Perkembangan industri di Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Pulau Jawa tidak lepas dari dampak langsung maupun tidak langusng terhadapa kesehatan masyarakat di sekitarnya.
Banyaknya emisi dari kendaraan bermotor, asap industri, asap rokok, pengolahan limbah padat dan cair serta asap pembakaran sampah merupakan sumber dari polusi mengingat berdasarkan data Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, jenis penyakit yang disebabkan oleh polusi udara adalah penyakit bronkitis akut, pneumonia, dan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) akut lainnya. Penyakit pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian yang cukup tinggi di Jawa Tengah jika dibandingkan dengan jenis penyakit lainnya. Pada tahun 2001, jumlah pasien meninggal akibat pneumonia 81 orang atau sekitar 36% dari jumlah pasien meninggal di Jawa Tengah, tahun 2002 berjumlah 65 orang atau 31%, tahun 2003 berjumlah 75 orang atau 30%, tahun 2004 berjumlah 95 orang atau 10% (Pemerintah Kota Semarang, 2006). Faktor utama meningkatnya pencemaran udara dari sektor industri disebabkan masih banyaknya industri yang belum memiliki alat atau fasilitas untuk pengolahan polusi udara atau cerobong asap industri yang memnuhi standar.
Berdasarkan data potensi industri dan perdagangan Jawa
Tengah tahun 2003, total industri yang ada di Jawa Tengah adalah 2.772 unit,
terdiri dari 132 industri besar, 556 industri menengah dan 1.443 industri kecil
(formal). Selain itu masih ada 1.033 unit industri kecil non-formal yang tidak memiliki
izin industri/tanda daftar industri. Sebagian besar dari indusri-industri
tersebut terutama industri besar dan menengah (39%), serta industri kecil baru
(19%) sudah ditempatkan di kawasan-kawasan industri (Pemerintah Kota Semarang,
2006). Maka diperlukan suatu klasifikasi jenis-jenis industri yang ada,
sehingga dapat diketahui dengan pasti kelompok-kelompok industri dengan kadar
penempatan yang tinggi, sedang dan rendah. Hal ini sangat membantu penempatan
kawasan industri dan pengadaan sarana prasarana pengolahan industri yang lebih
baik.
Klasifikasi
merupakan masalah pemisahan beberapa kelompok objek yang berasal dari dua atau
lebih populasi serta mengalokasikan suatu objek yang belum diketahui berasal
dari populasi yang mana ke dalam kelompok yang telah ditentukan batasan
sebelumnya (Sartono dkk, 2003). Pemisahan ini bertujuan untuk menentukan
batasan yang jelas antara satu kelompok dengan komlompok lainnya sehingga jika
ada objek baru yang belum teridentifikasi dapat dimasukkan kedalam salah satu
satu kolompok. Klasifikasi tidak membentuk kelompok baru, melainkan mencocokkan
ciri-ciri objek baru dengan batasan-batasan pada kelompok yang sudah ada. Metode konvensional
yang sering digunakan untuk menyelesaikan klasifikasi adalah metode analisi diskriminan
linier.
Tekstil
merupakan industri yang juga cukup menjanjikan di Jawa Tengah. Cukup banyak
ditemukan perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil seperti PT.
Sritex, PT. Tyfountex, PT. Apac Inti Corpora, PT. Mutu Gading Tekstil. Dua hari
lalu dini hari baunya makin menjadi. Baunya seperti bahan kimia, sangat
menyengat. Sedari awal kami sudah jelaskan kami menduga ini berasal dari
pabrik tekstil. Pembangunan di Indonesia khususnya pada sektor industri
telah membawa dampak bagi kehidupan manusia, baik dampak positif maupun
negatif. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan adalah pencemaran udara
yang dirasakan semakin meningkat. Dengan meningkatnya beban pencemaran udara
sebagai efek negatif dari kegiatan industri, diperlukan pengelompokan industri
berdasarkan beban polutan, sehingga dapat diketahui hasilnya berupa
kelompok-kelompok industri sebagai informasi dalam kebijaksanaan pembangunan
khususnya pada Propinsi Jawa Tengah. Pengelompokan industri berdasarkan beban
polutan dapat dilakukan dengan menggunakan analisis cluster dengan memanfaatkan
Jaringan Syaraf Tiruan (Artificial Neural Network).
