.

Jumat, 05 Agustus 2016

INDUSTRI PETROKIMIA



Industri petrokimia adalah industri yang  bahan bakunya bersumber dari minyak bumi dan gas alam. Dalam prosesnya, minyak bumi dan gas alam yang diolah dalam industri petrokimia akan menghasilkan tiga kelompok produk, yaitu: produk hulu, produk antara, dan produk hilir/produk jadi.

Berdasarkan pada produk hilirnya, industri petrokimia dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:
  1.  Industri  pupuk dan pestisida
Pupuk: urea (CO(NH2)2), ZA (ammonium sulfat/(NH4)2SO4), kalsium nitrat (Ca(NO3)2)


Pestisida: kelompok organo-klor (DDT, aldrin), kelompok organo-posfor (malation, parathion), dan kelompok karbamat (karbaril, baygon)                 
  2.  Industri  plastik
PE (polietilena), PP (polipropilena), PVC (poli vinil klorida), dan PS (polistirena)


  3.  Industri detergen
alkil benzene sulfonat (ABS), dan selulosa karboksi metil (CMC). 


  4.  Industri karet
SBR dan karet butil


  5.  Industri serat sintetis
Nilon


  6.  Industri bahan peledak
TNT
  7.  Industri cat
Resin (Acrylic atau Polyurethane) dan solvent/thinner (aseton/alkohol)
Bahan Baku Industri Petrokimia
Dalam industri petrokimia pada dasarnya menggunakan tiga bahan baku, yaitu:

Olefin
Senyawa ini merupakan bahan baku utama dalam industri petrokimia sehingga diproduksi dalam jumlah besar, jenis olefin yang paling banyak digunakan ialah:
1.                   Etilena, jenis ini dapat menghasilkan berbagai macam jenis produk seperi polietilena (plastik), PVC (untuk membuat pipa paralon), etilena glikol (untuk bahan anti beku pada radiator mobil).
2.                   Propilena, jenis ini dapat menghasilkan beberapa produk petrokimia seperti  butadina (menghasilkan karet sintetis), gliserol (dapat digunakan pada pembuatan bahan pelembab dan peledak), polipropilena (digunakan untuk pembuatan tali dan karung plastik) dan isopropyl ( dapat digunakan untuk pembuatan bahan lain seperti aseton).
Aromatik
Senyawa ini memiliki ikatan rantai rangkap dalam betuk selang-seling. Berikut bahan aromatik yang digunakan pada industri petrokimia:
1.                   Benzena yang dapat menghasilkan sikloheksana (untuk membuat nilon), kumena (untuk membuat fenol) dan stirena (untuk pembuatan karet sintetis).
2.                   Toulena dapat digunakan sebagai bahan pembuatan produk farmasi.
3.                   Xilena dapat menghasilkan asam tereftalat untuk bahan dasar pada pembuatan serat.
Syn-Gas (gas sintesis)
Bahan ini merupakan campuran dari karbon  monoksida (CO) dan hydrogen (H2), dalam industri petrokimia bahan ini duganakan untuk menghasilkan berbagai macam produk seperti:
1.                   Amonia (pestisida)
2.                   Urea, selain sebagai pupuk dapat juga diolah pada industi perekat dan plastik.
3.                   Methanol (alkohol dan spiritus)
4.                   Formaldehida (dapat dioalah menjadi formalin atau pengawet)
Salah satu contoh produk petrokimia yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu detergen, produk ini merupakan hasil pengolahan bahan-bahan turunan minyak bumi yang memiliki daya cuci yang lebih baik. Dari penjelasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa minyak bumi dan gas bumi memiliki manfaat yang sangat signifikan bagi kehidupan manusia baik itu sebagai bahan bakar maupun produk lain hasil dari industri petrokimia. 


REFERENSI

Ichwan, Ricky, Industri Petrokimia,http://www.academia.edu/8289817/INDUSTRI_PETROKIMIA
Anonim, 2015, Pengertian Dasar Industri Petrokimia, http://www.prosesindustri.com/2015/02/pengertian-dasar-industri-petrokimia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.