Kimia
Murni dan Terapan
@D18-Rifqi ,@ProyekB01 Oleh Rifqi Baihaqi
Sebelum saya menjelaskan tentang kimia murni dan terapan
saya akan terlebih dahulu
menjelaskan bagaimana sejarah kimia .Sejarah kimia . Kimia
telah mengalami perjalanan panjang selama ribuan tahun untuk memperkenalkan
ilmunya kepada dunia seperti sekarang ini. Pada 3500 S.M., bangsa mesir awal
telah menguasai teknik memproduksi minuman anggur dan telah menemukan beberapa
logam seperti tembaga dan stanum yang diperoleh dengan membakar biji logam
dalam api menggunakan koral.
Sekitar 1500 S.M., Hittites menemukan bahwa jika besi dan
koral dipanaskan maka akan terbentuk besi yang jauh lebih keras dari
sebelumnya. Bahan yang saat ini disebut sebagai baja ini, telah digunakan dalam
produksi serangkaian peralatan dan senjata. Para filsuf yunani, termasuk
Democritus dan Aristotle, adalah orang pertama yang berhasil memahami bahan –
bahan alam. Sesungguhnya, Democritus lah yang mengutarakan keberadaan atom. Dia
percaya bahwa alam semesta terdiri atas satu jenis atom yang ukuran dan betuknya
bervariasi. Pada sekitar 350 S.M., Aristotle menyangkal pemikiran tentang atom
tersebut. Dia beranggapan bahwa zat terbentuk dari empat elemen-bumi, air,
udara dan tanah dengan perbandingan yang berbeda – beda. Pendapat mengenai zat
ini mendominasi pemikir – pemikir dunia barat selama 200 tahun sampai terjadi
perkembangan dalam ilmu kimia modern.
Pada masa 500 – 1600 Masehi, perhatian beralih dari
zat/bahan alam mengarah ke hal yang lebih praktik. Kimia yang pada masa itu
lebih dikenal sebagai alkimia, mempunyai dua tujuan utama. Tujuan pertama
adalah untuk menemukan cara mengubah logam – logam seperti besi, seng, dan tembaga menjadi emas.
Sedang tujuan keduanya adalah untuk menemukan “obat kehidupan” yang dapat memperpanjang
usia hidup manusia secara langsung. Para ahli kimia melakukan berbagai
percobaan dengan keras tapi kegiatan mereka tidak didasari dengan pengembangan
teori keilmuan. Hasilnya, banyak dari kegiatan mereka dilakuan secara rahasia
dan hasil penemuan mereka tidak menjadi perbincangan umum yang merupakan
karakter ilmu pengetahuan saat ini.
Meski ada keterbatasan pendekatan para alkimia terhadap ilmu
mereka, beberapa zat telah berhasil diproduksi pada masa ini, termasuk alkohol,
arsen, seng, serta asam klorida, asam sulfat dan asam nitrat.
Pengertian
Kimia Murni & Terapan
Kimia
seringkali dikelompokkan secara artifisial menjadi kimia “murni” dan “terapan”.
Meskipun perbedaan ini agak sedikit sewenang-wenang, hal itu memberikan
penjelaskan dua segi penting dalam ilmu kimia. Kimia “murni” dapat diartikan
sebagai pencarian dari pengetahuan kimia untuk kepentingan sendiri. Sedang
Kimia “terapan” lebih terpusat kepada pengembangan produk atau proses yang
dapat digunakan untuk meningkatkan standar kehidupan manusia.
Perkembangan
teori atom merupakan salah satu contoh kimia murni. Perkembangan ini merupakan
hasil dari penelitian yang bertujuan pada penemuan pengetahuan ilmiah untuk
hakekat kepentingannya. Contoh kimia terapan adalah perkembangan zat penyubur
tanaman dan pestisida, yang telah mengakibatkan revolusi di dunia industri
pertanian.
Harus
ditegaskan bahwa aspek “murni” dan “terapan” dalam kimia saling ketergantungan
satu dengan yang lainnya. Keduanya terpusat pada pengembangan pemahaman kita
tentang alam sekitar. Penelitian suatu sifat terapan sering mengarah pada
peningkatan pengetahuan kimia. Dan penelitian tentang sifat murni juga dapat
disamakan mengarah pada terapan – terapan baru dan penting lainnya.
Saat
ini kimia mengembangkan kedua cakupan ini, murni dann terapan. Institusi
Tertiary, CSIRO (Organisasi Penelitian Industri dan Persemakmuran Ilmiah),
berbagai pemerintahan instrumental dan beberapa induustri memanfaatkan kimia
untuk berperan dalam rangkaian kerja yang luas. Luasnya cakupan dan pentingnya
kimia industri dapat diukur dengan berdasarkan jangkauan produk dihasilkan oleh
industri. Termasuk di dalamnya zat penyubur tanaman, pestisida, pengawet
makanan, petroleum, logam, kertas, cat, kosmetik, karet, plastik, farmasi,
tekstil, dan lain – lain.
Cabang cabang ilmu yg ada
pada kimia :
Karena begitu luasnya
hal yang dapat dipelajari dari ilmu kimia, maka harus dipelajari secara
terpisah dalam berbagai cabang ilmu kimia antara lain :
Kimia
organik, yaitu cabang ilmu kimia yang mempelajari zat-zat organik atau senyawa
karbon dari makhluk hidup
Kimia
anorganik, yaitu cabang ilmu kimia yang mempelajari unsur-unsur dan zat-zat
kimia selain senyawa karbon (bukan dari makhluk hidup).
