Industri Kelapa Sawit
Industri Kelapa Sawit
Pengertian pabrik kelapa sawit (PKS) adalah suatu pabrik yang berfungsi sebagai tempat pengolahan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit kasar/crude palm oil (CPO), inti kelapa sawit (kernel), fiber, dan tempurung sawit. Proses pembangunan PKS berlandaskan pada suatu rancangan desain tertentu yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginannya. Suatu PKS selalu dilengkapi dengan peralatan dan mesin instalasi untuk mengolah TBS dengan teknologi serta kapasitas yang beragam.
Di dalam proses pengolahan kelapa sawit menjadi CPO oleh PKS, bahan baku yang digunakan berupa TBS yang dipetik langsung dari pohon kelapa sawit yang telah berusia lebih dari 3 tahun. Selanjutnya kontrol terhadap standar dan kriteria TBS dilakukan secara berkala untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan. Contohnya pengkajian ini ditinjau menurut tipe buah, kematangan buah, kesegaran buah, panjang tangkai, dan lain-lain. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil maksimal dengan biaya yang wajar, perlu adanya sinkronisasi yang baik antar-divisi di dalam pabrik.
- Divisi Teknik :
Fungsi dari departement teknik selain dari angkut TBS menuju pabrik untuk siap olah, yaitu memperbaiki infrastruktur jalan dan jembatan di sekitaran PT Pasangkayu, mengendalikan pengairan irigasi maupun non irigasi. Dan sekarang departement teknik sudah mulai memberlakukan sistem mekanisasi yang bertujuan untuk mempercepat evakuasi TBS dari blok ke TPH yang dijaga untuk mempertahankan kualitas TBS.
2. Divisi Kebun :
Fungsi dari departemen kebun ialah selain merawat pohon sawit dengan memberikan pupuk dan beberapa semprotan anti hama departemen kebun juga bertanggung jawab atas kualitas TBS (tandan buah segar) dengan memperhatikan kadar FFA (free faty acid) yang terkandung didalam TBS yang akan dikirim ke pabrik untuk di proses menjadi CPO (crude palm oil), dan juga fungsi lainnya adalah memprediksi kematangan buah dan panen pada setiap pohon kelapa sawit. Kebun kelapa sawit terbagi menjadi 2, yaitu kebun inti dan kebun plasma:
· Kebun Inti
Ialah kebun yang dimiliki sepenuhnya oleh perusahaan tanpa adanya proses koperasi ataupun tengkulak untuk perhitungan keuntungan berat di setiap buah kelapa sawit.
· Kebun Plasma
Ialah kebun yang dimiliki atau dipunyai oleh masyarakat disekitar perusahaan dan ini melalui perhitungan koperasi tetapi untuk perawatan perusahaan lah yang bertanggung jawab atas pemeliharaannya dikarenakan perusahaan ingin kualitas yang dihasilkan pada setiap TBS sama dengan kebun inti yang nantinya akan sama diproses dalam pabrik tetapi untuk pengangkutan perusahaan tidak bertanggung jawab untuk proses angkut ke dalam pabrik
3.Divisi Pabrik :
· CPO (Crude Palm Oil)
Untuk memisahkan minyak dari kotoran dan unsur-unsur lain yang dapat menguarangi kualitas CPO dengan mengupayakan kehilangan minyak seminimal mungkin.
Komponen utama:
a. Vibro separator (vibrating screen)
Memisahkan serabut halus dan bahan-bahan kasar lainya sebelum masuk ke Continuous Settling Tank (CST).
b.Continuous Settling Tank
Memisahkan minyak murni dengan sludge berdasarkan prinsip perbedaan massa jenis (berat jenis / BJ) CST / Continuous Settling Tank
c. Oil Purifier
Memproses minyak yang sudah melalui proses di Continuous Settling Tank / CST menjadi minyak murni dengan kadar air maksimal 0,1% dan kadar kotoran maksimal 0,02%.
d. Sludge Centrifuge
Mengutip kembali minyak yang terkandung dalam sludge dari Continuous Settling Tank atau dari Sludge Tank dengan prinsip sentrifugal.
Sludge Centrifuge / Low Speed Separator
e. Vacuum Oil Drier
Mengeringkan minyak dalam kondisi vakum melalui proses penguapan agar kadar air turun menjadi lebih rendah dari 0,1%
f. Storage Tank
Proses terakhir dalam pengolahan minyak yang akan ditampung didalam storage tank yang di perhatikan suhu dalam storage tank tersebut yaitu sekitar 90-95 derajat yang akan siap di jual dan di pindahkan kedalam truk CPO.
· Kernel
Untuk mengolah ampas yang terdiri dari serabut dan biji. Serabut dijadikan bahan bakar ketel uap (boiler fuel) , sedangkan biji diolah lebih lanjut di Nut Cracker / Ripple Mill.
Peralatan utama:
a. Depericarper
Memisahkan biji (nut) dari serabut (fibre) berdasarkan prinsip perbedaaan massa jenis dengan menggunakan blower/fan .
b. Nut Polishing Drum
Membersihkan biji (nut) dari serat-serat (fibre) yang masih menempel sehingga proses pemecahan cangkang di nut cracker atau ripple mill.
c. Nut Silo Drier
Mengurangi kadar air (moisture) biji 10%-12% dengan pengaliran udara panas sehingga inti tidak melekat pada cangkang dan mempermudah pemecahan biji (nut) pada alat nut cracker / Ripple Mill
d. Nut Cracker/Ripple Mill
Memecahkan cangkang biji (nut) yang telah dikeringkan dalam nut silo dengan cara melemparkan ke dinding drum dengan gaya sentrifugal atau cara lain dengan:
Memecahkan cangkang biji (nut) dengan cara penggilasan biji di dalam plat besi yang bergerigi dengan rotating drum.
f. LTDS (Light Tenera Dry Separator)
Memisahkan cangkang dan inti dengan menggunakan udara, berdasarkan berat jenis (Pneumatic Separator).Memisahkan cangkang yang masih ada dalam produk inti (kernel) dengan menggunakan Kalsium Karbonat / larutan kaolin (tanah liat) berdasarkan perbedaan massa jenis (Claybath).