Jaringan Syaraf Tiruan
Jaringan
Syaraf Tiruan (Artificial Neural Network. Berikut merupakan informasi awal yang
digunakan dalam clustering data industri sumber pencemaran udara di Jawa Tengah
tahun 2006 menggunakan jaringan syaraf tiruan Kohonen Neural Network : Jumlah
data (n) : 14 Jumlah variabel input (m) : 5 Jumlah cluster diinginkan (K) : 3
Learning rate (a) : 0.5 Data beban pencemaran udara pada sektor industri di Jawa
Tengah tahun 2006 (ton/tahun) secara lengkap disajikan pada tabel 1.
Pengambilan data dilakukan oleh Badan Pengelolaan dan Pengendalian Dampak
Lingkungan (Bappedal) Propinsi Jawa Tengah Jalan Setiabudi Srondol Komplek
Diklat Propinsi Jawa Tengah.
Tabel 1. Data beban pencemaran udara sektor industri di Jawa
Tengah tahun 2006 (ton/tahun)
No
|
INDUSTRI
|
DEBU
|
SO2
|
NO2
|
HC
|
CO
|
1
|
Makanan
|
17.212.900
|
160.083.878
|
74.816.737
|
3.219.487
|
399.424
|
2
|
Minuman
|
14.783.549
|
138.034.875
|
63.495.986
|
2.775.775
|
344.361
|
3
|
Tekstil
|
94.220.918
|
876.275.960
|
409.535.961
|
17.621.236
|
2.186.081
|
4
|
Kayu
|
37.746.008
|
350.356.787
|
163.742.598
|
19.178.572
|
874.048
|
5
|
Olahan Kayu
|
64.938.164
|
585.197.249
|
273.497.539
|
11.767.867
|
1.459.915
|
6
|
Kertas
|
4.995.420
|
490.970.353
|
21.712.842
|
934.244
|
133.504
|
7
|
Kimia Dasar
|
6.127.549
|
56.987.602
|
27.825.416
|
1.145.976
|
142.169
|
8
|
Non Logam
|
5.247.509
|
49.386.337
|
23.081.177
|
993.120
|
123.205
|
9
|
Semen
|
518.181
|
4.186.351
|
2.250.968
|
96.852
|
12.015
|
10
|
Kapur dan Gips
|
10.085.093
|
19.659.868
|
10.865.165
|
1.889.810
|
234.446
|
11
|
Logam Dasar
|
4.012.867
|
36.194.179
|
22.328.706
|
1.018.972
|
90.295
|
12
|
Hasil-hasil Olahan Logam
|
7.407.925
|
68.895.388
|
32.198.916
|
1.385.432
|
171.037
|
13
|
Rumah Sakit
|
64.523
|
59.875
|
288.565
|
12.039
|
1.492
|
14
|
Perhotelan
|
99.836
|
92.747
|
433.466
|
18.650
|
2.312
|
Jumlah
|
267.460.442
|
2.836.381.449
|
1.126.074.042
|
62.058.032
|
6.174.304
|
Pada tabel di atas di paparkan beberapa kategori pencemaran
dan pada kategori pencemaran debu yaitu industri tekstil yang jumlahnya paling
banyak.
Daftar pustaka
Warsito Budi. 01 Maret, 2008. http://eprints.undip.ac.id/3514/1/P_Budi_3.pdf
Hasanah Warda. 24 Juni, 2014. http://wardaadr.blogspot.co.id/2012/06/penanggulangan-polusi-udara-yang.html
Yuliati, Annie, Warsito. 02 April, 2010 http://eprints.undip.ac.id/8059/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.