Sumber terbesar polusi partikel halus di dunia bukan
kendaraan, atau pabrik, atau pembangkit listrik, tapi justru pertanian.
Sebuah studi baru menjelaskan bahwa apabila gas amonia dari
pupuk dan kotoran hewan bercampur dengan gas nitrogen oksida dan sulfat dari
polusi pipa knalpot mobil, maka akan terbentuk partikel padat mikroskopis, yang
disebut Aerosol.
Aerosol bisa masuk ke dalam paru-paru, menyebabkan penyakit
jantung atau paru-paru. Diperkirakan polusi partikel halus udara itu
menyebabkan lebih dari 3 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia.
Para penulis studi ini dalam Geophysical Research
Letters menekankan bahwa penelitian mereka bukan untuk menghentikan
penggunaan pupuk. Ilmuwan ahli atmosfer Susanne Bauer, penulis utama studi ini,
mengatakan, "Kami memperkirakan jumlah penduduk akan terus naik, dan untuk
menghasilkan lebih banyak makanan, kita membutuhkan lebih banyak pupuk."
Ia menunjukkan, karena emisi dari pertanian
ini harus
bercampur dengan polusi lainnya untuk menciptakan aerosol, maka penggunaan
sumber energi bersih dan kendaraan yang lebih efisien di masa depan akan sangat
mengurangi senyawa-senyawa polusi lainnya. Jadi, meskipun emisi gas ammonia
terus stabil atau meningkat, kualitas udara tidak akan menurun.
Johannes Lelieveld, penulis sebuah laporan utama tentang
aerosol tahun 2015, memperingatkan bahwa analisa itu akan terbukti kebenarannya
apabila manusia berhasil mengurangi emisi-emisi sektor industri.
Mengembangkan sarana pertanian dan pertanian adalah alasan
manusia hidup di dunia mereka lakukan hari ini. Ini adalah sarana yang
diperlukan untuk bertahan hidup, tanpa yang akan ada kelaparan di seluruh
dunia.
Bahaya amonia
Kotoran ternak dan pupuk
melepaskan amonia ke atmosfer. Di udara, amonia bercampur dengan emisi lain dan
membentuk dan membentuk partikel bahaya.
Dari sebuah studi yang didanai oleh NASA, polusi amonia dari
sumber-sumber pertanian ternyata menghadirkan dampak kesehatan yang lebih besar
dari perkiraan sebelumnya.
Menggunakan pemodelan komputer, termasuk pemodelan reaksi kimia di atmosfer
milik NASA, Fabien Paulot dan Daniel Jacob, peneliti asal Harvard University,
Amerika Serikat mencoba memahami bagaimana amonia berinteraksi di atmosfer dan
membentuk partikel material berbahaya.
Simulasi ini membantu para ilmuwan memperkirakan biaya kesehatan akibat polusi
udara terkait produksi makanan untuk ekspor, sebuah sektor pertanian yang terus
tumbuh, dan merupakan sumber surplus perdagangan.
Dengan kata lain, dari studi yang dilaporkan di jurnal
Environmental Science & Technology, setiap kilogram amonia yang dihasilkan,
biaya kesehatan yang harus dikeluarkan mencapai 100 dolar AS (sekitar Rp1,136
juta). Sebelumnya, US Environemntal Protection Agency memperkirakan biaya
kesehatan yang harus ditanggung akibat 1 kilogram amonia hanya sekitar 47 dolar
AS per kilogram.
Kotoran ternak dan pupuk untuk tanaman melepaskan amonia ke atmosfer. Di udara,
amonia bercampur dengan emisi lain dan membentuk partikel mikroskopik atau
particulate.
Particulate ini menghadirkan risiko kesehatan besar, apalagi mereka yang
memiliki ukuran lebih kecil dari 2,5 mikrometer atau sekitar 1/30 lebar rambut
manusia. Ia bisa terhirup masuk ke dalam tubuh dan tertimbun jauh di dalam
paru-paru. Paparan jangka panjang terhadap particulate ini bisa memicu penyakit
paru-paru, jantung, dan bahkan berujung pada kematian.
PENYEBAB POLUSI
PERTANIAN
1. Pestisida dan Pupuk: Untuk mulai dengan, sumber awal dari
polusi telah pestisida dan pupuk. Pestisida modern & pupuk harus berurusan
dengan hama lokal yang telah ada selama ratusan tahun bersama dengan spesies
invasif baru. Jadi, mereka sarat dengan bahan kimia yang tidak ditemukan di
alam.
Setelah mereka telah disemprot, itu tidak hilang sepenuhnya.
Beberapa bercampur dengan air dan merembes ke dalam tanah. Sisanya diserap oleh
tanaman itu sendiri. Akibatnya, aliran lokal yang dipasok air dari tanah
terkontaminasi, seperti halnya hewan yang memakan tanaman tersebut dan tanaman.
2. Terkontaminasi Air: Air yang terkontaminasi digunakan
untuk irigasi merupakan salah satu sumber lebih lanjut dari polusi. Sebagian
besar air yang kita gunakan berasal dari penampungan air tanah, kanal dan
melalui hujan.
