Definisi
Kimia nuklir adalah cabang ilmu kimia yang
mempelajari radioaktivitas, proses nuklir, dan sifat nuklir. Radioaktivitas
atau Peluruhan Radioaktif merupakan kumpulan beragam proses dimana sebuah inti atom yang tidak
stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan terjadi pada sebuah nukleus induk dan
menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini adalah sebuah proses "acak" (random) sehingga sulit
untuk memprediksi peluruhan sebuah atom. Sedangkan Proses Nuklir adalah
sebuah proses di mana dua nuklei ataupartikel nuklir bertubrukan,
untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal. Pada prinsipnya sebuah
reaksi dapat melibatkan lebih dari dua partikel yang bertubrukan, tetapi
kejadian tersebut sangat jarang. Bila partikel-partikel tersebut bertabrakan
dan berpisah tanpa berubah (kecuali mungkin dalam level energi), proses ini
disebut tabrakan dan bukan
sebuah reaksi. Dikenal dua reaksi
nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir. Reaksi fusi
nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan
menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fisi
nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya,
dan menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi
elektromagnetik. Reaksi fusi juga menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan
gamma yang sagat berbahaya bagi manusia.
Bahan
Unsur yang
sering digunakan dalam reaksi fisi nuklir adalah Plutonium dan Uranium (terutama
Plutonium-239, Uranium-235), sedangkan dalam reaksi fusi nuklir adalah Lithium dan Hidrogen(terutama
Lithium-6, Deuterium, Tritium). Bahan Pembuat nuklir adalah Uranium. Uranium
merupakan unsur radioaktif. Uranium adalah logam yang sangat berat yang dapat
digunakan sebagai sumber berlimpah energi terkonsentrasi. Uranium terjadi pada
sebagian besar batu di konsentrasi 2 sampai 4 bagian per juta dan adalah
sebagai umum dalam kerak bumi sebagai timah, tungsten dan molybdenum. Uranium
terjadi dalam air laut, dan dapat pulih dari lautan.
Manfaat
Nukklir
ternyata memiliki banyak kegunaan. Berikut ini beberapa kegunaan nuklir yang
telah digunakan oleh negara-negara maju, yaitu:
-Sebagai Sumber Listrik yang Hemat
Lebih dari 14% dari listrik dunia dihasilkan dari uranium dalam reaktor nuklir. Jumlah ini lebih dari 2500 miliar kWh setiap tahun, seperti halnya dari semua sumber listrik di seluruh dunia pada tahun 1960.
-Sebagai Sumber Listrik yang Hemat
Lebih dari 14% dari listrik dunia dihasilkan dari uranium dalam reaktor nuklir. Jumlah ini lebih dari 2500 miliar kWh setiap tahun, seperti halnya dari semua sumber listrik di seluruh dunia pada tahun 1960.
Ini berasal
dari beberapa 440 reaktor nuklir dengan kapasitas produksi total sekitar 377
000 megawatt (MWe) yang beroperasi di 30 negara. Lebih dari 60 reaktor lagi
sedang dibangun dan lain 150 yang direncanakan. Belgia, Bulgaria,
Republik Ceko, Finlandia, Perancis, Hungaria, Jepang, Korea Selatan, Slovakia,
Slovenia, Swedia, Swiss dan Ukraina semua mendapatkan 30% atau lebih dari
listrik dari reaktor nuklir. Amerika Serikat memiliki lebih dari 100 operasi
reaktor, memasok 20% dari listrik. Perancis mendapat tiga perempat dari listrik
dari uranium.
-Senjata
Militer
Kedua uranium dan plutonium yang digunakan untuk membuat bom sebelum mereka menjadi penting untuk membuat listrik dan radioisotop. Jenis uranium dan plutonium untuk bom berbeda dari yang di pembangkit listrik tenaga nuklir. Bom-grade uranium sangat diperkaya (> 90% U-235, bukannya sampai dengan 5%), bom-plutonium yang cukup murni Pu-239 (> 90%, bukan 60% dalam reaktor-grade) dan dibuat dalam reaktor khusus. Sejak 1990-an, karena perlucutan senjata, banyak uranium militer menjadi tersedia untuk produksi listrik. Uranium militer diencerkan tentang 25:1 dengan uranium habis (kebanyakan U-238) dari proses pengayaan sebelum digunakan dalam pembangkit listrik. Plutonium militer mulai digunakan sama, dicampur dengan depleted uranium.
Kedua uranium dan plutonium yang digunakan untuk membuat bom sebelum mereka menjadi penting untuk membuat listrik dan radioisotop. Jenis uranium dan plutonium untuk bom berbeda dari yang di pembangkit listrik tenaga nuklir. Bom-grade uranium sangat diperkaya (> 90% U-235, bukannya sampai dengan 5%), bom-plutonium yang cukup murni Pu-239 (> 90%, bukan 60% dalam reaktor-grade) dan dibuat dalam reaktor khusus. Sejak 1990-an, karena perlucutan senjata, banyak uranium militer menjadi tersedia untuk produksi listrik. Uranium militer diencerkan tentang 25:1 dengan uranium habis (kebanyakan U-238) dari proses pengayaan sebelum digunakan dalam pembangkit listrik. Plutonium militer mulai digunakan sama, dicampur dengan depleted uranium.
Dan masih
banyak lagi.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.