.

Rabu, 14 Desember 2016

Prinsip 4-6 Kimia Hijau




Prinsip-Prinsip Kimia Hijau
Kimia hijau atau green chemistry adalah sebuah paradigma baru yang menggiatkan rancangan proses dan produk yang bisa memperkecil bahkan menghilangkan penggunaan maupun pembentukan bahan kimia beracun dan berbahaya. Sedikit berbeda dengan cakupan bahasan kimia lingkungan yang mengurusi aspek-aspek kimia dalam lingkungan, maka kimia hijau lebih mengarahkan pandangannya pada persoalan mencari metode proses kimia yang lebih ramah lingkungan, mengurangi, dan mencegah polusi serta sumber polusinya. Pada tahun 1990 Pollution Prevention Act (Undang-Undang Pencegahan Pencemaran) telah disahkan di Amerika Serikat. Undang-undang ini membantu menciptakan modus operandi untuk berurusan dengan pencemaran secara inovatif dan asli. Undang-undang ini bertujuan untuk mencegah masalah sebelum mereka terjadi.
Anastas dan Warner (1998) mengusulkan konsep“The Twelve Principles of Green Chemistry” yang digunakan sebagai acuan oleh para peneliti untuk melakukan penelitian yang ramah lingkungan. Berikut adalah ke-12 prinsip kimia hijau yang diusulkan oleh Anastas dan Warner :
1.      Mencegah timbulnya limbah dalam proses
Lebih baik mencegah daripada menanggulangi atau membersihkan limbah yang timbul setelah proses sintesis, karena biaya untuk menanggulangi limbah sangat besar.
2.      Mendesain produk bahan kimia yang aman
Pengetahuan mengenai struktur kimia memungkinkan seorang kimiawan untuk mengkarakterisasi toksisitas dari suatu molekul serta mampu mendesain bahan kimia yang aman. Target utamanya adalah mencari nilai optimum agar produk bahan kimia memiliki kemampuan dan fungsi yang baik akan tetapi juga aman (toksisitas rendah). Caranya adalah dengan mengganti gugus fungsi atau dengan cara menurunkan nilai bioavailability. 
3.      Mendesain proses sintesis yang aman
Metode sintesis yang digunakan harus didesain dengan menggunakan dan menghasilkan bahan kimia yang tidak beracun terhadap manusia dan lingkungan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan dua cara yaitu meminimalkan paparan atau meminimalkan bahaya terhadap orang yang menggunakan bahan kimia tersebut.
4.      Menggunakan bahan baku yang dapat terbarukan
Penggunaan bahan baku yang dapat diperbarui lebih disarankan daripada menggunakan bahan baku yang tak terbarukan didasarkan pada alasan ekonomi. Bahan baku terbarukan biasanya berasal dari produk pertanian atau hasil alam, sedangkan bahan baku tak terbarukan berasal dari bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam, batu bara, dan bahan tambang lainnya.
5.      Menggunakan katalis
Penggunaan katalis memberikan selektifitas yang lebih baik, rendemen hasil yang meningkat, serta mampu mengurangi produk samping.Peran katalis sangat penting karena diperlukan untuk mengkonversi menjadi produk yang diinginkan.Dari sisi green chemistry penggunaan katalis berperan pada peningkatan selektifitas, mampu mengurangi penggunaan reagen, dan mampu meminimalkan penggunaan energi dalam suatu reaksi.
6.      Menghindari derivatisasi dan modifikasi sementara dalam reaksi kimia
Derivatisasi yang tidak diperlukan seperti penggunaan gugus pelindung, proteksi/deproteksi, dan modifikasi sementara pada proses fisika ataupun kimia harus diminimalkan atau sebisa mungkin dihindari karena pada setiap tahapan derivatisasi memerlukan tambahan reagen yang nantinya memperbanyak limbah.
7.      Memaksimalkan atom ekonomi
Metode sintesis yang digunakan harus didesain untuk meningkatkan proporsi produk yang diinginkan dibandingkan dengan bahan dasar.Konsep atom ekonomi ini mengevaluasi sistem terdahulu yang hanya melihat rendemen hasil sebagai parameter untuk menentukan suatu reaksi efektif dan efisiens tanpa melihat seberapa besar limbah yang dihasilkan dari reaksi tersebut.Atom ekonomi disini digunakan untuk menilai proporsi produk yang dihasilkan dibandingkan dengan reaktan yang digunakan.Jika semua reaktan dapat dikonversi sepenuhnya menjadi produk, dapat dikatakan bahwa reaksi tersebut memiliki nilai atom ekonomi 100%. Berikut adalah persamaan untuk menghitung nilai atom ekonomi :
Atom ekonomi (%) = x100%
8.      Menggunakan pelarut yang aman
Penggunaan bahan kimia seperti pelarut, ekstraktan, atau bahan kimia tambahan yang lain harus dihindari penggunaannya. Apabila terpaksa harus digunakan, maka harus seminimal mungkin. Penggunaan pelarut memang sangat penting dalam proses sintesis, misalkan pada proses reaksi, rekristalisasi, sebagai fasa gerak pada kromatografi, dan lain-lain. Penggunaan yang berlebih akan mengakibatkan polusi yang akan mencemari lingkungan. Alternatif lain adalah dengan menggunakan beberapa tipe pelarut yang lebih ramah lingkungan seperti ionic liquids, flourous phase chemistry, supercritical carbon dioxide, dan“biosolvents”.Selain itu ada beberapa metode sintesis baru yang lebih aman seperti reaksi tanpa menggunakan pelarut ataupun reaksi dalam media air.
9.      Meningkatkan efisiensi energi dalam reaksi
Energi yang digunakan dalam suatu proses kimia harus mempertimbangkan efek terhadap lingkungan dan aspek ekonomi. Jika dimungkinkan reaksi kimia dilakukan dalam suhu ruang dan menggunakan tekanan.Penggunaan energi alternatif dan efisien dalam sintesis dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode baru diantaranya adalah dengan menggunakan radiasai gelombang mikro (microwave), ultrasonik dan fotokimia.
10.  Mendesain bahan kimia yang mudah terdegradasi
Bahan kimia harus didesain dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, oleh karena itu suatu bahan kimia harus mudah terdegradasi dan tidak terakumulasi di lingkungan.Seperti sintesis biodegradable plastik, bioderadable polimer, serta bahan kimia lainya.
11.  Penggunaan metode analisis secara langsung untuk mengurangi polusi
Metode analisis yang dilakukan secara real-time dapat mengurangi pembentukan produk samping yang tidak diinginkan.Ruang lingkup ini berfokus pada pengembangan metode dan teknologi analisis yang dapat mengurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya dalam prosesnya.
12.  Meminimalisasi potensi kecelakaan
Bahan kimia yang digunakan dalam reaksi kimia harus dipilih sedemikian rupa sehingga potensi kecelakaan yang dapat mengakibatkan masuknya bahan kimia ke lingkungan, ledakan dan api dapat dihindari.
Aplikasi penerapan ke-12 prinsip kimia hijau ini masih belum sepenuhnya dilakukan para kimiawan khususnya yang bergerak pada bidang sintesis dalam hal desain reaksi dan metode yang digunakan untuk mencegah seminimal mungkin terjadinya pencemaran lingkungan. Marilah kita mulai penelitian yang lebih berwawasan lingkungan dengan mempertimbangkan aspek green chemistry, agar generasi mendatang dapat hidup lebih baik.
Daftar pustaka
Adhika, Devara. 2014. Kimia Hijau Ramah Lingkungan Untuk Masa Depan. Dalam link http://white-techdev.blogspot.co.id/2014/09/green-chemistry-kimia-hijau-ramah-lingkungan-masa-depan.html

