 %. Agar bakteri lebih mudah ketika
makan (diencerkan) maka di tambahi dengan APT (Air Permukaan
Tanah).
Salah satu proses aerasi yaitu dengan lumpur aktif Lumpur
aktif adalah lumpur yang kaya dengan bakteri aerob, yaitu bakteri yang dapat
menguraikan limbah organik dengan cara mengalami biodegradasi (oxygen-demanding
materials).
Bakteri aerob mengubah sampah organik dalam air menjadi biomasa
dari gas CO2, sementara nitrogen organik diubah menjadi ammonium dan
nitrat, fosforus organik diubah menjadi fosfat.
Biomassa hasil degradasi tetap berada dalam tangki aerasi hingga
bakteri melewati masa pertumbuhan cepatnya (long phase). Setelah
itu akan mengalami flokulasi membentuk padatan yang lebih mudah mengendap.Dari
tangki pengendapan, sebagian lumpur dibuang, sebagian lain disirkulasikan
kedalam tangki aerasi. Kombinasi antara bakteri dalam konsentrasi tinggi dan
lapar (dalam lumpur yang disirkulasi) dengan jumlah nutrient yang banyak (dalam
air kotor), memungkinkan penguraian dapat berlangsung dengan cepat.
Penguraian dengan metode lumpur aktif hanya memerlukan beberapa jam, jauh
lenih cepat dibandingkan dengan penguraian serupa yang terjadi secara alami
dalam selokan atau air sungai.
Oksigen yang dibutuhkan untuk reaksi
mikroorganisme diberikan dengan cara memasukkan udara ke dalam tangki
aerasi dengan blower.Aerasi ini juga berfungsi untuk mencampur limbah cair
dengan lumpur aktif, hingga terjadi kontak yang
intensif.Sesudah tangki aerasi, campuran limbah cair yang sudah diolah dan
lumpur aktif dimasukkan ke tangki sedimentasi di mana lumpur aktif diendapkan,
sedangkan supernatant dikeluarkan sebagai effluen dari proses.
Sebagian besar lumpur aktif yang diendapkan
di tangki sedimentasi tersebut dikembalikan ke tangki aerasi sebagai return
sludge supaya konsentrasi mikroorganisme dalam tangki aerasinya tetap sama dan
sisanya dikeluarkan sebagai excess sludge.
Berikut reaksi yang terjadi pada proses aerasi dengan lumpur
aktif
b ) UASB anaerobik (Up Flow Activated Sludge Blangket)
UASB adalah
sebuah Reaktor pengolahan air limbah secara biologi dengan menggunakan bakteri
anaerobik (tanpa Oksigen). Pada proses anaerobik dikenal ada 4 golongan
mikroba yang berfungsi men-degradasi bahan organik menjadi molekul yang lebih
sederhana seperti metan (CH4) dan karbon dioksida (CO2).
1) Kelompok Bakteri Hydrolitik
Golongan bakteri hidrolitik memiliki berbagai enzim hidrolitik ekstraseluler
yang disekresikan ke luar sel untuk memecah senyawa kompleks seperti
polisakarida, asam nukleat, dan lipid, menjadi molekul yang lebih kecil
sehingga dapat masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai sumber karbon dan
elekton donor. Contoh bakteri hidrolitik adalah bakteri genus Bacillus
sp
2) Kelompok Bakteri Asidogenik Fermentati
Bakteri acidogenik (pembentuk asam) seperti clostridium merubah
gula, asam amino, dan asam lemak menjadi asam-asam organik ( seperti asam
aselta, propional, formiat laktat, buliral atau seksinat), alcohol dan keton (
seperti etanol, methanol gliserol, aseton) CO2 dan H2O.
Asetat adalah produk utama dalam fermentasi karbohidrat
3) Kelompok Bakteri Asetogenik
Bakteri asetogenik
(bakteri yang memproduksi asetat dan H2) seperti syntrobacteri
walimi dan syntro phomonas walfei merubah asam lemak (asam propionate asam
butirat) dan alcohol menjadi asetat, hydrogen dan karbon dioksida.
Berikut reaksinya :
CH3 CH2 OH
+ H2O
CH3 COOH + 2H2O
etanol
asam asetat
CH3 CH2COOH
+ 2H2O
CH3 COOH
+CO22 + 3H2O
asam
propional
asam asetat
CH3CH2COOH + 2K2O
CH3COOH + CO2 +
3H2
asam
butirat
asam asetat
4) Kelompok
Bakteri Metanogen
Bakteri Metanogen dibagi
menjadi 2 kategori yaitu:
Bakteri
Metanogen hidrogenotopik merubah hydrogen 3H2 dan karbon dioksida CO2 menjadi
metan CH 4. Berikut reaksinya
:
CO2 +3H2
CH 4
+ 2H2O
Bakteri Metanogen yang menggunakan hydrogen
merubah asam asetat CH3 COOH menjadi metan CH 4
dan CO2.
CH3 COOH
CH 4 +
2H2O
Dari Proses di reaktor UASB
intinya adalah pemaksimalan berkurangnya COD,BOD dan TSS oleh bakteri.
KESIMPULAN
Dalam
pengolahan limbah cair perlu menggunakan bioteknologi untuk menguraikan zat
kimia yang terkandung didalam limbah. yaitu dengan cara diuraikan oleh
mikroorganisme atau bakteri aerob atau bakteri anaerob.
Daftar Pustaka
Arfah.2012.Mekanisme Pengoalah Limbah Dengan
Lumpur Aktif (Activated Sludge)
http://arfahthp.blogspot.com/2012/07/mekanisme-pengolahan-limbah-dengan.html
dilihat tanggal 06
Agustus 2018
Edahwati, Luluk dan Suprihatin.2012.Kombinasi
Proses Aerasi, Adsorpbsi, dan Filtrasi Pada
Pengolahan Air Limbah
Industri Perikanan. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.1 No.
Muntafa, Muhammad Falik.2015.Proses Produksi
Beserta Proses Pengolahan Limbah
Industri (WWTP)
di PT Papertech Indonesia Unit II.Laporan PKL. Tidak diterbitkan. SMTI Yogyakarta:Yogyakarta
Shalindry, Rochmadi, dan
Budhijanto.2015.Penguraian Limbah Organik secara Aerobik dengan
Aerasi Menggunakan
Microbubble Generator dalam Kolam dengan Imobilisasi Bakteri. Jurnal Rekayasa Proses Volume 9
No.2
Ryan, Syahputra.2015.Prinsip Air Kotor Dengan Menggunakan Lumpur
Aktif.
http://teensupdate.blogspot.com/2011/11/pengelolaan-limbah-dengan-lumpur-aktif.html
dilihat tanggal 06 Agustus
2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.