Pencemaranair tanah adalah keadaan dimana tanah tercema roleh pollutan sehingga membuat air yang berada di dalamnya ikut tercemar
.Zat pencemar (pollutant) dapatdidefinisikansebagaizatkimiabiologi, radio aktif yang berwujudbendacair, padat, maupun gas, baik yang berasaldarialam yang kehadirannyadipicuolehmanusia (tidaklangsung) ataupundarikegiatanmanusia (anthropogenic origin) yang telahmengakibatkanefek yang burukbagikehidupanmanusiadanlingkungannya. Tanda-tanda pencemaran air dapat dilihat secara:
.Zat pencemar (pollutant) dapatdidefinisikansebagaizatkimiabiologi, radio aktif yang berwujudbendacair, padat, maupun gas, baik yang berasaldarialam yang kehadirannyadipicuolehmanusia (tidaklangsung) ataupundarikegiatanmanusia (anthropogenic origin) yang telahmengakibatkanefek yang burukbagikehidupanmanusiadanlingkungannya. Tanda-tanda pencemaran air dapat dilihat secara:
- Fisis, yaitu pada kejernihan air, perubahan suhu, perubahan rasa, dan perubahan warna air.
- Kimia, yaitu adanya zat kimia yang terlarut dalam air dan perubahan pH
- Biologi, yaitu adanya mikroorganisme di dalam air tersebut
2.2.2 Penyebab Pencemaran
Banyakpenyebab yang dapatmengakibatkan air tanahtercemar, misalnyasajaterdapatbahan-bahanbuanganhasildarikegiatanmanusia yang terdapatpadasumurdantanah yang mencemari airdidalamnya.Bahan-bahantersebutdapatberupa :
- BahanBuanganPadat
Bahanbuanganpadatadalahbahanbuangan yang berbentukpadat, baik yang kasarmaupun yang halus, misalnyasampah.Buangantersebutbiladibuangke air menjadipencemarandanakanmenimbulkanpelarutan, pengendapanataupunpembentukankoloidal.
- Bahan Buangan Organikdan Olahan Bahan Makanan
Bahanbuangan organik umumnyaberupalimbah yang dapatmembusukatauterdegradasiolehmikroorganisme, sehinggabiladibuangkeperairanakanmenaikkanpopulasimikroorganisme. Seperti :sayur, bahanmakanan yang membusuk, buah-buahan, dan lain sebagainya.
10
- Bahan Buangan Anorganik
Bahanbuangananorganiksukardidegradasiolehmikroorganisme, umumnyaadalahlogam.Apabilamasukkeperairan, makaakanterjadipeningkatanjumlah ion logamdalam air. Bahanbuangananorganikinibiasanyaberasaldarilimbahindustri yang melibatkanunsur-unsurlogamsepertitimbal (Pb), Arsen (As), Magnesium (Mg), dll.
- Bahan Buangan Cairan Berminyak
Bahanbuanganberminyak yang dibuangke air lingkunganakanmengapungmenutupipermukaan air. Jikabahanbuanganminyakmengandungsenyawa yang volatile, makaakanterjadipenguapandanluaspermukaanminyak yang menutupipermukaan air akanmenyusut. Penyusutanminyakinitergantungjenisminyakdanwaktu.Lapisanminyakpadapermukaan air dapatterdegradasiolehmikroorganismetertentu, tetapimembutuhkanwaktu yang lama.
- Bahan Buangan Zat Kimia
Bahanbuanganzatkimiabanyakragamnya, tetapidalambahanpencemaran air iniakandikelompokkanmenjadi :
- Sabun (deterjen, sampodanbahanpembersihlainnya)
- Bahanpemberantashama (insektisida)
- Zatwarnakimia
- Zatradioaktif
Ketikasuatuzatberbahaya/beracuntelahmencemaripermukaantanah, makaiadapatmenguap, tersapu air hujandanataumasukkedalamtanah. Pencemaran yang masukkedalamtanahkemudianterendap sebagaizatkimiaberacun di tanah.Zatberacun di tanahtersebutdapatberdampaklangsungkepadamanusiaketikabersentuhanataudapatmencemari air tanahdanudara di atasnya.
- Air Lindi
Air lindi ditemukan pada lapisan tanah yang digunakan sebagai open dumping, yaitu kira-kira berjarak 2 meter di bawah permukaan tanah.Pengaruh pencemaran lindi terhadap lingkungan disekitar TPA antara lain dapat berpengaruh pada perubahan sifat fisik air, suhu air, rasa, bau dan kekeruhan. Suhu limbah yang berasal dari lindi umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan air yang tidak tercemar lindi. Hal ini dapat mempercepat reaksi kimia dalam air, mengurangi kelarutan oksigen dalam air, mempercepat pengaruh rasa dan bau.
