Oleh: Febriansyah
(@F26-Febriansyah, @ProyekD08)
ABSTRAK
Pembangunan sektor industri di Indonesia yang telah
berjalan sekitar 50 (lima puluh) tahun selain telah memberi dampak positif bagi
negara, juga memberikan dampak negatif terhadap permasalahan lingkungan terutama
pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah industri serta pemanfaatan
sumber daya alam yang tidak efisien. Sebuah
perusahaan tidak bisa mengesampingkan keberadaan lingkungan di sekitarnya.
Karena itu, dibutuhkan sebuah sistem yang bisa mengatur keberlanjutan
perusahaan secara efisien, namun tetap memperhatikan aspek lingkungan. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan Green Management System. Green
Management System sendiri merupakan seperangkat proses standar dan praktik yang
membantu perusahaan untuk meningkatkan keberlanjutannya dengan merencanakan,
melakukan, mengevaluasi dan mengatur kebijakan lingkungan.
Kata Kunci: Green
Management, Industri Hijau
Pendahuluan
Perusahaan-perusahaan
semakin sadar akan pentingnya keberlangsungan jangka panjang usahanya
(sustainable). Kelestarian merupakan salah satu aspek penting yang menjadi
perhatian pihak manajemen. Di sisi lain beragam tantangan harus dihadapi. Saat
ini, tantangan perusahaan bukan hanya persaingan global, tetapi juga tantangan
lingkungan alam. Global warming atau pemanasan global, gaungnya telah terdengar
sejak beberapa tahun terakhir. Hampir semua orang mulai pimpinan negara sampai
anak-anak, lembaga besar sampai organisasi kecilpun gencar menyuarakannya.
Bagaimana menyelamatkan lingkungan, adalah tanggung jawab bersama. Fenomena ini
menyentuh semua lapisan masyarakat dan institusi, karena menyangkut kehidupan
selanjutnya umat manusia dan alam semesta beserta isinya.
Penerapan industri
hijau secara bertahap akan dapat membantu meningkatkan efesiensi, keuntungan
serta daya saing di pasar global. Pendekatan yang menerapkan prinsip-prinsip
efesiensi dan pencegahan pencemaran, di satu sisi akan mampu mengurangi biaya
produksi, sementara pada sisi lain kepentingan lingkungan juga terpenuhi.
Namun, realitas menunjukkan bahwa dukungan terhadap pelaksanaan industri hijau
dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia belum cukup kuat.
Perubahan lingkungan
membawa dampak besar pada perilaku masyarakat. Kesadaran masyarakat yang
semakin baik, termasuk memahami akan pentingnya kelestarian alam, memberi
kesempatan pada perusahaan untuk melaksanakan berbagai kewajibannya Salah satu
kewajiban perusahaan adalah melaksanakan tanggung jawab sosial pada lingkungan,
yang merupakan salah satu bentuk etika dalam melakukan bisnisnya. Dari sini penulis
ingin memaparkan secara sederhana bagaimana peran dunia industri dalam
mengurangi dampak pemanasan global melalui Green
Management.
Masalah
Bagaimana
pengelola kawasan Industri merumuskan dan melaksanakan green management untuk
mewujudkan Kawasan Industri Hijau?
Pembahasan
Perusahaan
bukan hanya perlu menjawab tantangan persaingan global dengan strategi yang
tepat tetapi juga sekaligus menjawab tantangan lingkungan. Lingkungan
perusahaan yang terus berubah, masyarakat yang semakin cerdas dan kritis, alam
yang juga memerlukan perhatian, menjadikan manajemen perusahaan perlu membuat
terobosan program- program yang selain etis juga strategis. Untuk itu perlu
diketahui pengertian ”etis” dalam dunia bisnis.
Business Ethics
Tidaklah
mudah mendefinisikan etika secara tepat. Secara umum etika adalah cara yang
mengatur perilaku orang atau sekelompok orang dalam masyarakat. Etika (ethics)
adalah kode yang berisi prinsip-prinsip dan nilai-nilai moral yang mengatur
perilaku orang atau kelompok terkait dengan apa yang benar atau salah (Daft,
2007: 201).
Dari
definisi di atas dapat dijabarkan bahwa etika berhubungan dengan nilai- nilai
internal perusahaan dan membentuk keputusan mengenai tanggung jawab sosial yang
berkaitan dengan lingkungan eksternal. Isu etika hadir dalam sebuah situasi
ketika tindakan yang dilakukan sebuah organisasi dapat menimbulkan manfaat atau
kerugian bagi pihak lain.
Menurut
Baron, yang dimaksud dengan etika bisnis adalah aplikasi dari prinsip prinsip
etika yang diterapkan sehubungan munculnya masalah-masalah dalam bisnis.
"Business ethics is the application of ethics principles to issues that
arise in the conduct of business". (Baron, 2003: 684).
Pelaksanaan
Green Management dapat dimunculkan
karena adanya isu kritis lingkungan yang perlu mendapatkan perhatian semua
pihak termasuk dunia industri. Sering kali pelaksanaannya dapat terhambat,
karena manfaat tidak dapat dirasakan secara langsung oleh perusahaan, atau
bahkan dirasakan tidak perlu.
Green Management
Salah
satu model pendekatan untuk mengevaluasi komitmen suatu perusahaan terhadap
tanggung jawab lingkungan adalah Model Nuansa hijau (shades of green).
Perusahaan yang menggunakan pendekatan ini dapat dilihat komitmennya dengan
berbagai tingkatan kedalaman aktivitas yang dilakukannya.