Memisahkan cangkang yang masih ada dalam inti sawit (kernel) dengan menggunakan media air berdasarkan berat jenis (Hidrosiklon).
g. Kernel Silo Drier
Mengeringkan inti (kernel) yang telah dipisahkan dari cangkang sehingga kadar air (moisture content) mencapai 7% (maksimal).
- · Limbah
Limbah cair yang ditimbulkan berasal dari proses produksi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) untuk menghasilkan minyak (CPO = Crude Palm Oil). Dalam proses produksi pabrik kelapa sawit sangat memerlukan air sehingga tidak heran jika menghasilkan limbah cair dengan jumlah yang cukup besar (± 60 % air yang digunakan akan menjadi limbah). Saalah satu cirri limbah cair dari PKS adalah konsentrasi COD dan TSS yang tinggi yaitu :
COD : 12.000 – 40.000 mg/l
TSS : 10.000 – 30.000 mg/l
Limbah cair dengan konsentrasi COD dan TSS yang tinggi tersebut haruslah diolah terlebih dahulu agar tidak mencemari lingkungan sekitarnya. Adapapun beberapa proses olahan limbah cair didalamm pabrik kelapa sawit :
a. Cooling Pond
Merupakan kolam yang berfungsi untuk mendinginkan limbah cair. Limbah dari sludge pit memiliki suhu (70-80C) dan didinginkan sampai (40-45C) selama 24 jam, hal ini bertujuan agar limbah memiliki kondisi yang memungkinkan bagi bakteri mesophilic untuk dapat berkembang Untuk mempercepat pendinginan maka limabah cair dilewatkan pada sebuah tower.
b. Mixing Pond
Mixing pond adalah tempat melakukan pencampuran antara limbah yang telah didinginkan dengan lumpur yang diambil dari kolam anaerobic dengan perbandingan tertentu. Pencampuran ini dimaksudkan agar bakteri yang telah aktif dari kolam anaerobic dapat bercampur dengan limbah cair sehingga proses pengaktifan bakteri dapat lebih cepat. Masa tinggal limbah di kolam pencampur adalah 24 jam. Mixing pond merupakan tempat di mana fasa pertama proses acido genesis terjadi. Diharapkan pada mixing pond dengan retention time satu hari mulai terjadi hidrolisis dan asidifikasi dari senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana.
c. Anaerobic Pond
Setelah 1 hari, limbah cair di mixing pond dialirkan ke kolam anaerobic, di sini terjadi proses penguraian bahan organic oleh bakteri anaerobic. Limbah yang keluar dari kolam anaerobic memiliki kadar BOD 3000-5000 mg/lt, pH 6.8-7.2, VFA 500-1000 mg/lt, Alkalinity 4000 mg/lt, dan ratio kurang dari 25. Seandainya terbentuk sekam dengan tebal lebih dari 20 cm maka sekam tersebut harus dibuang untuk meringankan beban bakteri pengurai limbah.
d. Contact Pond/Buffer
Setelah di kolam anaerobic, limbah dialirkan ke contact pond/buffer dimana terjadi pemisahan antara solids dan supernatant. Retention time limbah dapat dimaksimalkan dengan adanya contact pond sehingga bakteri bisa semaksimal mungkin dalam menguraikan limbah. Dari contact pond, limbah dipompa ke areal land aplikasi sebagai pupuk. Contact pond dengan kapasitas besar bisa berfungsi sebagai kolam penampung sementara (buffer pond) bila terjadi emergency state pada station pengolahan limbah. Merupakan tempat terjadi penguraian bahan organic oleh bakteri aerobik. Buffer pond dapat dilengkapi dengan aerator yang berfungsi untuk membantu menurunkan BOD limbah.
- Water Treatment
Water treatmen merupakan proses penjernihan air untuk dialiirkan melalui pipa pipa yang akan dilewatkan kedalam furnance boiler dengan memamnfaatkan air yang ada didalam pipa dan terjadi pembakaran didalam boiler makan terjadinya PLTU pembangkit listrik tenaga uap yang uap dihasilkan dipompa dengan tekanan tinggi kedalam turbin dan diproses untuk memompa turbin dan menghasilkan listrik tenaga uap yang akan dimanfaatkan untuk distribusi listrik didalam pabrik maupun perumahan karyawan disekitar pabrik. Dan air bersih tersebut ditampung setelah terjadi pembersihan dari bakteri dan menurunkan kadar ph didalam air untuk didistribusikan untuk keperluan pabrik dan perumahan karyawan disekitar pabrik.
- · Boiler
Boiler adalah alat untuk pembangkit tenaga uap PLTU dan didalam pabrik kelapa sawit boiler lah yang dimanfaat kan menghasilkan listrik dengan cara mengalirkan air kedalam ratusan pipa yang dilewatkan kedalam boiler sehingga air yang didalam pipa berubah menjadi uap kemudian dipompa dengan tekanan tinggi kedalam turbin dan diproses untuk memompa turbin dan menghasilkan listrik tenaga uap yang akan dimanfaatkan untuk distribusi listrik didalam pabrik maupun perumahan karyawan disekitar pabrik.
Daftar Pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.