Kimia
analisis, yaitu cabang ilmu kimia yang mempelajari analisis atau pemeriksaan
zat-zat
Biokimia,
yaitu cabang ilmu kimia yang mempelajari proses kimia yang berlangsung di dalam
tubuh makhluk hidup.
Kimia
fisika, yaitu cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara konsep-konsep
kimia dengan konsep-konsep fisika.
Kimia
lingkungan, yaitu cabang ilmu kimia yang mempelajari proses-proses kimia yang
berhubungan dengan lingkungan hidup serta akibat-akibat proses tersebut
terhadap lingkungan.
Kimia
industri, yaitu cabang dari ilmu kimia yang mempelajari proses kimia yang
berlangsung dalam dunia industri
Kimia
teknik, yaitu cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang teknologi dari
berbagai proses kimia.
Manfaat bagi kehidupan sehari-hari :
secara singkat manfaat Ilmu Kimia
dalam berbagai bidang yang biasa dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari
1. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang
Kedokteram
Di bidang kedokteran, ilmu kimia memiliki manfaat sebagai
berikut.
-Untuk uji kesehatan, laboratorium, pembuatan alat
pencuci darah, pembuatan materi sintesis
pengganti tulang, gigi, dan pembuatan obat-obatan.
-Mengecek infeksi dalam sampel darah.
-Mendeteksi ada atau tidaknya
virus HIV dalam darah.
2. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang
Pertanian
Di bidang pertanian, para petani memanfaatkan ilmu kimia dengan
menggunakan pupuk dan pestisida untuk kelangsungan hidup tanaman mereka.
3. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang
Pangan
Dalam bidang pangan, ilmu kimia berupa
mikroorganisme atau bakteri pada makanan dimanfaatkan untuk pembuatan kecap,
pembuatan tempe, pembuatan yoghurt, dll.
4. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang
Geologi
Manfaat ilmu kimia dalam bidang ini yaitu untuk membantu para
peneliti mengetahui unsur-unsur bebatuan (mineral).
5. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang
Hukum
Ilmu kimia di bidang hukum
berperan dalam pembuktian kasus hukum, contoh :
-Seseorang telah mencampur minyak tanah
ke bensin lalu diperdagangkan. Untuk memastikan
apakah bensin itu tercampur minyak tanah,
dilakukan uji laboratorium.
-Ditemukan mayat yang terpotong-potong
sehingga tidak dapat dikenali. Untuk memastikan
siapa orang yang terbunuh itu, harus diuji
DNA-nya.
6. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang
Mesin
Ilmu kimia dimanfaatkan di bidang mesin antara lain untuk :
-Mempelajari sifat dan komposisi logam yang baik.
-Mempelajari sifat, komposisi bahan bakar,
dan minyak pelumas mesin.
7. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang
Teknik Sipil
Di bidang teknik sipil, bahan-bahan yang sering digunakan dalam
bidang ini seperti semen, kayu, cat, dan sebagainya dihasilkan melalui riset
berdasarkan ilmu kimia.
8. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang
Biologi
Ilmu kimia di bidang biologi dimanfaatkan untuk membantu proses
pencernaan makanan, pernapasan, metabolisme, fotosintesis, dan
lain-lain.
9. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang
Tekstil
Di bidang tekstil, ilmu kimia dimanfaatkan melalui
penggunaan ekstrak tumbuh-tumbuhan untuk mewarnai pakaian.
Misalnya temulawak memiliki zat pewarna
kurkumin yang dapat digunakan sebagai
pewarna kain rayon viskosa.
10. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang
IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu kimia memiliki banyak manfaat di bidang IPTEK, diantaranya
yaitu :
-Untuk diproduksi microchip dari logam
silicon dengan mutu tinggi sehingga
komputer dapat menyimpan banyak data dan
mengolah data dengan cepat.
-Terciptanya PLTN, yaitu suatu sumber
energi baru berdaya guna sangat besar
yang pada prinsipnya menggunakan teori pemecahan
maupun penggabungan atom. Sering disebut reaksi
fisi maupun reaksi fusi.
11. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang
Fisika
Di bidang fisika, Ilmu Kimia
digunakan untuk membantu penemuan
material-material baru dalam bidang listrik (semikonduktor),
magnet.
12. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang
Ilmu Forensik
Para ilmuan forensik menggunakan
bahan kimia untuk memecahkan masalah-masalah
kriminal. Bahan kimia yang digunakan antara
lain sianoakrilat, perak klorida, dan ninhidrin.
13. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang
Seni
Industri kimia menghasilkan cat yang dapat
dimanfaatkan di bidang seni, yakni seni lukis.
14. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang
Arkeologi
Di bidang arkeologi, ilmu kimia dimanfaatkan untuk :
-Menentukan usia fosil yang dengan
radiosotop karbon-14.
-Menentukan
umur suatu benda purbakala melalui teori
peluruhan radioaktif.
Itulah beberapa manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang yang
biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
DAFTAR PUSTAKA;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.