KIMIA DAN PERBAIKAN LINGKUNGAN
Oleh:
@E03-Rayhan, @Proyek-A08
Pengertian
Ilmu Lingkungan adalah Ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup yang
merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu terutama Ekologi, yang
bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut hubungan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu Lingkungan merupakan penjabaran
Ekologi. Ekologi merupakan sebagai dasar Ilmu Lingkungan. Berikut ini adalah
beberapa istilah dalam ilmu lingkungan yaitu AMDAL, GREEN INDUSTRY, ECO
PRODUCT, ISO 14001dan LCA (LIFE CYCLE ASSESMENT).
AMDAL
(ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN)
AMDAL
merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, dibuat
pada tahap perencaan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan.
Hal-hal
yang dikaji dalam proses AMDAL meliputi aspek fisik-kimia, ekologi,
sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan, masyarakat sebagai pelengkap
studi kelayakan suatu rencana usaha dan atau kegiatan.
Amdal
bukan sebagai alat serbaguna yang dapat menyelesaikan segala persoalan
lingkungan hidup. Efektivitas amdal sangat ditentukan oleh pengembangan
berbagai instrument lingkungan hidup lainnya.
Fungsi
dari AMDAL :
- Sebagai bahan perencanaan dalam
pembangunan wilayah,
- Sebagai langkah dalam membantuk proses
dalam mengambil keputusan terhadap suatu kelayakan lingkungan hidup pada
rencana usaha dan atau kegiatan,
- Sebagai bahan saran dalam proses
menyusun rencana untuk pengelolaan dan memantau lingkungan hidup agar tetap
lestari,
- Sebagai sarana dalam memberikan informasi
kepada masyarakat atas dampak yang akan terjadi atas rencana kegiatan yang akan
dilakukan
- Sebagai usaha dalam merekomendasikan
izin usaha,
- Sebagai Scientific Document dan Legal
Document dan sebagai pemberi izin kelayakan lingkungan.
Berikut
ini adalah manfaat AMDAL yaitu sebagai berikut:
· Manfaat AMDAL Kepada Pemerintah
Mencegah
terjadinya kerusakan dan pencemaran lingkungan, agar terhindar dari konflik
dengan masyarakat jika terjadi pembangunan, agar dapat menjaga pembangunan dan
dapat menerapkan prinsip pembangunan yang berkelanjutan dan membantu pemerintah
dalam mengelola lingkungan hidup.
· Manfaat AMDAL Kepada Pemrakarsa atau
Pemilik Perusahaan
Agar
dapat menjamin adanya kelangsungan usaha
,
dapat dijadikan acuan dalam peminjaman kredit dan terjadi hubungan yang saling
menguntungkan dengan masyarakat sekitar sebagai bukti ketaatan hukum.
· Manfaat AMDAL Kepada Masyarakat
Dapat
mengetahui dampak yang terjadi pada suatu kegiatan proyek, agar dapat melakukan
kontrol pada pembangunan proyek dan dapat terlibat dalam mengambil keputusan
ijin pembangunan
Jenis-jenis
AMDAL :
1.AMDAL
Tunggal
2.AMDAL
Terpadu
3.AMDAL
Kawasan
Kerusakan
lingkungan yang diakibatkan oleh aktifitas industri dan eksploitasi sumber daya
alam yang berlebihan kian memprihatinkan. Para ahli memperkirakan jika hal ini
dibiarkan maka kualitas lingkungan tempat tinggal kita akan terus menurun
hingga sampai pada tahap kritis. Penurunan kualitas lingkungan tentunya memberi
dampak negatif bagi manusia itu sendiri, seperti nampak pada kasus gangguan
kesehatan akibat kontaminasi polutan. Upaya penyelamatan lingkungan melalui
riset terus dilakukan terutama oleh kalangan akademisi. Salah satu bidang ilmu
yang dapat berkontribusi dalam riset perbaikan lingkungan adalah ilmu kimia.
Seperti tergambar dalam pembukaan International Conference of Indonesian
Chemical Society (ICICS) 2013 yang digelar di Auditorium Kahar Muzakkir, kampus
terpadu UII pada Selasa (22/10). Universitas Islam Indonesia melalui Prodi Ilmu
Kimia, Fakultas MIPA UII berkesempatan menjadi tuan rumah dalam acara ini.
Adapun tema yang diangkat dalam konferensi kali ini adalah “Research in
Chemistry for Better Quality of Environmental”.
Pertanian,
industri, dan transportasi menyebabkan perubahan lingkungan biotik yang
menguntungkan. Selain itu juga menyebabkan perubahan lingkungan yang merugikan,
yaitu adanya berbagai macam polusi, kerusakan lahan, banjir dan tanah longsor.
Kerusakan lingkungan tidak boleh hanya dibiarkan, tetapi harus diperbaiki
dengan cara-cara yang sesuai.
Beberapa cara yang sesuai
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Kerusakan hutan dapat
diperbaiki dengan cara berikut :
- tebang pilih, yaitu
penebangan pohon yang sudah tua atau dewasa dan membiarkan pohon yang masih
muda.
