Krim sebagai Perkembangan Ilmu Kimia

oleh: Fitri Nurul Karimah (@G15-Fitri)

Abstrak

Krim banyak digunakan oleh para wanita Indonesia. Krim ini berfungsi untuk merawat wajah yang sehari-hari terpapar oleh sinar matahari, debu dan polusi udara lainnya. Wajah membutuhkan perawatan agar tidak kusam dan terjaga kelembabannya. Dengan mengaplikasikan krim siang malam akan menghasilkan wajah yang bersinar, lembab dan tidak kusam. Dibalik peran penting krim perawatan, terdapat proses kimia dalam pembuatannya yaitu emulsifikasi. Dengan proses ini, kandungan-kandungan yang terdapat dalam krim dapat terjaga dalam aplikasi pada wajah.

Kata kunci: krim, krim siang malam, emulsifikasi



Isi:

Pada era modern saat ini, ilmu kimia memiliki perkembangan yang sangat signifikan. Dapat diketahui bahwa kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari konsep kimia. Kimia memiliki banyak penjelasan dan pengertian, menurut Hidayat dan Kholil (2017) definisi terhadap kimia antara lain diartikan sebagai ilmu alam yang secara khusus mempelajari tentang perubahan materi, yang meliputi perubahan secara kimia dan fisika. Pada dasarnya kimia membahas tentang materi dan segala perubahannya. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa seisi alam semesta ini berhubungan dengan materi, sehingga seluruh kegiatan yang terjadi pasti ada kaitannya dengan ilmu kimia.

Alkimia, yaitu sebutan untuk para ahli kimia yang sangat berperan penting dalam perkembangan ilmu kimia. Tumbuh berbagai penemuan baru seiring dilakukannya percobaan-percobaan oleh ilmuwan tersebut. Dengan teknologi yang semakin maju, pada era modern ini banyak perusahaan yang menghasilkan suatu produk dengan menggunakan konsep kimia. Salah satunya yaitu pada industri kosmetik. Sabun, shampo, facial wash merupakan contoh produk surfaktan. Sedangkan untuk krim malam, krim siang, foundation, alas bedak, merupakan contoh produk yang termasuk ke dalam konsep emulsi.

Proses emulsi sangat berkaitan dengan ilmu kimia. Menurut Jeane (2012),  emulsi merupakan jenis koloid dengan fase terdispersinnya berupa fase cair dengan medium  pendispersinya bisa berupa zat padat, cair, ataupun gas. Sehingga suatu larutan yang terdiri dari dua zat berbeda yang sulit disatukan kemudian dicampur akan membentuk larutan dengan salah satu zatnya terdispers menjadi butiran-butiran kecil dalam zat lainnya maka dinamakan emulsi, sedangkan proses yang terjadi disebut emulsifikasi.

Dari konsep emulsifikasi tersebut diaplikasikan oleh industri kosmetik dalam pembuatan krim. Dalam buku Farmakope Indonesia, pengertian krim terdapat pada edisi III dan IV yaitu menurut Farmakope Indonesia Edisi III, krim adalah bentuk sediaan setengah padat, berupa emulsi mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Dan menurut Farmakope Indonesia Edisi IV , krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.

DD Cream
(Sumber : http://www.wardahbeauty.com)

Pada pembuatannya, suatu krim yang terdiri dari dua zat atau lebih membutuhkan emulgator yang memiliki fungsi untuk menjaga kestabilan emulsi krim tersebut. Dengan adanya emulgator, kandungan pada krim seperti zat aktif, vitamin dan kandungan penting lainnya dapat bekerja optimal pada saat krim tersebut diaplikasikan ada wajah.

Dengan begitu, dapat diketahui bahwa cakupan ilmu kimia sangatlah luas. Konsep dalam ilmu kimia sangatlah penting dan dapat terus dikembangkan seiring berjalannya pertumbuhan teknologi di jaman modern ini.

Daftar Pustaka

Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta: Pantona Media

http://jeane0905.blogspot.co.id/2012/08/emulsi_18.html (Diunduh tanggal 27 Januari 2018)

Menurut Farmakope Edisi III (2010) dalam https://chulpetals.wordpress.com/2013/12/13/sediaan-krim-farmasi/ (Diunduh tanggal 27 Januari 2018)

Menurut Farmakope Edisi IV (2011) dalam https://chulpetals.wordpress.com/2013/12/13/sediaan-krim-farmasi/ (Diunduh tanggal 27 Januari 2018)

http://www.wardahbeauty.com/ (Diunduh tanggal 27 Januari 2018)