1. Penentuan Entalpi Dengan Kalorimeter
Cara pertama yang bisa
kamu lakukan adalah penentuan entalpi dengan kalorimeter. Dilihat dari definisinya, kalorimeter
adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur banyaknya kalor (panas) yang
terdapat dalam suatu reaksi kimia tertentu.
Dengan alat ini, kamu akan dengan jelas jumlah kalor (panas) yang terdapat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia.
Dengan alat ini, kamu akan dengan jelas jumlah kalor (panas) yang terdapat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia.
Di dalam kalorimeter,
kamu akan memasukkan zat yang akan kamu reaksikan ke kalorimeter, dimana juga
terdapat air yang memiliki massa tertentu. Kalor (panas) yang dibebaskan akan
diserap oleh air dan suhu air akan naik. Selanjutnya, kamu akan menghitung
jumlah kalor dengan rumus q =
m.c.Δt.
Nah, untuk lebih
memudahkan kamu untuk mempelajari cara penentuan entalpi reaksi dengan
kalorimeter, Wardaya College sudah menyiapkan beberapa video pembelajaran yang
bisa kamu tonton dan simak. Selanjutnya, kamu bisa mencoba mengerjakan contoh
soal penentuan entalpi reaksi yang ada di Wardaya College.
2. Hukum Hess
Selanjutnya, kamu juga
bisa menggunakan Hukum Hess sebagai cara penentuan entalpi reaksi. Hukum
Hess, yang dikemukakan oleh ilmuwan German
Hess, digunakan untuk mengukur besaran perubahan entalpi dalam suatu
reaksi.
Hukum Hess juga
menyatakan bahwa perubahan entalpi hanya bergantung pada keadaan awal dan
keadaan akhir dari suatu reaksi. Dengan kata lain, perubahan entalpi akan
memiliki nilai sama walaupun langkah-langkahnya berbeda.
Bagaimana cara
penerapan rumusnya? Nah, untuk memahami hal itu, kamu bisa langsung mengakses
Wardaya College sebagai media belajar kamu. Ada banyak video yang bisa kamu
akses, tonton, dan simak di Wardaya College. Selain itu, kamu bisa mendapatkan
contoh soal penentuan entalpi reaksi di Wardaya College.
3. Entalpi Pembentukan Standar
Selanjutnya, kamu bisa
menentukan entalpi reaksi dengam metode entalpi pembentukan standar. Entalpi pembentukan standar maksudnya
adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol zat dari
unsur-unsurnya yang diukur pada keadaan standar.
Untuk melakukan metode
penentuan entalpi pembentukan standar, kamu bisa menggunakan rumus kimia ΔHRº = ∑Δhtº hasil reaksi – ∑Δhtº pereaksi, dimana ΔHRº merupakan perubahan entalpi reaksi
standar.
Materi ini bisa jadi
tantangan untuk kamu ketika mempelajari kimia. Untuk itu, kamu bisa mulai
mempelajari materi dengan mengakses dan membuka Wardaya College. Di Wardaya
College, kamu akan dibimbing menggunakan video pembelajaran interaktif yang
akan membuat kamu memahami materi. Selain itu, kamu bisa akses contoh soal
penentuan entalpi reaksi di Wardaya College.
4. Energi Ikatan
Metode selanjutnya yang
bisa kamu gunakan sebagai cara penentuan entalpi reaksi yaitu melalui energi ikatan. Energi ikatan dapat didefinisikan sebagai kalor
(panas) yang diperlukan untuk memutuskan ikatan oleh satu mol molekul gas
menjadi atom-atomnya dalam wujud gas.
Bersamaan dengan
pemutusan ikatan, pernyerapan energi terjadi. Bersamaan dengan pembentukkan
ikatan, pelepasan energi terjadi. Inilah yang menjadi dasar dari perhitungan
entalpi reaksi.
