@D06-Rebekka - @proyekB01
Oleh: Rebekka
Oktavia Nainggolan
1. PENGERTIAN KIMIA ORGANIK
Kimia organik adalah percabangan dari studi ilmiah dari studi kimia mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi, sintesis senyawa organik.
Kimia organik adalah percabangan dari studi ilmiah dari studi kimia mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi, sintesis senyawa organik.
Kimia organik juga dapat di defenisikan
sebagai studi dari senyawa karbon.
Senyawa organik dibangun terutama oleh karbon dan hidrogen, dan dapat mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen, fosfor, halogen, dan belerang.
Senyawa organik dibangun terutama oleh karbon dan hidrogen, dan dapat mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen, fosfor, halogen, dan belerang.
2. SEJARAH
Sekitar tahun 1780 an, ilmuan bernama Karl Wilhelm Scheele mendefinisikan kimia organik sebagai senyawa yang dihasilkan dari makhluk hidup, kemudian pada tahun 1807, seorang ahli kimia bernama Jons Jacob Berzelius mengemukakan teori menyatakan bahwa senyawa organik hanya diperoleh dari makhluk hidup karena keberadaan roh / nyawa dan tidak dibuat di laboratorium. Teori ini dikenal dengan vital force theory atau vis vitalism theory.
Tahun 1828, seorang ilmuwan jerman bernama friedrich wohler yang merupakan murid Belzelius berhasil mensintesis urea (sebuah senyawa organik yang biasa ditemukan pada urin) dari senyawa anorganik ammonium assosianat. Ia mereaksikan perak issosianat dengan ammonium klorida membentuk ammonium issosianat.
kemudian, Ketika ammonium issosianat dipanaskan dengan waktu yang sangat lama maka akan berubah menjadi urea.
kutipan yang terkenal dari Wohler kepada gurunya Belzelius, “harus saya ceritakan kepada anda bahwa saya berhasil membuat urea tanpa menggunakan ginjal manusia / hewan Ammonium issosianat adalah urea.”
semenjak itu teori vis vitalish pun perlahan-lahan menghilang.
August Kekule pun memperbaharui defenisi senyawa organik menjadi senyawa yang tersusun atas rantai karbon.
Sekitar tahun 1780 an, ilmuan bernama Karl Wilhelm Scheele mendefinisikan kimia organik sebagai senyawa yang dihasilkan dari makhluk hidup, kemudian pada tahun 1807, seorang ahli kimia bernama Jons Jacob Berzelius mengemukakan teori menyatakan bahwa senyawa organik hanya diperoleh dari makhluk hidup karena keberadaan roh / nyawa dan tidak dibuat di laboratorium. Teori ini dikenal dengan vital force theory atau vis vitalism theory.
Tahun 1828, seorang ilmuwan jerman bernama friedrich wohler yang merupakan murid Belzelius berhasil mensintesis urea (sebuah senyawa organik yang biasa ditemukan pada urin) dari senyawa anorganik ammonium assosianat. Ia mereaksikan perak issosianat dengan ammonium klorida membentuk ammonium issosianat.
kemudian, Ketika ammonium issosianat dipanaskan dengan waktu yang sangat lama maka akan berubah menjadi urea.
kutipan yang terkenal dari Wohler kepada gurunya Belzelius, “harus saya ceritakan kepada anda bahwa saya berhasil membuat urea tanpa menggunakan ginjal manusia / hewan Ammonium issosianat adalah urea.”
semenjak itu teori vis vitalish pun perlahan-lahan menghilang.
August Kekule pun memperbaharui defenisi senyawa organik menjadi senyawa yang tersusun atas rantai karbon.
3.
Penerapan kimia organik dalam
kehidupan sehari-hari
1. Makanan (pati, gula, lemak, vitamin, protein )
2. Bahan bakar (kayu, batu bara, bensin, alkohol)
3. Rumah tangga (kertas, sabun, kosmetik, minyak)
4. Obat-obatan dan desinfektan (penisilin, kina, aspirin, obat sulfa)
5. Tekstil (kapas, wol, sutra, linen, rayon, nilon)
6. Racun (vanili, kamper)
1. Makanan (pati, gula, lemak, vitamin, protein )
2. Bahan bakar (kayu, batu bara, bensin, alkohol)
3. Rumah tangga (kertas, sabun, kosmetik, minyak)
4. Obat-obatan dan desinfektan (penisilin, kina, aspirin, obat sulfa)
5. Tekstil (kapas, wol, sutra, linen, rayon, nilon)
6. Racun (vanili, kamper)
4.
SIFAT
KIMIA ORGANIK
Sifat fisik kimia organik adalah titik didih, titik leleh, kelarutan tergantung pada struktur, gugus fungsi, dan berat molekul.
Gugus fungsi suatu molekul sangat menentukan sifat reaksinya.
titik didih dan titik cair rendah, tidak tahan panas / mudah terbakar, umumnya non elektrolit, terurai pada suhu rendah.
Sifat fisik kimia organik adalah titik didih, titik leleh, kelarutan tergantung pada struktur, gugus fungsi, dan berat molekul.
Gugus fungsi suatu molekul sangat menentukan sifat reaksinya.
titik didih dan titik cair rendah, tidak tahan panas / mudah terbakar, umumnya non elektrolit, terurai pada suhu rendah.
Daftar pustaka :
1.
http://id.wikipedia.org/wiki/kimia_organik
2. https://www.ilmukimia.org/2012/12/penerapan-kimia-organik-dalam-kehidupan.html
3. https://www.ilmukimia.org/2013/04/kimia-organik.html
4. www.abbyminers.blogspot.co.id/2012/07/sifat-senyawa-organik_20.html
5. http://aritri12.blogspot.co.id/2015/04/ciri-ciri-senyawa-organik-dan-anorganik.html
6. http://www.asymmetricalife.net/2015/12/pengertian-dan-sejarah-singkat-kimia.html
2. https://www.ilmukimia.org/2012/12/penerapan-kimia-organik-dalam-kehidupan.html
3. https://www.ilmukimia.org/2013/04/kimia-organik.html
4. www.abbyminers.blogspot.co.id/2012/07/sifat-senyawa-organik_20.html
5. http://aritri12.blogspot.co.id/2015/04/ciri-ciri-senyawa-organik-dan-anorganik.html
6. http://www.asymmetricalife.net/2015/12/pengertian-dan-sejarah-singkat-kimia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.