Sementara banyak dari itu adalah air bersih dan murni,
sumber-sumber lain yang tercemar dengan senyawa organik dan logam berat. Hal ini
terjadi akibat pembuangan limbah industri dan pertanian di tingkat daerah air.
Akibatnya, tanaman yang terkena air yang memiliki sejumlah
kecil merkuri, arsenik, timbal dan kadmium terlarut di dalamnya. Proses
pencemaran pertanian menjadi sulit untuk melawan bila racun air seperti ternak
dan menyebabkan gagal panen.
3. Erosi Tanah dan Sedimentasi: Masalah lebih lanjut
disebabkan oleh erosi tanah dan sedimentasi. Tanah terdiri dari banyak lapisan
dan hanya lapisan paling atas yang dapat mendukung pertanian atau
penggembalaan. Karena praktek pertanian yang tidak efisien, tanah ini dibiarkan
terbuka untuk erosi dan menyebabkan penurunan kesuburan setiap tahun. Apakah
terkikis oleh air atau angin, semua tanah ini harus disimpan di suatu tempat
atau yang lain.
Sedimentasi yang dihasilkan menyebabkan tanah membangun di
berbagai bidang seperti sungai, sungai, selokan dan bidang sekitarnya. Jadi,
proses pencemaran pertanian mencegah gerakan alami dari air, hewan air dan
nutrisi ke daerah subur lainnya.
Daftar Pustaka
Hikmat, November 9, 2016. http://kliksma.com/2014/10/penyebab-polusi-pertanian.html
Firman Muhammad. Maret 30, 2014. http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/03/polusi-akibat-pertanian-lebih-parah-dari-perkiraan
@A28-ZAKI
BalasHapusPOIN 3
Sebaiknya untuk industri pertanian tidak menggunakan pestisida ya gan ?
@25-PUTRI
BalasHapusPOIN 3
kalo pertanian menggunakan sistem hidroponik bagaimana?
@A37-ANDIKA
BalasHapusPoint : 3
( Kalau Bisa Judul nya Tulisan Besar semua Agar memperbagus Judulnya..)
@A15-RANIYAH
BalasHapusPOIN 2
Artikelnya sudah bagus tetapi lebih dirapihkan lahi font dan space nya
@A31-ALAM
BalasHapusPOIN 3
KOMENTAR: BAGAIMANA SIH MENGHILANGKAN POLUSI UDARA ?
@19-Hariadi
BalasHapusPoin 3
Hmmm peran anak pertanian benar benar besar untuk kepentingan masa depan manusia... mudah mudahan dapat ditemukan solusi kedepanya
@A18-FAKHRIZAL
BalasHapusPoin 3
Cara mengatasi erosi tanahhnya seperti apa?
@A24-TANIA
BalasHapuspoin 3
artikelnya sudah bagus, tetapi mind mapnya lebih dibuat lebih besar lagi tulisannya
@A09-RIZKY
BalasHapuspoin 3
good artikel bro..
@A38-farida
BalasHapusPoin : 3
Artikel nya cukup menarik
@A32-VARATRI
BalasHapuspoin3
bagaimana cara mengurangi polusi udara dari pertanian?
@A06-ANUGGRAH
BalasHapusPOIN 3
jika pertanian merusak lingkungan bagai mana kita dapat mendapatkan hasil pertaniann tersebut?
@A07-RONA
BalasHapusPoin 3
Jika petani merupakan sumber utama polusi, bagaimana cara mencegahnya karena menurut saya kegiatan petani itu juga merupakan mata pencaharian penduduk yang sangat dominan ?
@A05-RAMADHON
BalasHapusPOIN 3
Artikel sudah bagus tetapi disetiap kalimat tidak diberikan paragraf
@A16-SITI
BalasHapusPOIN 3
artikelnya bermanfaat
@A20-irwansyah
BalasHapusPoin 3
Good
@A17-DHICO
BalasHapusPoin 3
Artikelnya sangat bagus. Menambah wawasan sumber terbesar polusi partikel halus di dunia adalah pertanian.
@A02-RAHMAT
BalasHapusPOIN : 3
Tolong berikan upaya penanggulangannya!
@A11-DINDA
BalasHapusPOINT 3
Artikelnya sangat lengkap
A30-YOSEPH
BalasHapusPOIN 3
artikelnya rapih tapi warna dari background mindmap nya terlalu mencolokkkkk
@A29-Fauzi
BalasHapuspoint 3
mengapa pertanian memyebabkan polusi?
@A03-KHARISMA
BalasHapusPoin 3
mind mapnya terlalu kecil
@A39-JOSEPHINE
BalasHapusPoin 3
Artikel dan mindmapnya sudah bagus dan bermanfaat
@A27-RINALDI
BalasHapusPOIN 3
mantap banget
@A13-RIFKA
BalasHapusPOINT 3
good job
@A23-FERRY
BalasHapusPOIN 3
BADHAYYYY
@A14-Fadhli
BalasHapuspoint 3
sip
@A08 -Aini
BalasHapusPoin 3
Terima kasih infonya