Pengertian
Minyak Bumi
Minyak bumi adalah istilah yang meluas dalam kehidupan
sehari-hari. Sebelumnya orang menggunakan istilah minyak tanah atau minyak yang
dihasilkan dari dalam tanah namun istilah yang lazim dipakai sekarang adalah
miyak bumi sementara kata ‘minyak tanah’ lazim digunakan untuk menyebut bahan
bakar kompor minyak atau bahasa Inggrisnya kerosene. Secara harfiah,
minyak bumi berarti ‘minyak di dalam perut bumi’. Istilah minyak bumi lebih
tepat karena minyak ini terdapat didalam perut bumi bukan didalam tanah.
Pembentukan
dan Eksplorasi
Minyak bumi terbentuk dari fosil-fosil hewan
dan tumbuhan kecil yang hidup di laut dan tertimbun selama berjuta-juta
tahun lampau. Ketika hewan dan tumbuhan laut mati, jasad mereka tertimbun
oleh pasir dan lumpur di dasar laut. Setelah ribuan tahun tertimbun,
akibat pengaruh tekanan dan suhu bumi yang tinggi, lapisan-lapisan lumpur
dan pasir berubah menjadi batuan. Akibat tekanan dan panas bumi, fosil
hewan dan tumbuhan yang terjebak di lapisan batuan secara perlahan berubah menjadi
minyak mentah dan gas alam. Kedua bahan tersebut terperangkap di antara
lapisan-lapisan batuan dan tidak dapat keluar.
Kandungan Unsur
Kimia dalam Minyak Bumi
Secara umum, komponen minyak bumi terdiri atas
lima unsur kimia, yaitu 83-87% karbon, 10-14% hidrogen, 0,05-6% belerang,
0,05-1,5% oksigen, 0,1-2% nitrogen, dan < 0,1% unsur-unsur logam.
1. Sulfur
(Belerang)
Minyak mentah
mempunyai kandungan belerang yang lebih tinggi. Keberadaan belerang dalam
minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam gasoline dapat
menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau basah), karena
terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran
gasoline) dan air.
2. Oksigen
Oksigen dapat terbentuk karena
kontak yang cukup lama antara minyak bumi dengan atmosfer di udara. Kandungan
total oksigen dalam minyak bumi adalah antara 0,05 sampai 1,5 persen dan menaik
dengan naiknya titik didih fraksi.
3. Nitrogen
Umumnya kandungan nitrogen
dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1-2%. Kandungan tertinggi terdapat
pada tipe asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap katalis dan dapat
membentuk gum (getah) pada fuel
oil.
4. Unsur-Unsur
Logam
Logam-logam seperti besi,
tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses catalytic cracking
mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan produk gasoline,
menghasilkan banyak gas, dan pembentukkan coke.
Pengolahan Minyak Bumi
Pengolahan minyak bumi mempunyai beberapa proses
sebagai berikut :
1. Distilasi
Distilasi atau penyulingan
merupakan cara pemisahan campuran senyawa berdasarkan pada perbedaan titik
didih komponen-komponen penyusun campuran tersebut.
2. Cracking
Cracking adalah penguraian
molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul senyawa
yang lebih kecil.
3. Reforming
Reforming adalah pengubahan
bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin
yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang.
4. Polimerisasi
Polimerisasi adalah proses
yang menggabungkan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.
5. Treating
Treating adalah proses
memurnikan minyak bumi dengan mengholangkan pengontornya.
6. Blending
Blending adalah pencampuran
untuk memperoleh bensin dengan kualitas yang baik, banyak zat-zat yang
dicampurkan.
Hasil Olahan
Minyak Bumi :
•
LPG
•
Bahan bakar
penerbangan
•
Bensin
•
Minyak tanah
( kerosin )
•
Solar
•
Lilin
•
Aspal
Daftar
Pustaka
apakah minyak bumi terus di perhatikan pemerintah agar minyak kita tidak di oleh oleh orang asing
BalasHapusapakah minyak bumi terus di perhatikan pemerintah agar minyak kita tidak di oleh oleh orang asing
BalasHapus