.

Senin, 18 September 2017

minyak solar


@D14-Humairoh, @proyekB03

Oleh : Humairoh











       Ketersediaan bahan bakar minyak bumi semakin hari semakin terbatas, sebagai gambaran, diperkirakan cadangan bumi di Laut Utara akan habis pada tahun 2010. Indonesia yang saat ini dikenal sebagai salah satu Negara pengekspor minyak bumi jugadiperkirakan akan mengimpor bahan bakar minyak pada 10 tahun mendatang, karena produksi dalam negeri tidak dapat lagi memenuhi permintaan pasar yang menungkat dengan cepat akibat pertumbuhan penduduk dan industry (Hendartomo,2006)

          Bahan bakar minyak adalah sumber energy dengan konsumsi yang terbesar untuk saat ini diseluruh dunia jika di bandingkan dengan sumber energy dengan konsumsi yang terbesar untuk saat ini diseluruh dunia jika dibandingkan dengan sumber energy lainnya. Tetapi saat ini dunia mengalami krisi bahan bakar minyak. (Handayani,2010)

         Minyak solar adalah hasil dari pemanasan minyak bumi antara 250-340˚C sebagai bahan bakar mesin diesel(Loeqman,2015). Menurut (Feryhariyanto,2015) mengatakan solar memiliki kegunaan antara lain :
- Bahan bakar untuk mesin diesel pada kendaraan bermotor, seperti bus, truk, kereta api dan traktor.
-Memproduksi uap
-Mencairkan hasil industry
-Membakar batu

            Sifat utama solar adalah tidak berwarna dan sedikit kekuning-kuningan, encer dan tidak menguap dibawah temperature normal, mempunyai titik nyala tinggi 40-100˚C, menimbulkan panas yang besar (sekitar 10.500 kcal/kg), mempunyai kandungan sulfur yang lebih tinggi, mempunyai rantai Hidrokarbon C14 s/d C18

Proses pembuatan bahan bakar minyak :

-Proses diawali dengan pencairan minyak bumi, lalu kalau sudah ketemu minyaknya dan isinya cukup banyak, dilanjutkan dengan pemompaan,
-Prosesnya tak hanya di pompa saja, setelah itu masih perlu pemisahan dengan air dan kotoran lainnya. Untuk sumur-sumur yang sudah tua dan hasil minyak sudah menurun, perlu ditambahkan teknologi untuk mengambil sisa-sisa minyak yang masih terperangkap di batu-batuan. Teknologinya disebut Enhanched Oil Recovery bisa dengan penabahan uap panas, cairan surfaktan, gas karbon dioksida, atau bahan kimia lain
- Minyak bumi diangkat ke pabrik pengelola minyak bumi (kilang), disana minyak akan dipisahkan dengan penyulingan I (distilasi) yang akan menghasilkan 3 poduk yaitu fraksi LPG I, fraksi sedang I dan fraksi berat I

- Fraksi LPG dari penyulingan 1 sebagian masuk reactor isomerisasi menjadi bensin, sebagian lagi masuk ke raektor Reforming menjadi bensin dan kondensat
;Fraksi sedang I masuk Reaktor hydroteating menjadi minyak tanah, avtur dan minyak diesel atau solar.


Daftar pustaka
Feryhariyanto, 2015. Minyak solar (sifat-sifat jenis-jenis dan kegunaan) dalam http://feryhariyanto.blogspot.co.id/2015/12/minyak-solar-sifat-sifat-jenis-jenis.html?m=1
Loeqman. M. 2015. SOLAR ATAU MINYAK DIESEL dalam http://loeqmansepur.blogspot.co.id/2015/08/solar-atau-minyak-diesel.html?m=1
Hidayanto Tri. 2012. Proses Pembuatan BBM (Bensin, Solar, Avtur, Minyak tanah) dalam http://prosespembuatan.blogspot.co.id/2012/04/proses-pembuatan-bbm-bensin-solar-avtur.html?m=1
Handayani, S. P. (2010). Pembuatan biodiesel dari minyak ikan dengan radiasi gelombang mikro (Doctoral dissertation, UNS). Dalam https://eprints.uns.ac.id/id/eprint/385 (diunduh 14 September 2017)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.