- peremajaan, dilakukan
untuk mengganti pohon-pohon yang ditebang
- reboisasi, dilakukan pada
hutan yang telah rusak karena bencana alam
- tidak melakukan peladangan
yang berpindah-pindah.
b. Kerusakan lahan pertanian
dapat diperbaiki sebagai berikut :
- mengurangi penggunaan
pupuk anorganik (buatan) dan menggalakkan penggunaan pupuk alam (organik)
- menghindari penggunaan
pestisida berlebihan dan menggunakan pestisida ramuan alami.
- pengolahan lahan dengan
cara yang benar dan tepat, misalnya dengan adannya pergiliran tanaman.
c. Cara penanggulangan bajir
Banjir merupakan bencana
yang umum terjadi diberbagai daerah di Indonesia. Untuk memperbaiki lingkungan
dan mengurangi bencana banjir, banyak usaha-usaha yang telah dilakukan antara
lain sebagai berikut :
- tidak membuang sampah di
saluran air atau di sungai serta mengadakan kegiatan bersih sungai dan
pengerukan sedimen sungai
- melestarikan dan menjaga
hutan lindung
- membangun dan memelihara
waduk dan saluran air.
d. Mengatasi masalah sampah
/ limbah dilingkungan kita.
Berdasarkan komponen
penyusunnya, limbah dibagi menjadi dua, yaitu
- limbah organik dan limbah
anorganik. Limbah organik merupakan limbah yang berasal dari bagian organisme,
yang dapat terurai secara alami. Limbah ini banyak dihasilkan dari rumah
tangga, seperti sampah dari
dapur, sayuran yang telah membusuk, daun, dan kulit buah. Limbah tersebut dapat
dimanfaatkan menjadi pupuk dan sumber energi alternatif yang disebut biogas.
-
anorganik relatif sulit terurai, dan mungkin beberapa bisa terurai
tetapi memerlukan waktu yang lama. Limbah tersebut berasal dari sumber daya
alam (SDA) yang tidak dapat diperbarui atau yang berasal dari pertambangan
seperti minyak bumi, batubara, besi, timah, dan Nikel. Limbah anorganik umumnya
berasal dari kegiatan industri tetapi bisa juga dari sampah rumah tangga seperti
kaleng bekas, botol, plastik, dan karet sintetis. Limbah anorganik dapat
didaur-ulang menjadi bahan yang lebih berguna.
Supaya limbah organik maupun
anorganik tidak menimbulkan suatu permasalahan lingkungan, maka perlu adanya
penanganan khusus. Contoh penanganan limbah tersebut adalah :
- dengan penggunaan kembali (reuse)
- pengurangan jumlah (reduce)
- dan daur ulang (recycle).
Benda-benda yang semula
merupakan sampah, ternyata dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain atau diolah
menjadi bahan yang bermanfaat. Adanya produk-produk hasil daur ulang membuat
ekploitasi alam dapat dikurangi. Dengan begitu, selain mengurangi dampak
pencemaran, daur ulang bisa juga mengurangi berbagai perubahan lingkungan.
e. Mengatasi berbagai macam
polusi
1). Penanggulangan
Terjadinya polusi Air.
Untuk mencegah agar tidak
terjadi polusi air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi kebutuhan hidup
hendaknya kita :
- tidak menambah terjadinya
bahan pencemar antara lain
- tidak membuang sampah
rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan,
- tidak membuang ke dalam
air sungai, danau ataupun ke dalam selokan.
- Tidak menggunakan pupuk
dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari
air di lingkungan tanah pertanian.
- Tidak menggunakan deterjen
fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng
gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.
Pencemaran air yang telah
terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam-logam berat yang masuk dan
menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat meracuni organ tubuh
melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam
berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini
terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena
terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk menanggulangi agar tidak terjadi
penumpukan logam-logam berat, maka :
- limbah industri hendaknya dilakukan
pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan.
- Limbah industri sebelum
dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan ke sungai atau selokan hendaknya
dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian diolah, agar bila
terpaksa harus dibuang ke sungai tidak menyebabkan terjadinya pencemaran air.
- kalau dapat setelah diolah
tidak dibuang ke sungai melainkan dapat digunakan lagi untuk keperluan industri
sendiri.
- Sampah padat dari rumah
tangga berupa plastik atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme dipisahkan, kemudian diolah menjadi bahan lain yang berguna,
misalnya dapat diolah menjadi keset.
- Sampah organik yang dapat
diuraikan oleh mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah
membusuk dapat digunakan sebagai pupuk.