Konsep Green Management
sekarang menjadi perhatian di kalangan akademika. Green Management menunjukkan
konstruksi green business, dimana jika diterapkan dalam sebuah perusahaan dapat
mencegah efek negatif dalam lingkungan sosial dan lingkungan, namun tetap dapat
menguntungkan bagi perusahaan
Seluruh
siklus proses manajemen strategis adalah proses untuk mencapai satu pemahaman,
komitmen dan dukungan dari semua anggota organisasi (perusahaan), mulai dari
tingkat direksi, manajer sampai pada level karyawan terbawah. Dengan pendekatan
manajemen strategis, manajer pada semua tingkatan perusahaan berinteraksi dalam
tahap perencanaan, perumusan, implementasi dan evaluasi. Manajemen strategik
membantu perusahaan merumuskan strategi yang lebih baik melalui pendekatan yang
lebih sistematis, logis, dan rasional.
Proses
green managemen dimulai dengan membentuk tim perumus yang langsung di bawah
komando CEO. Pada tahap awal, tim ini merumuskan isu-isu strategik yang
diperkirakan akan mempengaruhi kinerja perusahaan melalui analisa internal dan
eksternal. Setelah tahapan ini selesai, kemudian dirumuskan visi dan misi
sebagai pedoman dalam menyusun kebijakan, program dan anggaran. Proses
penyusunan isu strategik, analisa internal dan eksternal serta perumusan visi misi,
dilaksanakan secara berjenjang dan melibatkan semua pihak dari manajemen
tingkat atas sampai tingkat yang paling bawah. Dalam tahap pemindaian
lingkungan (environment scanning), telah melaksanakan tahapan kegiatan berupa
analisis situasi terhadap lingkungan internal dan eksternal agar dapat
diketahui kriteria-kriteria dalam menentukan serta melakukan pemetaan terhadap
isu-isu strategis dalam internal-eksternal perusahaan sehingga tujuan green
industrial estate dapat dicapai secara efektif. Tahap kedua adalah implementasi
strategik, di mana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya melalui
pengembangan program, anggaran dan prosedur. Implementasi strategi diperlukan
untuk memperinci secara lebih jelas dan tepat bagaimana sesungguhnya pilihan
strategi yang telah diambil direalisasikan (Whellen & Hunger, 2012; 20).
Komitmen industri hijau menghendaki adanya perubahan dalam pola produksi dan
konsumsi, baik pada proses maupun produk yang dihasilkan. Selain itu perlu
dilakukan perubahan pola pikir, sikap dan tingkah laku dari semua pihak agar
menerapkan aplikasi teknologi ramah lingkungan, manajemen dan prosedur standar
operasi sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Green managemen diharapkan
mampu mengurangi terjadinya kerusakan dan pencemaran lingkungan sekaligus
meningkatkan daya saing industri karena selain mengurangi biaya produksi dan
biaya pengolahan limbah juga akan memperbaiki efisiensi. Berdasarkan
serangkaian penilaian terhadap aspek-aspek Green Managemen, pengelola Kawasan sudah menjalankan sesuai dengan identifikasi
isu strategis. Upaya menjalankan program ini berada di bawah tanggungjawab
Divisi Lingkungan. Program Green Industria Estatel tidak hanya diberlakukan
untuk kawasan yang secara manajerial di bawah kendali pengelola, namun juga
wajib diterapkan oleh tenant yang membangun industrinya di area kawasan.
Kesimpulan
Perusahaan
yang mendapatkan pencerahan etika dalam kegiatannya dan melaksanakan
sepenuhnya, menyadari bahwa integritas dan kepercayaan merupakan elemen yang
penting untuk mempertahankan hubungan bisnis yang sukses. Perusahaan yang etis
dalam kegiatan bisnisnya selain dihargai masyarakat secara umum juga akan
mempererat jaringan kerja, semakin mendapatkan simpati dari karyawan,
pelanggan, pemasok maupun mitranya. Meskipun perusahaan merasa telah melakukan
sesuatu yang benar secara etika, tidaklah secara ekonomis selalu menguntungkan
dalam jangka pendek, namun disisi lain dapat menumbuhkan keyakinan bahwa uang
atau laba bukanlah segalanya dan bahwa pada akhirnya akan memberikan manfaat
jangka panjang pada perusahaan. Manfaat jangka panjang dapat diartikan bersifat
strategis bagi perusahaan serta mencapai sustainable (kelangsungan hidup jangka
panjang).
Green Management dapat menjadi pertimbangan sebagai salah satu
program inovasi lingkungan yang selain bersifat strategis juga etis. Pada
dasarnya strategi yang baik adalah strategi yang tentunya juga baik secara
etika (good strategies are firmly grounded in good ethics). Dengan melakukan Green Management diharapkan perusahaan
dapat menuju pada sustainability (strategis), social responsibility (etis dan
strategis) dan sekaligus environmental sensitivity (etis).
Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil.
2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta: Pantona
Media
Alrasyid, M. Harun,. (2016). Environmental Strategic
Management Untuk Kawasan Industri Hijau. Indonesian Journal of Environmental
Education and Management, Volume 1 Nomor 1 Januari 2016
Triastity, Rahayu,. Green Management sebagai
Pelaksanaan Etika Bisnis Upaya Kelangsungan Hidup Perusahaan Jangka Panjang.
Jurnal yang diakses melalui https://media.neliti.com/media/publications/23329-ID-green-management-sebagai-pelaksanaan-etika-bisnis-upaya-kelangsungan-hidup-perus.pdf
pada tanggal 15 Februari 2018
BHP UMY.
Green Management Sistem, Bantu Perusahaan Lebih Peduli Lingkungan.
Arikel yang diakses melalui http://www.umy.ac.id/green-management-sistem-bantu-perusahaan-lebih-peduli-lingkungan.html
pada tanggal 15 Februari 2018
Presentasi Kementrian Perindustrian Republik
Indonesia. (2012). Kebijakan Pengembangan Industri Hijau. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.