Oleh Lutfi Bayhaqi
Menurut wardhani Efisiensi energi sendiri dapat diartikan
sebagai penggunaan energi yang lebih sedikit untuk mencapai hasil yang sama.
Misalnya, pemilihan penggunaan lampu LED dibandingkan dengan lampu pijar –
lampu LED merupakan lampu yang paling hemat energi dibanding yang lain karena
menggunakan daya (dihitung dalam satuan watt) yang lebih kecil untuk
menghasilkan kadar keterangan yang sama. Lampu LED hanya membutuhkan 4 watt
untuk menghasilkan keterangan yang sama dengan lampu pijar berdaya 25 watt.
Praktis, selama masa hidup lampu tersebut, jumlah listrik yang digunakan akan
jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah listrik yang dibutuhkan lampu pijar.
Salah satu penyebab terjadinya pemborosan energi listrik
adalah tidak seimbangnya pemakian beban
penerangan. Dimana pemakaian lampu tidak seimbang dengan aktifitas orang
dalam ruangan tersebut. Hal ini tentu akan menyebabkan
pemborosan energi. Masalah ini timbul pada saat jumlah orang dalam ruangan
berbeda dengan kapasitas yang seharusnya (lebih sedikit atau lebih banyak) terutama pada saat kondisi sepi. Hal
inilah yang menyebabkan terjadinya pemborosan energi
listrik.
Penggunaan sensor dapat difungsikan sebagai media pendukung
pada sistem perancangan instalasi penerangan dengan metoda himpunan.
Isu pemanfaatan sumber daya alam maupun energi buatan
(artificial energy) secara bijak,
memberikan andil besar terhadap perkembangan dan proses desain bangunan
dan tampilan bangunan yang ramah
lingkungan, baik dari sisi material/bahan bangunan, pemanfaatan tata udara, cahaya,
sumber air bersih, air kotor, kotoran, pemanfaatan lingkungan, sampai
pelaksanaan konstruksi dan keterlibatan Industrialisasi konstruksi.Tantanganbagi
arsitek kini adalah dengan kemajuan industrialisasi material di bidang Jasa
Konstruksi, berinovasi dalam penggunaan
utilitas bangunan menuju Green Architecture.Smart Building atadesain bangunan
yang‘smart’ dan futuristik menjadi
pilihan untuk menjawab
tantangan ini. Konsep desain ini adalah
pemanfaatan energi alam, energi buatan, maupun energi terbarukan untuk utilitas
bangunan tinggi dan kompleks. Efisiensi energi pada sistem pencahayaan dan penghawaan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
material berteknologi terkini,
yang mengacu pada sistem sensor dan digitasi.
Beberapa
peningkatan efisiensi energi dari sumber bumi, yaitu:
Meningkatkan efisiensi di bidang industri
Efisiensi pada transportasi
Pembangunan bangunan rumah yang efisien atau hemat energi
Pada
sektor industri efisiensi energi dijalankan dengan jalan mengoptimasi proses,
penggunaan kembali limbah produksi menjadi produk sampingan, dan menggunakan
teknologi tercanggih saat ini. Teknologi tercanggih dituntut untuk digunakan
dalam dunia industri. Karena penggunaan teknologi konvensional dan
semi-konvensional diyakini masih menggunakan energi yang terlalu besar dan
belum mampu memperoleh hasil produksi secara maksimal.
Transportasi
sebagai pengguna energi fosil terbesar ditekan penggunaan energinya dengan cara
pengoptimasian mesin dalam efisiensi penggunaan bahan bakar, penggunaan part
ringan, peningkatan aerodinamis dari bentuk kendaraan. Penggunaan energi
di sektor rumahtangga ditekan dengan cara menekan turun penggunaan peralatan
yang boros energi. Selain itu mengurangi intensitas penggunaan peralatan
tersier, dalam artian tidak dibutuhkan secara khusus. Penggunaan energi di
rumah tangga juga diakibatkan oleh kebutuhan dalam menjaga teperatur ruangan.
Daftar
Pustaka:
Wardhani,
C (2017) Konservasi dan Efisiensi Energi, Cara Paling Murah Untuk Pengembangan
Energi Berkelanjutan. Dalam https://www.kompasiana.com/cahyawardhani/59a43da513ed2c603e2c2e54/konservasi-dan-efisiensi-energi-cara-paling-murah-untuk-pengembangan-energi-berkelanjutan
Febriyanti.
jurnal Aplikasi Teori Himpunan (Set Theori) untuk Efisiensi Energi Listrik pada
Perancangan Instalasi Penerangan Volume
8, Nomor 1, Oktober 2012
Meivirina
Hanum, dan Chairul Murod (2012) EFISIENSI ENERGI PADA „SMART BUILDING‟
UNTUK
ARSITEKTUR MASA DEPAN. Dalam http://eprints.unsri.ac.id/122/1/Pages_from_PROSIDING_AVOER_2011%2D17.pdf
Khairurreza,
M (2015) Efisiensi Energi Untuk Dunia Kita di 2030. Dalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.