Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memilikikestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentukmonoatomik. Unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He),Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini pun sangat sedikitkandungannya di bumi.
Sifat-sifat Gas Mulia
1.
Sifat fisika gas mulia
Gas-gas
mulia memiliki gaya interatomik yang lemah, sehingga membuat gas mulia memiliki
leleh dan titik didih sangat rendah. Seluruh unsur gas mulia bersifat
monoatomik dalam kondisi standar, termasuk unsur-unsur yang mempunyai masa atom
lebih besar dari unsur padat. Helium memiliki beberapa sifat yang unik bila
dibandingkan dengan unsur gas mulia lainnya. Yang pertama adalah helium
mempunyai titik didih dan titik leleh yang lebih rendah daripada unsur lain.
Sifat itu dikenal sebagai superfluiditas. Helium adalah satu-satunya unsur yang
tidak bisa dipadatkan dengan pendinginan di bawah standar. Helium, neon, argon,
kripton, dan xenon mempunyai beberapa isotop stabil. Radon tidak mempunyai isotop
stabil. Isotop yang paling lama waktu hidupnya adalah 222Rn yang
mempunyai waktu paruh 3,8 hari kemudian meluruh membentuk helium dan polonium,
yang akhirnya meluruh membentuk timah.
Atom-atom
gas mulia mempunyai jari-jari atom yang meningkat ke periode yang lebih
tinggi meningkatnya jumlah elektron. Ukuran atom berhubungan dengan beberapa
sifat. Misalnya,Energi ionisasi
menurun seiring meningkatnya jari-jari atom karena elektron valensi gas mulia
yang lebih besar akan lebih jauh dari inti. Maka dari itu, ikatan inti atom ke
elektron valensi menjadi lemah. Gas mulia memiliki energi ionisasi terbesar di
antara unsur-unsur dari setiap periode, yang mencerminkan stabilitas
konfigurasi elektron dan berhubungan dengan kurang reaktifnya gas mulia. Gas
mulia tidak dapat menerima elektron untuk membentuk anion stabil. Itulah
mengapa gas mulia memiliki afinitas
electron negatif.
2. Sifat kimia gas mulia
Gas-gas mulia tidak berwarna, tidak
berbau, tidak berasa, dan mudah terbakar dalam kondisi standar. Gas mulia
pernah disebut sebagai Golongan 0 dalam Tabel
Periodik Unsur karena mempunyai valensi nol, yang
berarti tidak dapat bereaksi dengan unsur-unsur lain untuk membentuk senyawa.
Namun anggapan tersebut dapat dipatahkan dengan ditemukannya senyawa dengan
keterlibatan gas mulia Seperti golongan lain, gas mulia menunjukkan pola yang
konfigurasi elektron yang teratur.
3. Reaksi Gas Mulia
Gas Mulia | Reaksi | Nama senyawa yang terbentuk | Cara peraksian |
Ar(s) + HF → HArF | |||
Kr(s) + F2 (s) → KrF2 (s) | Reaksi ini dihasilkan dengan cara mendinginkan Kr dan F2pada suhu -196 0C lalu diberi loncatan muatan listrik atau sinar X | ||
Xe(g) + F2(g) → XeF2(s) Xe(g) + 2F2(g) → XeF4(s) Xe(g) + 3F2(g)→ XeF6(s) XeF6(s) + 3H2O(l) → XeO3(s) + 6HF(aq)6XeF4(s) + 12H2O(l) → 2XeO3(s) + 4Xe(g) + 3O(2)(g) + 24HF(aq) | Xenon oksida | diperoleh dari pemanasan Xe dan F2pada tekanan6 atm, jika umlah peraksi F2 lebih besar maka akan diperoleh XeF6 XeO4 dibuat dari reaksi disproporsionasi(reaksi dimana unsur pereaksi yang sama sebagian teroksidasi dan sebagian lagi tereduksi) yang kompleks dari larutan XeO3 yang bersifat alkain | |
Rn(g) + F2(g) → RnF |
4. kegunaan Gas Mulia
1. Helium
Helium merupakan gas yang ringan dan tidak mudah terbakar. Helium digunakan dalam sistem pernafasan laut dalam, untuk mendinginkan magnet superkonduktor, untuk pengembangan balon, untuk mengangkat kapal udara dan sebagai gas pelindung untuk penggunaan. Menghirup sejumlah kecil gas ini akan menyebabkan perubahan sementara kualitas suara seseorang..
2. Argon
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel, sebagai pengisi bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas, dan sebagai atmosfer pelindung untuk menumbuhkan silikon dan kristal germanium.
3. Neon
Neon dapat digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Neon digunakan juga sebagai zat pendingin, indikator tegangan tinggi, penangkal petir, dan untuk pengisi tabung-tabung televisi. Neon terutama dipergunakan untuk pembuatan tanda.
4. Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. Kripton juga digunakan dalam lampu kilat pada blitz kamera untuk fotografi kecepatan tinggi. Lampu menara pada mercusuar menggunakan gas krypton. Landasan pacu bandara menggunakan bola lampu yang berisi gas krypton sebagai penerangan dan penunjuk jalan bagi pesawat terbang yang akan mendarat atau meninggalkan landasan di malam hari.
5. Kesimpulan
Gas mulia
adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki kestabilan
yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik
karena sifatnya yang stabil. Yang tergolong ke dalam gas kimia yaitu helium
(He), neon (Ne), argon (Ar), krypton (Kr), xenon (Xe), dan radon yang bersifat
radioaktif (Rn).
Sifat –
sifat dari gas mulia yaitu Jari-jari atom unsur-unsur Gas Mulia dari atas ke
bawah (He ke Rn) semakin besar karena bertambahnya kulit yang terisi elektron.
Energi ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil karena gaya tarik inti atom
terhadap elektron terluar semakin lemah. Afinitas elektron unsur-unsur Gas mulia
sangat kecil sehingga hampir mendekati nol. Titik didih unsur-unsur Gas mulia
berbanding lurus dengan kenaikan massa atom.
Gas mulia
memiliki banyak kegunaan, seperti helium yang dapat digunakan untuk mengisi
balon udara dan radon yang digunakan sebagai terapi kanker karena bersifat
radioaktif.
Di alam, gas
mulia berada dalam bentuk monoatomik karena bersifat tidak reaktif. Oleh karena
itu, ekstraksi gas mulia umumnya menggunakan pemisahan secara fisis.
Pengecualian adalah radon yang diperoleh dari peluruhan unsure radioaktif.
Daftar Pustaka :
-http://gas-mulia.blogspot.co.id/
-http://www.ilmukimia.org/2013/12/golongan-gas-mulia.html
Daftar Pustaka :
-http://gas-mulia.blogspot.co.id/
-http://www.ilmukimia.org/2013/12/golongan-gas-mulia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.