Disusun Oleh : Devi Yanti Naibaho
Aktifitas manusia, terutama terkait
rumah tangga dan industri, menjadi salah satu penyumbang polutan sehingga
menyebabkan lingkungan maupun perairan menjadi tercemar. Air adalah materi
esensial di dalam kehidupan. Tidak satu pun mahluk hidup di dunia ini yang
tidak memerlukan dan tidak mengandung air. Hal ini disebabkan oleh semua reaksi
biologis yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup berlangsung dalam medium
air. Masalah pelik yang harus dihadapi dalam kualitas air adalah semakin tingginya tingkat pencemaran air sehingga air dapat menjadi sumber atau perantara
berbagai penyakit. Agar air tersebut
tidak menimbulkan penyakit bagi manusia, maka air harus mempunyai persyaratan khusus. Kontaminan yang mencemari air digolongkan
ke dalam tiga kategori yaitu kimiawi, fisik dan hayati. Kontaminan-kontaminan
tertentu dalam setiap kategori dapat mempunyai pengaruh nyata terhadap kualitas
air. Sejumlah bakteri dianggap sebagai bakteri pengganggu dalam air
karena menimbulkan masalah bau, warna, dan rasa, disamping juga membentuk
endapan persenyawaan tak dapat larut di dalam pipa-pipa sehingga mengurangi
atau menyumbat aliran air.
Kualitas air dapat ditentukan oleh kehadiran
dan jumlah E. Coli didalamnya, yaitu untuk air minum dan air lainnya. Jika di dalam air tanah
tersebut terdapat bakteri E.coli maka
virus, bakteri, parasit dan amoeba lainnya bisa saja ada di dalam air tersebut.
Jika tidak ada bakteri E.coli
kemungkinan virus, bakteri atau parasit yang ada di sana merupakan kuman yang
non-patogen atau tidak berbahaya. Hal inilah yang menyebabkan E.coli dapat digunakan sebagai parameter
biologis pada uji kualitas air.
BAKTERI POTENSIAL PATOGEN
Bakteri
Cedecea lapegei merupakan bakteri gram negatif dan termasuk ke dalam famili
Enterobacteriaceae. Cedecea memiliki tiga spesies yaitu C. davisae, C. lapagei,
C. neteri. Cedecea sp. biasanya diisolasi dari sampel klinis sebagai patogen
dan ditemukan dari beberapa infeksi yang disebabkan oleh bakteri ini yang dapat
menyebabkan penyakit pneumonia pada manusia (Harun, 2011).
E.coli adalah
mikroorganisme yang paling mengancam badan air sungai. Bakteri E.coli mengkontaminasi
badan air sungai setelah tinja memasuki badan air, bahkan dalam keadaan
tertentu E.coli dapat mengalahkan mekanisme pertahanan tubuh dan dapat tinggal
di dalam pelvix ginjal dan hati (Yudo, 2010).
Bakteri
Ewingella americana pada umumnya diisolasi dari spesimen klinis. Namun dari
beberapa penelitian sebelumnya juga didapati bahwa bakteri ini dapat diisolasi
dari sayur-sayuran, daging, jamur dan molusca. Hal ini membuktikan bahwa
bakteri ini dapat hidup di berbagai habitat. Bakteri Ewingella sp. dapat tumbuh
pada kisaran temperatur 0 − 40°C, sekalipun banyak strain yang menunjukkan
pengurangan aktivitas biokimia pada temperatur tersebut (Wilfried dkk, 2006).
Bakteri coliform
merupakan salah satu jenis bakteri pathogen. Bakteri pathogen menjadi salah
satu indicator kondisi lingkungan (Karliana, 2009; Siswanto, 2011) yang
sekaligus menunjukkan sumber utamanya yang berasal dari limbah rumah tangga dan
adanya pembusukan secara alamiah (Karliana, 2009).
