Industri petrokimia
adalah industri yang bahan bakunya bersumber dari minyak bumi dan gas alam. Dalam
prosesnya, minyak bumi dan gas alam yang diolah dalam industri petrokimia akan
menghasilkan tiga kelompok produk, yaitu: produk hulu, produk antara, dan
produk hilir/produk jadi.
Berdasarkan pada produk hilirnya, industri petrokimia dibagi ke
dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Industri
pupuk dan pestisida
Pupuk: urea (CO(NH2)2), ZA (ammonium
sulfat/(NH4)2SO4), kalsium nitrat (Ca(NO3)2)
Pestisida: kelompok organo-klor (DDT, aldrin), kelompok
organo-posfor (malation, parathion), dan kelompok karbamat (karbaril,
baygon)
2.
Industri plastik
PE (polietilena), PP (polipropilena), PVC (poli vinil klorida),
dan PS (polistirena)
3. Industri
detergen
alkil benzene sulfonat (ABS), dan selulosa karboksi metil (CMC).
4. Industri
karet
SBR dan karet butil
5. Industri
serat sintetis
Nilon
6. Industri
bahan peledak
TNT
7. Industri
cat
Resin (Acrylic atau Polyurethane) dan solvent/thinner
(aseton/alkohol)
Bahan Baku Industri Petrokimia
Dalam industri petrokimia pada dasarnya
menggunakan tiga bahan baku, yaitu:
Olefin
Senyawa ini merupakan bahan baku utama dalam
industri petrokimia sehingga diproduksi dalam jumlah besar, jenis olefin yang
paling banyak digunakan ialah:
1.
Etilena, jenis ini dapat menghasilkan berbagai macam jenis
produk seperi polietilena (plastik), PVC (untuk membuat pipa paralon), etilena
glikol (untuk bahan anti beku pada radiator mobil).
2.
Propilena, jenis ini dapat menghasilkan beberapa produk
petrokimia seperti butadina (menghasilkan karet sintetis), gliserol
(dapat digunakan pada pembuatan bahan pelembab dan peledak), polipropilena
(digunakan untuk pembuatan tali dan karung plastik) dan isopropyl ( dapat
digunakan untuk pembuatan bahan lain seperti aseton).
Aromatik
Senyawa ini memiliki ikatan rantai rangkap
dalam betuk selang-seling. Berikut bahan aromatik yang digunakan pada industri
petrokimia:
1.
Benzena yang dapat menghasilkan sikloheksana (untuk membuat
nilon), kumena (untuk membuat fenol) dan stirena (untuk pembuatan karet
sintetis).
2.
Toulena dapat digunakan sebagai bahan pembuatan produk farmasi.
3.
Xilena dapat menghasilkan asam tereftalat untuk bahan dasar pada
pembuatan serat.
Syn-Gas (gas sintesis)
Bahan ini merupakan campuran dari karbon
monoksida (CO) dan hydrogen (H2), dalam industri petrokimia bahan ini
duganakan untuk menghasilkan berbagai macam produk seperti:
1.
Amonia (pestisida)
2.
Urea, selain sebagai pupuk dapat juga diolah pada industi
perekat dan plastik.
3.
Methanol (alkohol dan spiritus)
4.
Formaldehida (dapat dioalah menjadi formalin atau pengawet)
Salah satu contoh
produk petrokimia yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu
detergen, produk ini merupakan hasil pengolahan bahan-bahan turunan minyak bumi
yang memiliki daya cuci yang lebih baik. Dari penjelasan diatas, dapat kita
simpulkan bahwa minyak bumi dan gas bumi memiliki manfaat yang sangat
signifikan bagi kehidupan manusia baik itu sebagai bahan bakar maupun produk
lain hasil dari industri petrokimia.
REFERENSI
Brilliant, Lia, 2012, Industri Petrokimia,https://chemistclopedia.wordpress.com/2012/10/02/industri-petrokimia/
Ichwan, Ricky, Industri Petrokimia,http://www.academia.edu/8289817/INDUSTRI_PETROKIMIA
Anonim, 2015, Pengertian Dasar Industri Petrokimia, http://www.prosesindustri.com/2015/02/pengertian-dasar-industri-petrokimia.html
Khakha, Riri, 2013, Industri Petrokimia,http://ririkhakha.blogspot.co.id/2013/01/industri-petrokimia_9070.htmll
Anonim, Industri Petrokimia,https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_petrokimia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.