2). Penanganan polusi tanah
a) Remidiasi . Remediasi adalah kegiatan untuk
membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah,
yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
- Pembersihan on-site adalah
pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri
dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
- Pembersihan off-site
meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang
aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat
pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar
dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air
limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
b). Bioremediasi. Bioremediasi adalah proses
pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,
bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar
menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
3).Penanggulangan Pencemaran
Udara
Untuk dapat menanggulangi
terjadinya pencemaran udara dapat dilakukan beberapa usaha antara lain:
- mengganti bahan bakar
kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon
monoksida dan diusahakan pula agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara
sempurna,
- pengolahan/daur ulang atau
penyaringan limbah asap industri,
- penghijauan untuk
melangsungkan proses fotosintesis (taman bertindak sebagai paru-paru kota), dan
- tidak melakukan pembakaran
hutan secara sembarangan, serta melakukan reboisasi/penanaman kembali
pohonpohon pengganti yang penting adalah untuk membuka lahan tidak dilakukan
pembakaran hutan, melainkan dengan cara mekanik
4). Penanggulangan
Pencemaran Suara
Untuk meminimalisir polusi
suara ini ada berbagai cara yang bisa dilakukan yaitu dengan:
- meredam bising yang tidak diinginkan dengan
suara yang menenangkan,
- pembangunan bangunan
peredam bising,
- meminimalisir penggunaan
kendaraan bermotor, peralatan elektronik dan pemberian peredam suara oleh
pabrik untuk produknya yang dirasa menimbulkan kebisingan yang melewati ambang
batas pendengaran manusia.
MATERI DAN SOAL PERANAN
MANUSIA DALAM KESEIMBANGAN EKKOSISTEM
EKOSISTEM DARAT (TERESTRIAL)
EKOSISTEM PERAIRAN
HUBUNGAN MAKAN DAN DIMAKAN ANTARA MAKHLUK
HIDUP
KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT KEGIATAN
MANUSIA
KOMPONEN EKOSISTEM
MACAM-MACAM BENTUK INTERAKSI KOMPONEN
BIOTIK-ABIOTIK
MELAKUKAN PERBAIKAN LINGKUNGAN
PEMANFAATAN DAN DAUR ULANG LIMBAH UNTUK
KELESTARIAN LINGKUNGAN
PERANAN MANUSIA DALAM PERUBAHAN LINGKUNGAN
PIRAMIDA EKOLOGI
POLUSI
POLUSI AIR
SIKLUS BIOGEOKIMIA
SUKSESI EKOSISTEM
Soal Peranan Manusia dalam Keseimbangan
Ekosistem
UPAYA MANUSIA DALAM MENCEGAH DAN
MENANGGULANGI KERUSAKAN LINGKUNGAN
(1) Limbah Pertanian.
Limbah pertanian dapat
mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan
biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia,
orang yang memakannya akan mati. Untuk mencegahnya, upayakan memilih
insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta
bersifat biodegradable (dapat terurai secara biologi) dan melakukan
penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obat ke sungai. Pupuk
organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi),
karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal
ini akan mengganggu ekosistem air, mematikan ikan dan organisme dalam air,
karena oksigen dan sinar matahari yang diperlukan organisme dalam air terhalang
dan tidak dapat masuk ke dalam air, sehingga kadar oksigen dan sinar matahari
berkurang.
(2) Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga berupa
berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air
buangan manusia), atau bahan anorganik misalnya plastik, aluminium, dan botol
yang hanyut terbawa arus air. Sampah yang tertimbun menyumbat saluran air dan
mengakibatkan banjir. Pencemar lain bisa berupa pencemar biologi seperti bibit
penyakit, bakteri, dan jamur. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami
penguraian dan pembusukan, akibatnya kadar oksigen dalam air turun drastis
sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, akan
ditemukan cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan
petunjuk biologis (bioindikator) parahnya limbah organik dari limbah pemukiman.
(3) Limbah Industri
Limbah industri berupa
polutan organik yang berbau busuk, polutan anorganik yang berbuih dan berwarna,
polutan yang mengandung asam belerang berbau busuk, dan polutan berupa cairan
panas. Kebocoran tanker minyak dapat menyebabkan minyak menggenangi lautan
sampai jarak ratusan kilometer. Tumpahan minyak mengancam kehidupan ikan,
terumbu karang, burung laut, dan organisme laut lainnya untuk mengatasinya,
genangan minyak dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian
ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.
(4) Penangkapan Ikan Menggunakan racun
Sebagian penduduk dan
nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan), potas (racun kimia),
atau aliran listrk untuk menangkap ikan. Akibatnya, yang mati tidak hanya ikan
tangkapan melainkan juga biota air lainnya.
Akibat yang ditimbulkan oleh
pencemaran air antara lain :
Terganggunya kehidupan organisme air karena
berkurangnya kandungan oksigen.
Terjadinya ledakan populasi ganggang dan
tumbuhan air (eutrofikasi).
Pendangkalan dasar perairan.
Punahnya biota air, misal ikan, yuyu,
udang, dan serangga air.
Munculnya banjir akibat got tersumbat
sampah.
Menjalarnya wabah muntaber.
DAFTAR PUSTAKA:
Anisa Septriani
Nandito Wahyu
MELAKUKAN PERBAIKAN
LINGKUNGANhttp://fiskadiana.blogspot.co.id/2015/04/melakukan-perbaikan-lingkungan.html
Riset Ilmu Kimia
Berkontribusi Dalam Perbaikan Lingkungan
Upaya mengatasi pencemaran
lingkungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.