@D15-Lutfi, @ProyekB01
Disusun oleh Lutfi Bayhaqi
Definisi Bahan Tambahan Pangan (BPT)
Bahan tambahan pangan (BTP) merupakan
bahan yang di tambahkan ke dalam pangan untuk memengaruhi sifat atau bentuk
pangan. BTP berupa zat atau bahan kimia ddalam penggunaannya mempertimbangkan
faktor keamanan pangan. Oleh karna itu penggunaan nya diatur pada dosis
tertentu. Beberapah bahan kimia yang
bukan BPT, yaitu formalin, zat warna tekstil seperti rodamin.
Dan beberapa bahan yang sering digunakan
BPT antara lain pengemulsi, penstabil, pewarna alami, perisa (flavouring), dan
pengawet .
Pengertian dan beberapa contoh bahan yang sering di gunakan
BPT:
Pengemulsi
Zat pengemulsi adalah zat untuk membantu menjaga kestabilan emulsi
minyak dan air. Umumnya emulsifier merupakan senyawa organik yang memiliki dua
gugus, baik yang polar maupun nonpolar sehingga kedua zat tersebut dapat
bercampur.Gugus nonpolar emulsifier akan mengikat minyak (partikel minyak
dikelilingi) sedangkan air akan terikat kuat oleh gugus polar pengemulsi
tersebut. Bagian polar kemudian akan terionisasi menjadi bermuatan negatif,
hal ini menyebabkan minyak juga menjadi bermuatan negatif. Partikel minyak
kemudian akan tolak-menolak sehingga dua zat yang pada awalnya tidak dapat
larut tersebut kemudian menjadi stabil. Salah satu contoh pengemulsi yaitu sabun yang
merupakan garam karboksilat. Molekul sabun tersusun atas ekor alkil yang non-polar (akan mengelilingi molekul minyak) dan kepala
karboksilat yang bersifat polar (mengikat air dengan kuat). Pada industri makanan, telur dikenal sebagai pengemulsi tertua
yang pernah ada.
Penstabil
Penstabil
(stabilizer) adalah BTP yang berfungsi untuk menstabilkan sistem dispersi misalnya campuran
bahan dalam adonan menjadi homogen pada produk pangan. Bahan
penstabil juga dapat berfungsi untuk menstabilkan produk emulsi, misalnya pada
mayones atau salad dressing. Ada 104 jenis penstabil yang diizinkan. dan sebagian besar berasal dari
sumber nabati, misal lesitin, gum, selulosa, pati.
Pewarna alami
Pewarna alami merupakan zat warna yang
berasal dari ekstrak tumbuhan (seperti bagian daun, bunga, biji), hewan dan
mineral yang telah digunakan sejak dahulu sehingga sudah diakui bahwa aman jika
masuk kedalam tubuh. Pewarna alami yang berasal dari tumbuhan mempunyai
berbagai macam warna yang dihasilkan, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti jenis tumbuhan, umur tanaman, tanah, waktu pemanenan dan faktor-faktor
lainnya. Oleh karena itu, Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat
menggolongkan zat warna alami ke dalam golongan zat pewarna yang tidak perlu
mendapat sertifikasi atau dianggap masih aman.
Jenis-jenis zat pewarna alami yang banyak
digunakan dalam industri pangan, yaitu
·
Antosianin
·
Karotonoid
·
Betalains
·
Klorofil
·
Kurkumin
Perisa
(flavouring)
Perisa/flovouring merupakan sifat bahan
pangan yang dapat dideteksi oleh indra.
Memengaruhi rasa dan aroma yang biasanya
di tambahkan pada makanan dan minuman, dan flavor juga merupakan sensasi yang
di hasilkan material tertentu didalam mulut, yang merupakan gabungan dari
persepsi rasa, aroma, trigeminal.
Pengawet
Sekarang ini
memang banyak sekali cara untuk mengawetkan makanan baik cara sederhana maupun
cara yang sudah modern. Pengawetan makanan pada dasarnya membuat makanan lebih
tahan lama dengan menahan laju pertumbuhan mikroorganisme pada makanan
tersebut. Ada beberapa cara yang sudah dikenal dan digunakan oleh masyarakat di
seluruh dunia.
Pendinginan.
Pengasapan.
Pengalengan.
Pengeringan.
Pemaniisan.
Pengsinan.
Terima kasih
DAFTAR
PUSTAKA
-Rauf, rusdin . 2015.kimia pangan. Yogyakarta:
Andi offset
- www.parenting.co.id/balita/komposisi+bahan+makanan+dalam+biskuit - https://fhienhasidwi.wordpress.com/tugas-kuliah/mpit/pewarna-alami-dan-pewarna-sintetik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.