Oleh: Fitri Nurul Karimah
(@G15-Fitri)
Abstrak
Teknologi masa
kini menawarkan kemudahan, kenyamanan dan kecepatan bagi aktifitas manusia.
Namun tanpa disadari teknologi tersebut cenderung konsumtif terhadap penggunaan
energi fosil. Di sisi lainnya melonjaknya konsumsi energi fosil menyebabkan
menipisnya cadangan minyak, memicu pemanasan bumi, perubahan iklim global, dan
menimbulkan beragam bencana bagi kehidupan manusia. Maka dari itu dibutuhkan
teknologi yang bersifat ramah lingkungan, tidak mengakibatkan kerusakan pada
lingkungan sebagai tempat tinggal manusia. Dengan aplikasi di bidang pertanian
pengurangan pestisida, serta penggunaan energi terbarukan untuk bidang
industri. Implementasi teknologi hijau dalam kehidupan sehari-hari akan
berdampak baik bagi umur bumi ini untuk tetap terjaga kelestarian lingkungannya.
Keyword: teknologi
hijau, teknologi ramah lingkungan, kelestarian lingkungan
Isi
Menurut Karyono dalam Hidayat dan Kholil (2017), bahwa
teknologi masa kini menawarkan kemudahan, kenyamanan dan kecepatan bagi
aktifitas manusia. Namun tanpa disadari teknologi tersebut cenderung konsumtif
terhadap penggunaan energi fosil. Di sisi lainnya melonjaknya konsumsi energi
fosil menyebabkan menipisnya cadangan minyak, memicu pemanasan bumi, perubahan
iklim global, dan menimbulkan beragam bencana bagi kehidupan manusia.
Selanjutnya dijelaskan bahwa permasalahan lingkungan juga muncul akibat limbah
padat, cair dan gas yang dihasilkan dari penggunaan teknologi di sektor
industri, perumahan, bisnis, transportasi, dan sebagainya, yang seringkali
tidak mendapat penanganan sampai tuntas.
Maka dari itu dibutuhkan teknologi yang bersifat
ramah lingkungan. Menurut Kardono dalam Sani (2017), mengemukakan ramah
lingkungan artinya tidak mengakibatkan kerusakan pada lingkungan sebagai tempat
tinggal manusia. Teknologi yang bersifat ramah lingkungan biasa disebut
teknologi hijau. Menurut Asriningpuri dan Kurniawati (2015), Teknologi Hijau
adalah Teknologi yang mempertimbangkan penghematan dalam penggunaan sumberdaya
alam dan menjaga keberlangsungan ketersediaannya serta meminimalisasi dampak
negatif bahkan berusaha meningkatkan kualitas hidup manusia.
Contoh aplikasi dari teknologi hijau di bidang
pertanian yaitu penggunaan benih unggul, penggunaan pupuk bokashi sebanyak 6-10
ton/hektar, pengurangan pupuk kimia sebanyak 60-70% pada musim kemarau dan 30%
pada musim hujan, pengurangan pestisida sebanyak 40% pada musim kemarau dan 25%
pada musim hujan. Sedangkan penggunaan tricodherma dan penggunaan pestisida
nabati jarang diterapkan (Hidayat dan Gunawan, 2013).
Aplikasi lain dari teknologi hijau yaitu dengan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan seperti bahan bakar kompor dari gas buangan yang dibuat dari kotoran hewan. Ataupun untuk bidang industri dapat mengaplikasikan energi terbarukan contohnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Air (Air) dan sebagainya . Dengan demikian bumi ini dapat tetap terawat dan terjaga kelestariannya.
Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi
Hijau. Jakarta: Pantona Media
Sani, Andry Aprilianto. 2017. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 7 Dalam
file:///C:/Users/acer/Downloads/30139-85-61260-1-10-20170703.pdf
(Diunduh
pada tanggal 15 Februari 2018)
Asriningpuri, Handajani dan Fajar Kurniawati. 2015. Jurnal Sains dan
Teknologi Lingkungan, Vol. 7 No. 1 Dalam https://media.neliti.com/media/publications/129615-ID-teknologi-hijau-warisan-nenek-moyang-di.pdf
(Diunduh pada tanggal 15 Februari 2018)
Hidayat, Kliwon dan Gunawan. 2013. HABITAT Vol. XXIV No.1 Dalam http://download.portalgaruda.org/article.php?article=310648&val=7374&title=PENERAPAN%20INOVASI%20TEKNOLOGI%20RAMAH%20LINGKUNGAN%20%20PADA%20KOMUNITAS%20PETANI%20SAYURAN%20
(Diunduh pada tanggal 15 Februari 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.