@E01-Faldy
Taman Nasional Gunung
Leuser biasa disingkat TNGL adalah salah satu Kawasan Pelestarian Alam di
Indonesia seluas 1.094.692 hektare yang secara administrasi pemerintahan
terletak di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Provinsi Aceh yang terdeliniasi
TNGL meliputi Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh
Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tamiang, sedangkan Provinsi Sumatera Utara yang
terdeliniasi TNGL meliputi Kabupaten Dairi, Karo, dan Langkat.
Taman nasional ini
mengambil nama dari Gunung Leuser yang menjulang tinggi dengan ketinggian 3404
meter di atas permukaan laut di Aceh. Taman nasional ini meliputi ekosistem
asli dari pantai sampai pegunungan tinggi yang diliputi oleh hutan lebat khas
hujan tropis, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan
rekreasi.
Taman Nasional Gunung
Leuser memiliki 3 (tiga) fungsi yaitu :
·
perlindungan sistem penyangga kehidupan;
·
pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan
dan satwa beserta ekosistemnya;
·
pemanfaatan secara lestari sumber daya
alam hayati dan ekosistemnya.
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pencemaran yang terjadi
di kawasan gunung leuser yaitu banyaknya
limbah sampah yang disebabkan oleh pendaki, faktor utama pencemaran yaitu
semakin maraknya kegiatan alam bebas yang dilakukan oleh masyarakat. Hal ini
tidak diimbangi dengan kesadaran akan lingkungan dari masyarakat, akibatnya
banyaknya sampah dikawasan gunung leuser.
Menurut trashbag
comunity pada tahun 2017 terdapat 5 Ton sampah yang didapat dari berbagai
gunung di Indonesia, sampah tersebut didominasi oleh sampah plastik dengan
persentase 36 persen atau sekitar 769 kilogram, disusul sampah botol plastik 23
persen atau mencapai 491 kilogram dan sampah puntung rokok 10 persen atau
berkisar 213 kilogram.
Dengan banyaknya sampah
digunung leuser akan menyebabkan dampak bagi pertumbuhan ekosistem dikawasan
tersebut mengingat banyaknya tumbuhan langka yang digunakan untuk obat serta
fauna-fauna yang dilindungi seperti harimau sumatera, badak sumatera dan orang
utan.
Menurut yulietmi
(2013), sampah plastik dan botol plastik dapat terurai dalam jangka waktu 50-80
tahun bahkan bahan plastik yang keras tidak dapat terurai oleh tanah.
MENGAPA PLASTIK SULIT TERURAI ???
Karena sebagian besar
plastik dibuat dari minyak bumi, bahan yang sama yang digunakan untuk membuat
bensin dan solar. Plastik merupakan senyawa organik yang terdiri dari rantai
atom karbon panjang berulang. Rantai panjang ini disebut dengan polimer dan
unit terkecil dari polimer ini disebut monomer. Contoh monomer pada plastik
adalah propilena. Propilena berikatan satu sama lain membentuk rantai panjang
yang disebut polipropilena.
DAFTAR PUSTAKA :
Adiakurnia, M. I.,
2017. Inilah Sampah Terbanyak yang di
Hasilkan Pendaki Gunung Indonesia, dalam: http://travel.kompas.com/read/2017/08/19/075200727/inilah-sampah-terbanyak-yang-dihasilkan-pendaki-gunung-di-indonesia,
diakses tgl: 10 Oktober 2017.
Anonym., 2017. Taman
Nasional Gunung Leuser, dalam: https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Gunung_Leuser,
diakses tgl: 10 Oktober 2017.
Harfianto, A., 2016. Mengapa Plastik Tidak Bisa Terurai dengan
Cepat, dalam: http://anakbertanya.com/mengapa-plastik-tidak-bisa-terurai-dengan-cepat/,
diakses tgl: 10 Oktober 2017.
Wirawan, J., 2015. Masalah Sampah di Gunung dan Taman Nasional
Indonesia Mengkhawatirkan, dalam: http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/06/150625_indonesia_sampah_gunung,
diakses tgl: 10 Oktober 2017.
Yulietmi, I., 2013. Berapa Lama Sampah Plastik Dapat Terurai?,
dalam: http://dhamma-link.blogspot.co.id/2013/09/berapa-lama-sampah-plastik-dapat-terurai.html,
diakses tgl: 10 Oktober 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.