11
Terkontaminasinya sumber air tanah dangkal oleh zat-zat kimia yang terkandung dalam lindi seperti misalnya nitrit, nitrat, ammonia, kalsium, kalium, magnesium, kesadahan, klorida, sulfat, BOD, COD, pH yang konsentrasinya sangat tinggi akan menyebabkan terganggunya kehidupan hewan dan binatang lainnya yang hidup di sawah disekitar TPA. Disamping itu pula tercemarnya air bawah permukaan yang diakibatkan oleh lindi berengaruh terhadap kesehatan penduduk terutama bagi penduduk yang bermukim di sekitar TPA. Lindi yang semakin lama semakin banyak volumenya akan merembes masuk ke dalam tanah yang nantinya akan menyebabkan terkontaminasinya air bawah permukaan yang pada akhirnya akan menyebabkan tercemarnya sumur-sumur dangkal yang dimaanfaatkan oleh penduduk sebagai sumber air minum.
2.3 Akibat Pencemaran Air Tanah
Air tanahsangatpentingbagikehidupanmakhlukhidup, terutamamanusia. Air tanah yang tercemardapatmenimbulkanbeberapaakibat, misalnyasaja :
- Dapat menaikkan populasi mikroorganisme yang bersifat patogen.
- Terganggunyakesehatan, karena air yang digunakantercemar. Penyakit yang umumdirasakanolehmanusia akibattercemarnya air tanahadalahpenyakitkulitmaupunterganggunya sistem pencernaan.
- Ketersediaan air bersihberkurang, sehinggasulitnyamendapatkan air yang dapatdigunakanuntukminum, mandi, maupunmencuci.
2.4 Penanggulangan Pencemaran Air Tanah
1. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-siteadalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
12
2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.
2.5 Upaya Pencegahan
Pada dasarnya ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan pencemaran lingkungan, yaitu:
1. Secara Administratif
Upaya pencegahan pencemaran lingkungan secara administratif adalah pencegahan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengeluarkan kebijakan atau peraturan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Contohnya adalah dengan keluarnya undang-undang tentang pokok-pokok pengelolaan lingkungan hidup yang dikeluarkan oleh presiden Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1982. Dengan adanya AMDAL sebelum adanya proyek pembangunan pabrik dan proyek yang lainnya. Selain itu, perlu adanya sanksi yang tegas serta pengawasan dari pihak pemerintah.
2. Secara Teknologis
Cara ini ditempuh dengan mewajibkan pabrik untuk memiliki unit pengolahan limbah sendiri. Sebelum limbah pabrik dibuang ke lingkungan, pabrik wajib mengolah limbah tersebut terlebih dahulu sehingga menjadi zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Hal yang paling sederhana adalah membuat biopori.
Biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini dicetuskan oleh Dr. Kamir R Brata, salah satu peneliti dari Institut Pertanian Bogor. Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organikuntuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah.
13
Teknologi berbasis 3R yaitu Reduce, Recycle, dan Reuse pun dapat dilakukan. Reduce artinya mengurangi, maksudnya masyarakat dihimbau untuk mengurangi penggunaan air sehingga eksploitasi air tanah dapat diminimalisir, setelah penggunaan air tanah dapat dikurangi, saatnya limbah hasil pembuangan masyarakat diolah kembali dengan metoda recycle. Banyak cara yang dapat dilakukan, salah satunya dengan membuat bak penampungan kemudian dilakukan pemfilteran air. Setelah dinyatakan layak, air tersebut dapat digunakan kemabali (reuse).
3. Secara Edukatif
Cara ini ditempuh dengan melakukan penyuluhan terhadap masyarakat akan pentingnya lingkungan dan betapa bahayanya pencemaran lingkungan. Selain itu, dapat dilakukan melalui jalur pendidikan-pendidikan formal atau sekolah.( ahmad cecep sofyan Hariri, 2010 Biologi). Misalnya seminar tentang pentingnya untuk mengatasi krisis air tanah.
Selain ketiga cara diatas, dapat dilakukan penanaman rumput vetiver. Rumpur vertiver (Chrysopogon zizaniodes) digunakan sebagai alternative solusi. Selain untuk mencegah erosi, vertiver juga dapat menyaring air berpolusi (seperti timah hitam), perbaikan lahan, serta peningkatan kualitas air. Tinggi tanaman mencapai dua meter, sedangkan akar yang vertikal tumbuh ke bawah mencapai hingga 4,5 meter dan berfungsi mengikat tanah.
2.6 Kasus Pencemaran Air Tanah
- 2009, kasus pencemaran puluhan sumur air tanah milik warga di dusun banggle, desa genukwatu, kecamatan ngoro, kabupaten jombang. Sumur air di desa teracuni limbah industri pencucian tekstil.
- 2012, penurunan pada muka air tanah akibat semakin keringnya sumber air tanah di Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
- Pencemaran air tanah oleh koli-fekal: studi kasus sumur gali penduduk di wilayah sekitar sungai Cikapundung-Hilir, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.