21 komentar:

  1. @A01-RIKA
    Point 3
    Bagus juga nih artikel.
    Pertanyaannya
    Bagaimana cara megetahui kandungan limbah itu berbahaya bagi lingkungan?

    BalasHapus
  2. @A37-ANDIKA
    POINT : 3
    Isi artikel nya bagus

    Bagai mana agar limbah industri tidak di buang ke sungai ?

    BalasHapus
  3. @A28-ZAKI

    POIN 3

    Artikel dan mindmap bagus

    Apa itu Ekonomi atom?

    BalasHapus
  4. @A16-SITI
    POIN 3

    artikel dan mind map bagus

    apa yang dimaksud ekonomi atom?

    BalasHapus
  5. @A02-RAHMAT
    POIN : 3

    Artikel baik dan mind map bagus

    Berikan 3 perbedaan antara ekstraktan dan pelarut!

    BalasHapus
  6. @A27-RINALDI

    POIN 3

    Artikel bagus dan jelas

    Jelaskan cara mengaplikasikan prinsip tersebut?

    BalasHapus
  7. @A24 - TANIA

    POIN 3

    Artikel sudah baik dan bermanfaat

    apa yg dimaksud dengan katalis?

    BalasHapus
  8. @A07-RONA

    Poin3

    Artikel dan mind map nya cukup bagus

    Apa yang dimaksud dengan memaksimalkan ekonomi dalam prinsip kimia hijau?

    BalasHapus
  9. @A05-RAMADHON
    POIN3

    Mindmap dan artikel bagus


    Jelaskan apa yg dimaksud dengan katalis?

    BalasHapus
  10. @A19-Hariadi

    Poin 3

    Artikelnya bagus

    Bagaimana perkembangan kimia hijau di indonesia?

    BalasHapus
  11. @A36-ANNA
    Poin 3
    Artikelnya sudah bagus
    Apa yang dimaksud dengan toksisitas

    BalasHapus
  12. @A32-Varatri
    poin 3
    artikelnya sangat bermanfaat
    apa yg dimaksud terdegradasi??

    BalasHapus
  13. @A25-PUTRI

    tulisan didalam artikel terlalu rapat

    Apakah penggunaan metode analisis efektif?

    BalasHapus
  14. @A29-Fauzi

    Point 3

    Menarik

    Apa itu katalis?

    BalasHapus
  15. @A17-DHICO
    Poin 3
    Artikelnya bagus dan menarik
    Berikan contoh dari bahan kimia yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan bagaimana cara menanggulanginya?

    BalasHapus
  16. @A38-Farida
    Poin 3
    Artikel yang sangat menarik
    Contoh dari pelarut yang aman?

    BalasHapus
  17. @A03-KHARISMA

    Poin 3

    artikelnya bagus

    apakah pemerintah sudah mulai menerapkan 12 prinsip kimia hijau?

    BalasHapus
  18. @A11-DINDA

    Poin 3

    Artikel dan mindmapnya sudah bagus

    Metode apa saja yang digunakan untuk mengatasi polusi udara?

    BalasHapus
  19. @A12-ZARICA
    Poin 3
    Artikelnya bagus
    Cara meminimalisasi potensi kecelakaan??

    BalasHapus
  20. @A06-ANUGGRAH
    Poin 3
    Bagus
    Apakah anda sudah menerapkan kimia hijau dirumah?

    BalasHapus
  21. @A15-Raniyah

    Poin 3

    1. Artikel dan Mindmapnya bagus dan jelas

    2. Pelarut yang aman itu seperti apa?

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.