oleh : naqi min gil
Pencemaran yang terjadi di sungai kapuas atau
sungai Kapuas Buhang atau sungai Batang Lawai merupakan sungai yang
berada di Kalimantan Barat. penyebab dari tercemarnya air sungai kapuas
itu sendiri dari limbah yang di hasilkan oleh masyarakat dan sebagian
besar dari limbah pertambangan yang mengandung bahan kimia salah satunya
mercury.
ciri-ciri air yang tercemar yaitu :
- Terjadi perubahan pada suhu air
Ciri-
ciri dari air yang tercemar pertama adalah terjadinya perubahan pada
suhu air. Air yang normal dan sehat memounyai suhu dibawah suhu
lingkungan yang ada di sekitarnya. Sebagai contoh misal di suatu
lingkungan mempunyai suhu 28ᵒ C, maka suhu air normal yang ada di
lingkungan tersebut sekitar 20ᵒ C – 25ᵒ C. Air yang tercemar mempunyai
suhu yang tinggi, bahkan lebih tinggi daripada suhu lingkungan yang ada
di sekitarnya.
- Memiliki pH yang tidak normal
Air
yang normal memiliki pH antara 6,5 – 7,5. pH merupakan derajat keasaman
yang dimiliki oleh air yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman
dan juga kebasaan pada suatu larutan. Air yang tercemar mempunyai pH
yang tidak demikian. Apabila air mempunyai pH diatas atau dibawah pH
tersebut maka bisa dikatakan bahwa air tersebut telah tercemar. Air yang
tercemar memiliki tingkat pH sekitar 4 – 6 atau 8 – 9.
- Terjadi perubahan pada warna
Air
yang normal mempunyai ciri- ciri salah satunya tidak mempunyai warna
atau jernih. Sebaliknya, air yang tercemar telah mengalami perubahan
pada warna. Air yang tercemar (baca: polusi air) salah satu tandanya adalah mempunyai warna atau tidak jernih.
- Terjadi perubahan pada bau
Selain
warna, salah satu indikator air yang sehat juga dilihat dari bau. Air
yang normal dan sehat mempunyai salah satu ciri yakni tidak berbau.
Sementara salah satu ciri atau tanda air yang tercemar adalah
mempunyai bau. Bau yang dimiliki air ini bisa bersumber dari polutan
yang terlarut di dalam air tersebut. Polutan- polutan ini bisa berasal
dari limbah rumah tangga, industri, pertanian, dan lain sebagainya.
- Terjadi perubahan pada rasa
Selain
warna dan juga bau, indikator lainnya yang digunakan untuk menandai
terjadinya pencemaran pada air adalah rasa. Air yang normal dan sehat
tidak mempunyai rasa sama sekali. Sementara air yang mempunyai perubahan
pada rasa (selain sengaja ditambah oleh bahan perasa), bisa jadi air
tersebut telah tercemar oleh polutan. Sama seperti air yang mengalami
perubahan warna dan bau, polutan- polutan ini bisa berasal dari limbah
rumah tangga, industri, pertanian, dan lain sebagainya.
- Terdapat endapan, koloidal, dan bahan terlarut
Salah
satu ciri atau tanda pencemaran air adalah adanya bahan endapan,
koloidal, dan bahan- bahan terlalrut pada air. Bahan- bahan endapan,
koloidal dan terlaut dapat menghalangi masuknya sinar matahari (baca: lapisan matahari)
apabila bercampur dengan air maka. Bahan- bahan endapan ini bisa berupa
insektisida, sampah, tumpahan minyak, air cucian sabun, detergen, dan
lain sebagainya.
Ketika
sinar matahari sulit masuk maka mikroorganisme yang ada di air tersebut
tidak bisa melakukan fotosintesis. Akibatnya air (baca: jenis- jenis air di Bumi)
akan kekurangan kandungan oksigen. Selain itu, bahan- bahan endapan
juga akan bisa menyebabkan terjadinya perubahan pada pH, warna, bau, dan
juga rasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.