BEBERAPA DAERAH YANG DIIDENTIFIKASI BAKTERI
Ø IDENTIFIKASI
BAKTERI POTENSIAL PATOGEN SEBAGAI INDIKATOR PENCEMARAN AIR DI MUARA SUNGAI DELI
Perairan
muara Sungai Deli termasuk tercemar hal ini dibuktikan dengan angka kisaran
kepadatan rata-rata sel bakteri di perairan muara Sungai Deli (811x 105 cfu/ml)
sudah melebihi ambang batas yang ditetapkapkan oleh Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup (2004). Berdasarkan analisis identifikasi bakteri patogen di
muara Sungai Deli diperoleh 9 jenis bakteri patogen. Bakteri gram negatif yang
didapat dengan metode API 20 E yaitu Escherichia coli, Klebsiella oxytoca,
Klebsiella ornithinolytica, Cedecea lapegei, Aeromonas hydrophyla, Aeromonas
sobria, Aeromonas caviae, Ewingella americana dan Vibrio fluvialis.
Ø BAKTERI
INDIKATOR PENCEMARAN DI PERAIRAN KABUPATEN BANGKALAN
Bakteri
yang ditemukan di lokasi penelitian adalah jenis coliform. Bakteri ini
ditemukan pada kondisi pasang maupun surut dengan kepadatan yang bervariasi.
Bakteri coliform ditemukan pada profil permukaan dan dasar perairan pada
stasiun 2 dan 3. Keberadaan bakteri yang ditemukan pada profil permukaan maupun
dasar diduga dipengaruhi oleh kondisi arus. Kondisi arus permukaan di perairan
Selat Madura, khususnya di Kabupaten Bangkalan, relative kecil (Siswanto dan Syah,
2013a; Shofiyanti dan Siswanto, 2013)
Ø Analisis
Sebaran Bakteri Coliform Di Kanal A Kuala Dua Kabupaten Kubu Raya
Ø ANALISIS
KUALITATIF BAKTERI KOLIFORM PADA DEPO AIR MINUM ISI ULANG DI KOTA SINGARAJA
BALI
SARAN
1. Perlu dilakukan penelitian
lebih detail dengan titik sampling lebih banyak, baik di sekitar pantai maupun
di perairan lepas, baik pada substrat maupun air laut, untuk mendapatkan
gambaran sebaran bakteri.
2. Perlu diteliti lanjut untuk
memastikan bakteri dengan kategori gas (-).
Daftar Pustaka
:
Harun, 2011. A Pneumonia Case Caused By Cedecea
lapagei. Journal of Clinicaland Analytical Medicine5(2): 147-148.
Wilfried,R.,M.Khan andB. Poppenberger.2006.The
Natural Antibiotic Resistances of theEnterobacteriaceae Rahnella and
Ewingella.Antibiotic Resistant Bacteria – A Continuous Challenge in the New
Millennium. Max F. Perutz Laboratories, University of Vienna, Austria. World
Health Organization. 1977. Guidelines for health related monitoring of coastal
water quality. Copenhagen. www. environmentagency.gov.uk.2004. Fisheries
Technical Services - Fish Health, Ageing and Species, Environment Agency,
Bromholme Lane, Brampton, Huntingdon, PE28 4NE .
Yudo, S. 2010. Kondisi Kualitas Air Sungai
Ciliwung di Wilayah DKI Jakarta Ditinjau dari Parameter Organnik, Amoniak,
Fosfat, Deterjen dan Bakteri Coli. Jurnal 1(6): 9-10.
Karliana, I. 2009. Identifikasi Mikroba Air Laut
di Ujung Grenggengan Semenanjung Muria. Jurnal Sigma Epsion, Vol 13, No. 2,
Mei, hal 59-63. http://journal.trunojoyo.ac.id/jurnalkelautan.
Diakses (13 November 2017)
Ni Luh Putu Manik Widiyanti dan Ni Putu Ristiati.
Analisis Kualitatif Bakteri. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol 3 No 1, April 2004 :
64 – 73. http://www.unhas.ac.id/hasbi/TOT-Atm-eSpr/eSpring%20TTT/background/Air%203.pdf.
Diakses tanggal (13 November 2017)
Shofiyanti, E.R. dan A.D. Siswanto, 2013. Arus
Permukaan dan Konsentrasi Total Suspended Solid di Selat Madura, Kabupaten
Bangkalan, Madura, Prosiding. Seminar Nasional Hasil Penelitian Perikanan dan
Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro,
Semarang. Diakses (13 November 2017) http://journal.trunojoyo.ac.id/jurnalkelautan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.