Untuk memahami materi
energi ikatan ini, kamu bisa mulai untuk mempelajarinya di Wardaya College.
Kenapa? Wardaya College memberikan pembelajaran lengkap yang bisa kamu
aplikasikan untuk belajar. Ada video energi ikatan dan contoh soal penentuan
entalpi reaksi.
Penentuan entalpi reaksi
merupakan salah satu materi penting yang harus kamu pahami dalam belajar kimia.
Di dalam materi ini, kamu akan memahami beberapa metode yang bisa kamu gunakan
untuk menghitung dan mengukur banyaknya kalor (panas) yang terlibat dalam suatu
reaksi yang kamu lakukan.
Untuk itu, Wardaya
College memberikan banyak pembelajaran yang tentunya lebih dari cukup untuk
memahami materi ini. Ada video pembelajaran yang akan memandu kamu untuk
memahami materi penentuan entalpi reaksi ini. Tak hanya itu, kamu bisa mengerjakan
contoh soal penentuan entalpi reaksi yang ada di Wardaya College.
5. Perubahan Kalor
Perubahan wujud zat dapat berubah dari wujud yang satu ke wujud
yang lain. Berikut perubahan wujud yang terjadi pada zat, yaitu :
1) Mencair
Perubahan wujud zat padat menjadi cair disebut mencair. Saat zat
mencair memerlukan energi kalor. Contoh peristiwa
mencair, antara lain: es dipanaskan, lilin dipanaskan dll.
2) Membeku
Perubahan wujud zat cair menjadi padat disebut membeku. Pada saat
zat membeku melepaskan energi kalor.
Contoh peristiwa membeku, antara lain : air didinginkan di bawah 00C, lilin
cair didinginkan, dll.
3) Menguap
Perubahan wujud zat cair menjadi gas disebut menguap. Pada saat
tersebut zat memerlukan energi kalor.
Contoh, antara lain: minyak wangi, air dipanaskan sampai mendidih, dll.
4) Mengembun
Perubahan wujud zat gas menjadi cair disebut mengembun. Saat
terjadi pengembunan zat melepaskan energi kalor. Contoh, antara lain : gelas
berisi es bagian luarnya basah, titik air di pagi hari pada tumbuhan, dll.
5) Menyublim
Perubahan wujud zat padat menjadi gas disebut menyublim. Saat
penyubliman zat memerlukan energi kalor. Contoh, antara lain: kapur barus
(kamper), obat hisap , dll.
6) Mengkristal atau menghablur
Perubahan wujud zat gas menjadi padat. Pada saat pengkristalan zat
melepaskan energi kalor. Contoh peristiwa pengkristalan, antara lain: salju,
gas yang didinginkan, dll.
Untuk lebih memahami pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat,
perhatikan grafik pemanasan es berikut ini!
Perhatikan grafik tersebut!
Garis AB dan CD condong ke atas, apa yang menyebabkan hal ini terjadi? Hal ini
disebabkan karena saat itu energi kalor yang diperlukan pada garis AB adalah
untuk menaikkan suhu es mencapai 00C untuk mengubah
wujud es menjadi cair. Juga pada garis CD kalor yang diperlukan adalah untuk
mengubah wujud zat cair menjadi gas pada suhu 1000C. Jika kamu
perhatikan garis BC dan DE mendatar, apa yang menyebabkannya? Pada saat proses
garis BC es yang berwujud padat mulai mencair berubah menjadi air, demikian
pula garis DE terjadi perubahan wujud zat cair menjadi gas. Apabila kamu
perhatikan garis BC dan DE mendatar, hal ini menunjukkan bahwa energi kalor
yang diperlukan saat itu tidak digunakan untuk menaikkan suhu zat,
melainkan untuk mengubah wujud zat.
Daftar Pustaka
Muhammad Risal, Perubahan Kalor,
2014. http://www.artikelind.com/2011/08/kalor-perubahan-wujud-zat.html#ixzz4KuZkaKIQ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.