Menurut daffa (2017) ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari
matahari. Ozon di udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari
matahari pada tingkat yang aman untuk kesehatan kita semua. Ozon juga
diproduksi manusia untuk dipergunakan sebagai bahan pemurni air,
pemutih, dan salah satu unsur pembentuk plastik.
Lapisan ozon mulai dikenal oleh seorang ilmuwan dari Jerman, Christian
Friedrich Schonbein pada tahun 1839. lapisan ozon berwarna biru pucat yang
terbentuk dari tiga atom oksigen (O3). Ozon adalah gas yang tidak
berwarna dan ditemui di lapisan stratosfer yaitu lapisan awan yang
terletak antara 15 hingga 35 kilometer dari permukaan bumi.
Istilah ''lapisan ozon" mulai mendapat perhatian sekitar tahun 1980an ketika para ilmuwan menemukan adanya ''lubang'' di lapisan ozon di Antartika. Lubang tersebut merupakan hasil dari tenaga matahari yang mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi. Radiasi itu berpecah menjadi molekul oksigen sekaligus melepaskan atom bebas di mana setengahnya diikat dengan molekul oksigen yang lain untuk membentuk ozon.
Kira-kira 90% daripada ozon di atmosfera terbentuk dengan cara ini yaitu meliputi di antara 15 sehingga 55 kilometer di atas permukaan bumi. Bagian ini disebut dengan stratosfer. Walaupun begitu, ozon yang ada itu didapati terdapat dalam jumlah yang sedikit yaitu maksimum hanya di antara 20 hingga 25 kilometer. Banyaknya ozon di atmosfer tergantung pada keseimbangan dinamis di antara sejauh mana ia terbentuk dan bagaimana ia musnah.
Istilah ''lapisan ozon" mulai mendapat perhatian sekitar tahun 1980an ketika para ilmuwan menemukan adanya ''lubang'' di lapisan ozon di Antartika. Lubang tersebut merupakan hasil dari tenaga matahari yang mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi. Radiasi itu berpecah menjadi molekul oksigen sekaligus melepaskan atom bebas di mana setengahnya diikat dengan molekul oksigen yang lain untuk membentuk ozon.
Kira-kira 90% daripada ozon di atmosfera terbentuk dengan cara ini yaitu meliputi di antara 15 sehingga 55 kilometer di atas permukaan bumi. Bagian ini disebut dengan stratosfer. Walaupun begitu, ozon yang ada itu didapati terdapat dalam jumlah yang sedikit yaitu maksimum hanya di antara 20 hingga 25 kilometer. Banyaknya ozon di atmosfer tergantung pada keseimbangan dinamis di antara sejauh mana ia terbentuk dan bagaimana ia musnah.
Manfaat ozon antara lain:
-Lapisan ozon
melindungi bumi dari paparan sinar Ultra Violet B (UV-B) yang sangat berbahaya
bagi makhluk hidup di bumi.
-Ozon digunakan dalam bidang pengobatan untuk mengobati pasien dengan cara terawasi dan mempunyai penggunaan yang meluas.
-Ozon stratospheric juga memberi efek pada suhu atmosfer yang menentukan suhu dunia.
Efek rusak nya ozon:
- CFC.
- Karbon monoksida yang dihasilkan
oleh kendaraan dapat merusak lapisan ozon.
- Penggundulan hutan secara besar besaran.
Akibat rusak nya ozon:
- penyebab meningkatnya penyakit kanker kulit dan
katarak pada manusia.
- rusaknya tanaman pangan tertentu
- pencairan gunung es
Daftar pustaka:
1. erni purwati, lapisan ozon
https://ernipurwati.wordpress.com/lapisan-ozon/
2. fia moz, apakah ozon itu
http://forum.detik.com/apakah-ozon-itu-yuk-jadi-the-greeners-t142587.html
3. adji setya, (2012), pengertian sebab dan akibat penipisan ozon
http://adjisetyaberbagiinfo.blogspot.co.id/2012/08/pengertian-sebab-dan-akibat-penipisan.html
4.nihayatur rohmah, (2010), lapisan ozon
https://nihayaturrohmah.wordpress.com/lapisan-ozon/
5. yudhasmara, (2014), 10 fakta tentang ozon dan 10 manfaat nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.